Talita dari tadi mondar mandir di dalam kamar kosannya, pasalnya sudah jam sembilan malam lebih Cahaya belum juga menampakan batang hidungnya. Ia sudah sudah berulang kali menelpon Cahaya, tapi tak ada jawaban. Talita hanya bisa mendesah resah. Tak biasanya, Cahaya seperti ia. Talita sangat khawatir dengan Cahaya.
"Positive thinking aja ta, mungkin Aya singgah ke tempat temannya, setelah ngajar les," Bella mencoba menghibur Talita, tapi ia sendiri pun juga dilanda kekhawatiran.
Talita menggelengkan kepalanya. "Gak! Gue belum tenang, kalo gak denger suara Aya, Bel. Gue risau. Kalo ada apa-apa sama Aya bagaimana? Gue yang menyakini Ibunya kuliah di sini," balas Talita yang tak bisa menyembunyikan rasa cemasnya. Bella maklum dengan kecemasan Talita, cuma mau bagaimana lagi mereka hanya menunggu Cahaya dan berharap Cahaya tak kenapa kenapa.
"Coba telepon lagi deh!" suruh Bella. Talita menurut.
"Hallo assalamualaikum,"
Talita menyeritkan dahinya, saat mendengar suara salam yang telah menerima panggilanya. Ini bukan Cahaya, batinnya."Wa-Waalaikumsalam, ini siapa?"
"Ini Alia. Orang tua, yang muridnya diajari Cahaya. Saya baru tahu, ponsel Cahaya tertinggal di rumah," beritahu si penerima telepon.
"Ouh, Cahayanya dimana yah mba?" tanya Talita kepada Alia.
"Cahaya sudah pulang dari tadi!"
"Lho, tapi Cahaya belum sampai, mbak!" hati Talita langsung diliputi perasaan cemas.
"Wah, saya ndak tahu. Ini saya mau ke sana. Mau baliki hape Cahaya yang ketinggalan!"
"Ouh, kemana yah Cahaya?" Talita bertanya-tanya.
"Ndak tahu, saya juga bingung. Tapi saya bakal cari dia deh. Sekalian mengembalikan ponselnya!" beritahu Alia.
Talita mengembuskan napasnya dengan lega. "Oke deh mbak. Makasih duluan yah!" ucap Talita.
"Iya. Saya tutup yah teleponnya!"
"Iya, mbak. Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam."
Setelah Alia menjawab salamnya, Talita memutuskan panggilannya.
"Gimana ta?"
Talita duduk di samping Bella. "Ponsel Cahaya ketinggalan di rumah tempat ia ngajar. Pasti, Cahaya pake mode silent. Kebiasaan, makanya pemilik rumah baru tahu, ponselnya ketinggalan!" omel Talita.
"Trus Cahaya?"
Talita menggelengkan kepalanya. "Mbak yang ngangkat ponsel Cahaya tadi, bakal ngebaliki ponsel Cahaya. Sekaligus, mencari Cahaya," beritahu Talita.
Bella hanya mengangguk. Keduanya diam. Suasana kamar kos-sannya menjadi hening.
Tiba-tiba, Bella bangkit. "Gue gak bisa diam begini. Gue harus cari Cahaya!"
"Di-dimana Bel?""Dimana ajalah ta! Ayok!" ajak Bella. Talita mengangguk. Ia segera berdiri, tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Talita segera menyambar ponselnya. Saat nama Cahaya tertera di layar ponselnya. Talita harap, Cahaya akan baik-baik saja. Wajah Talita yang tadi cerah sekita langsung murung dan sedih hingga menitikan air mata. Bella yang melihat raut wajah Talita langsung mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugrah Cahaya Langit [New Version]
Spiritual❤❤ Cahaya wanita berhijab. Saat ia jatuh cinta kepada pria yang sholeh yang ia impikan selama ini untuk menjadi imamnya. Sepanjang malam ia meminta kepada Allah untuk dijodohkan dengan pria itu. Karena ia tahu obat jatuh cinta hanyalah dengan menika...