Aku menatap nanar orang yang terbaring didepanku, orang yang selalu ada untukku orang yang menjadi alasan untukku selalu tersenyum, disaat aku benar benar terpuruk dia datang mengulurkan tangan mungilnya dan menarikku dari jurang keterpurukan, dialah yang selalu menghiasi dan nenyinari hari hariku yang dulunya tak pernah ada secercah cahayapun hingga menjadi benar benar berwarna.dialah melody nuramdhani dialah cahayaku dialah segalanya untukku.
flashback
aku duduk diam ditepi sebuah danau kubawa gitar kesayanganku gitar ini adalah hadiah ulang tahun mendiang kakekku, aku mengerang kenapa dua orang bodoh itu selalu egois, tak pernahkah terpikirkan oleh mereka perasaan anak satu satunya ini, kupetik perlahan gitarku
"When i'm cry talk about my family, feel so loooonly"
tiba tiba seorang gadis menepuk pundakku aku berhenti bernyanyi dan menoleh kearah gadis tersebut.
Hai boleh aku duduk" aku tak memperdulikan gadis tersebut, dan kembali sibuk dengan gitarku.
Kamu suka nyanyi?" dia kembali bertanya, namun tetap aku tidak mempedulikannya, aku bukannya sombong mungkin memang lebih baik jika aku menjadi penyendiri hingga tak akan ada orang orang yang meninggalkanku.
Maaf kamu bisa ngomong kan? dia kembali bertanya, akupun berdiri dan meninggalkannya.
Hari yang kutakutkan telah tiba, kini kedua orang tuaku benar benar sudah bercerai, ingin rasanya aku berteriak didepan mereka berdua kalau ada orang yang sangat tersakiti oleh keputusan mereka berdua, namun kurasa itu tak akan ada gunanya, mereka sudah cukup egois untuk memisahkanku dengan kakakku dan sekarang mereka kembali egois dengan perceraian itu.
Kini aku kembali duduk di tempat yang sama, danau ini memang menjadi tempat favoritku dan kakakku sampai akhirnya ayahku memaksa kakakku untuk kuliah diluar negri, semenjak saat itu aku selalu ke danau ini jika aku rindu dengan kakakku.
Keputusanku sudah bulat, kugenggam sebuah botol kecil ditanganku, dengan ini mungkin akan usai sudah penderitaan yang kurasa, tak akan lagi aku merasa kehilangan orang yang aku sayangi, kakak maafin kinal tak dapat lagi bertemu dengan kak stella, selamat tinggal kak stella semoga nanti kita dapat bertemu lagi.
Kubuka tutup botol yang kugenggam,dan segera kutenggak habis, tak butuh waktu lama hingga tubuhku bereaksi kurasakan sakit di sekujur tubuhku hingga pandanganku semakin menggelap dan menggelap
Hei bangun kamu kenapa? bertahanlah'' sayup sayup kudengar suara seorang wanita sebelum aku benar benar kehilangan kesadaranku, selamat tinggal semua.
Mataku perlahan terbuka, sebuah ruangan serba putih terhampar didepanku, inikah surga?
Bangun juga kamu, aku nggak nyangka masih ada orang yang berfikiran sempit sepertimu,di luar sana masih banyak orang yang berusaha keras untuk hidup dan kamu malah dengan ingin bunuh diri aku nggak nyangka ada orang senodoh kamu" dia kan gadis yang waktu itu bertemu denganku di danau, tunggu, binuh diri? berarti gue masih hidup
Gue dimana? aku menvoba bertanya padanya
Kamu ada dirumah sakit, aku yang membawamu" jawabnya dengan nada datar
Kenapa lo selametin gue, udah nggak ada lagi artinya gue hidup, semua orang nggak ada lagi yang perduli sama gue" ucapku, dia menatapku sambil tersenyum remeh
Segitu doang, seharusnya kamu lihat di luar sana banyak orang yang berusaha keras bertahan hidup dengan segala beban mereka, jika memang hidupmu tak berarti paling tidak buaylah hidup orang lain berarti"entah kenapa perkataannya mampu membuatku sadar betapa bodohnya aku telah mencoba untuk mengakhiri hidupku begitu saja, tak terpikiran olehku bagaimana perasaan kak stella nantinya, kulihat gadis tadi hendak berbalik dan pergi namun aku mencoba menahannya