Adzan subuh berkumandang,aku terbangun dari tidurku.Jam menunjukkan pukul 05.10 dan aku segera bergegas pergi menuju ke masjid untuk menunaikan shalat subuh di tengah dinginnya pagi menusuk kulit.Aku pun pergi menuju ke mesjid melawan rasa kantuk yang amat berat ini, aku melaksanakannya hanya semata-mata karena Allah SWT dan juga dari salah satu hadits yang bunyinya " Barangsiapa yang menjalankan shalat subuh berjamaah maka dia mendapatkan lebih baik daripada dunia dan seisinya"
Setelah shalat subuh,aku mempersiapkan peralatan untuk pergi menuju sekolah.Jam menunjukkan pukul 06.45 dan itu tandanya aku harus segera berangkat,sebelum berangkat aku selalu berpamitan kepada kedua orangtuaku.Sebelumnya perkenalkan namaku Abdul Rizha, orang disekolah biasanya memanggilku dengan sebutan Akang, cukup aneh bagiku dan bahkan aku sama sekali tidak keturunan jawa, tapi aku tidak terlalu menganggap hal serius tentang sebutan itu meski sering sekali orang bertnaya-tanya kenapa aku dipanggil itu.
Itu terjadi ketika aku duduk dikelas 10 SMA,waktu itu aku sedang belajar Bahasa Inggris dengan guruku yang biasanya disebut dengan Ma'am Hera.Waktu itu Ma'am sedang membagikan buku latihan kepada siswa,aku berpikir seperti halnya membagikan buku latihan seperti biasa, tetapi ketika giliran nama aku dipanggil, barulah aku sadar bahwasanya ada yang ganjil.Aku sempat tidak sadar bahwasanya itu buku latihannku,karena nama yang dipanggil oleh guruku itu jauh sekali perbedaanya dengan nama asliku."Abdul Hasep",itulah nama yang dipanggil oleh guruku itu,sontak semua kelas tak henti-hentinya tertawa karena itu nama yang lucu.Sontak aku sadar bahwasanya itu adalah namaku karena dari sekian temannku Cuma aku yang nama depannya Abdul.
Semenjak kejadian itu aku sering dipanggil Akang Asep,dan semenjak itulah aku jarang dipanggil nama asliku.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuda Penakluk Roma
PertualanganCerita ini ditulis untuk para pemuda-pemudi agar terinspirasi dari kisah ini supaya menjadikan generasi selanjutnya sebagai generasi emas