---
Rowon POV
Disinilah aku sekarang...
Dengan sebotol soju dan cemilan lainnya yang menenangkan hatiku. Aku terlalu malu untuk pulang sekarang. Aku tidak bisa bertatap muka dengan Yoongi, jika terlambat sedikit saja, Yoongi akan melihatku sebagai gadis murahan.
Aku bukan gadis yang seperti itu asal kalian tahu. Meski aku bukan dari keluarga yang kaya, tapi harga diriku sangat dijunjung tinggi. Setidaknya itulah yang diajarkan eomma padaku.
/glukglukgluk/
*anggap saja itu suara meneguk soju*Aku tidak mungkin pulang kerumahku, eomma dan appa akan menanyakannya. Gyeongshim ? Jangan berharap, dia sudah masuk ke asrama wanita didekat Universitasnya.
Jungkook ? Terlalu bahaya, bibi Jeon akan memberitahu eomma. Lalu Taehyung ? Apa aku kesana saja ya ? Yah, kurasa hanya dia yang bisa kutemui sekarang. Benar, aku akan menghubunginya sekarang.
/maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah hubungi beberapa saat lagi/
" Aahk, Taehyung-ah ! Kenapa tidak aktif, eo ? Aku sedang ada dijalan buntu sekarang. "
Disaat seperti ini, Taehyung bahkan tidak bisa kuhubungi. Dalam sejarah, inilah kali pertama aku tidak bisa menghubunginya. Selama aku mengenalnya, tak pernah sekalipun ia membiarkanku sendiri. Bahkan saat aku tidak bisa tidur saja, dialah yang menyanyikanku lagu lewat ponsel.
Sweet ? Of course.
Anehnya, aku malah disatukan bersama Yoongi yang bahkan baru kukenal selama 2 bulan lebih. Ajaib ? Kurasa begitu.
Sudah gelas ke-10 aku meminum soju, tapi aku tidak kunjung mabuk. Apa yang salah denganku ? Aku sama sekali bukan peminum yang hebat.
" Hh~ Wae geurae ? Kenapa aku tak kunjung mabuk ? Eoh ? Apa semuanya menjauhiku ? Bahkan soju sekalipun ? Hh, cukup miris. " gumamku kembali menuangkan sisa soju dari botol pertama.
" Eii, Rowon, kau ini benar-benar.. Jangan minum terlalu banyak, ahk aku khawatir pada suamimu yang akan mencarimu mati-matian. Kau tidak khawatir ? "
Dia ahjumma penjual soju dan jjolmyun pedas terbaik, disini memang tempat minum langgananku. Aku kenal baik dengan ahjummanya.
" Ahjumma, dia bahkan tidak mencariku. Lalu kenapa aku harus khawatir ? Lebih baik aku minum saja sepuasnya. Dia pasti sedang tidur sekarang. "
" Aigoo, tidak baik bagimu minum dimalam hari seperti ini. Maksudku, nanti bagaimana caramu pulang ? Aku tidak bisa mengabarimu suamimu atau temanmu, aku tidak punya nomor mereka. "
Aku tidak akan pulang hari ini. Sungguh. Kejadian tadi terlalu memalukan saat kupikir-pikir.
" Anyia, aku tidak akan pulang. Aku tidak berani menunjukkan wajahku. Aku akan menginap dirumah temanku atau tidak di sauna saja. "
Yah, rencanaku memang seperti itu. Kalau mereka tidak ada yang bisa membiarkanku menginap, yah, salah satu jalannya ya di sauna.
" Aigoo, ckck.... "
22.21 KST
" Aah, Haera ? Tadi aku melihatnya keluar dengan teman sepekerjanya. Kalau tidak salah namanya Chunsang. Sudah semalam ini dan dia belum kembali ? "
Matilah.
Semua orang yang kukenal entah kemana perginya. Aku sudah mencoba menelfon Yerin, tapi saat aku baru mengucapkan namanya, bateraiku habis. Nasib memang.