Go hee sedang melompat lompat mencoba mengambil dokumen yang cukup tinggi, melihat go hee disebelahnya sedang kesulitan membuat tae ho membantunya.
Namun sayangnya posisi mereka malah membuat perhatian orang yang sedang melihat kearah mereka, ji hyo dan rae yun yang melihatnya, karena meja mereka menghadap secara langsung kesana.
Go hee terkurung antara tae ho dan lemari dokumen."cemburu bisa diartikan dalam 2 kata. Envy dan jealousy. Envy itu perasaan menginginkan sesuatu yang tak bisa kumilik , dan jealousy itu ... benci saat orang lain menyentuh milikmu. Terus yang kurasakan ini apa?" tanya ji hyo dalam hatinya melihat kejadian itu.
Mendengar ji hyo yang mengetik seperti marah-marah, rae yun menghampiri ji hyo
"sangat menyolok"ujar rae yun
"menyolok" ujar rae yun lagi lalu pergiMendengar itu ji hyo langsung berusaha fokus dengan ketikannya lagi. Ji hyo meminum air putih yang ada di mejanya.
Karena sedang tidak ada pekerjaan akhirnya ji hyo memutuskan untuk mengirim naskah artikel yang ia buat pada editor, ia mengirim e-mail pada editor seperti biasanya.
"aku mengirimkan ini dengan judul "pandangan wanita terhadap pria" jadi tolong dibaca dahulu. Terimakasih editor"
Saat sedang fokus ingin mengirim e-mail lagi lagi perasaan aneh muncul ketika. Go hee memberikan segelas kopi pada tae ho.
"timjangnim, ini kopi" go hee menyerahkan kopi dengan senyuman.
"ne, gumawo" jawab tae ho dengan membalas senyuman go hee.Ntah kenapa hal itu membuat perasaan ji hyo menjadi sangat aneh. Ji hyo sangat kesal, saking kesalnya, ia pura-pura menjatuhkan penanya kemudiannya dia bersembunyi di bawah meja sambil menghajar penanya, seolah-olah pena itu adalah tae ho. Tepat disaat itu direktur choi muncul.
"haha, sedang apa kamu disana?" tanya direktur choi melihat ji hyo menghajar penanya
"hehe, aku sedang mengambil pena ku terjatuh" jawab ji hyo langsung keluar dari bawah meja dan berdiri menunjukan penanya
"apa? Kamu ini lucu sekali" direktur choi tersenyum dan langsung menurunkan tangan ji hyo dengan menggenggam pergelangan tangan ji hyo
Secara sadar ji hyo malah mendeskripsikan direkturnya itu choi duk moon.
"choi duk moon, salah satu pemegaang saham perusahaan. Legenda dunia periklanan, setelah 17 tahun disakiti sampai saat ini dia masih melajang, dan aku tidak menemukan kekurangan apapun tentang dia"
"apa yang kamu pikirkan, ikut aku" direktur choi menarik tangan ji hyo yang ia pegang sedari tadi.
Tae ho dan jong kook melihatnya tidak senang.Direktur choi mengajaknya makan di restoran mahal. Dan ji hyo terus saja bergumam sendiri.
"tampaknya ada masalah," gumam ji hyo menebak pasti direktur choi ingin meminta bantuan darinya, pasalnya ji hyo sangat mengetahui karakter direktur choi.
"kamu harus makan ini. sudah bisa dimakan, makanlah yang banyak" ujar direktur choi sambil memanggangi dagingnya
"kenapa tiba-tiba kita kesini?" tanya ji hyo belum menyentuh makanan sedikit pun
"kenapa? Kita kan makan makanan yang enak, apa kamu merasa seperti aku sedang ingin melakukan permohonan?"
"tebakan ku benarkan?"
"ne haha"Sesaat setelah itu ji hyo kemudian membandingan dengan atasannya yang lain ketika mereka minta tolong dan tak ada dari mereka yang sehebat direktur choi saat meminta bantuannya.
Jong kook, setiap meminta bantuan selalu memerintah seenak hati. Bahkan ketika dia meminta tolong dia hanya menunjuk tulisan yang ada di berkas dan tak berkata sepatah katapun. Jung jae juga sama dia suka meminta tolong seenak hatinya ketika dia meminta dia hanya mengucapkan permintaannya lalu pergi. Diantara keduanya jika dibandingkan dengan direktur choi sangat berbeda. Saat meminta bantuan, direktur choi selalu mengajaknya makan di restoran mewah dulu, baru setelah itu dia mengungkapkan permintaanya, walaupun terlihat sombong, namun dengan cara itu membuat pemikiran bahwa direktur choi adalah pria yang sopan pada wanita."makanlah, makan yang banyak, lalu kita pergi kesana. Dia mau tanda tangan kontrak. Tapi dia minta aku ajak kamu, kamu tahukan dia sangat menyukaimu, dan soal kim jong kook aku yang akan bilang padanya" ujar direktur choi
"aku ganti tim"
"ya benar? Dengan tae ho kan? Bagaimana menurutmu dia?"
"apa aku tak bisa kembali ke tim A?" tanya ji hyo tidak mau menjawab pertanyaan itu
"kenapa? Bukankah kamu dan Jong kook tidak cocok? Setiap hari kalian akan berdebat, apa kamu mau kembali ketim itu lagi?" tanya direktur choi heran.
"aku hanya ingin kembali"
"ehmmm, yasudah kalau kamu mau pindah tim kita tunggu waktu saja oke, sekarang yang penting, kamu mau tidak ikut menemui nyonya joo?"
"ne, baiklah"
"kapan kita menemuinya?"
"nanti ketika aku sudah selesai menulis kontraknya dia juga sedang tidak ada di korea"
"baiklah"
"makanlah habiskan"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARRY NIGHT
Romance(Private acak) (Yuk follow dulu ) The Starry Night menceritakan tentang Song Ji Hyo, karyawati di sebuah perusahaan advertising. Ji Hyo ingin sekali sukses dalam urusan pekerjaan dan kehidupan cinta. Namun ia malah terlibat dengan tiga pria sekaligu...