Chapter 1

180 9 0
                                    

Guys, ini cuman permulaan aja.  Kalo kalian suka and vote cerita ini bakal aku usahain buat lanjut. Semoga kalian suka 😊

Happy Reading


Dan kenyataan yang harus aku terima adalah, dia tidak datang! Khayalanku terlalu tinggi untuk mengharapkannya datang menolongku, semua gadis sepertiku pasti pernah bermimpi begitu kan?
Tapi aku pacarnya! Bagaimana bisa dia tidak
datang saat pacarnya ada di dalam situasi seperti ini?!
Ke empat laki-laki itu tertawa, “Namaku bukan Oh Sehun sayang.” Ujar salah satu dari mereka, mereka itu gila!
Aku kehilangan harapanku untuk di tolong, aku memutuskan untuk lari dan menyelamatkan hidupku sekarang. Lalu aku mulai sadar lututku yang berdarah tadi  tidak hanya berdarah tapi sudah mulai membengkak! ‘Aish! Siapapun! Tolong
aku! Jika laki-laki aku akan menikah dengannya, jika perempuan aku akan membuatnya menjadi saudaraku!’ batinku meskipun itu hanya racauan gila yang mungkin tidak ada gunanya.

“Kemari sayang!” berusaha berlari sekencang
mungkin meskipun itu mustahil, aku tidak cukupkuat untuk berlari dengan lutut yang seperti ini.

“YA!” mataku semakin melebar ketika emndengar suara lantang Sehun. Demi tuhan akhirnya ada yang menolongku sekarang, aku langsung duduk di pinggiran jalan dan melihat lututku yang mengenaskan. Akan aku maafkan dia karena tadi dia tak datang saat aku butuh pertolongan.

“Apa-apaan kau?!” teriak salah seorang dari ke
empat orang gila itu, temannya tersungkur setelah menerima pukulan dari Sehun.

“Kau yang apa-apaan?! Kau bosan hidup?! Kenapa mengejar pacarku hah?!” ujar Sehun kemudian,sepuluh orang ah bukan kira-kira dua puluh orang berjalan kearah Sehun sambil membawa kayu, pemukul baseball dan benda semacamnya. Termasuk Chanyeol oppa,  Minhyun,  dan Baekhyun.

“Pergi atau mati?” aku mengerti sekarang kenapa Sehun sangat suka menggunakan kata ‘mati’ itusenjata andalannya untuk membuat musuhnya lari karena takut dengannya. Ketiganya pergi dua dari mereka menyeret temannya yang pingsan, aku tak bisa berkata apapun saat mata tajam Sehun
memandangku lalu melirik ke arah kedua lututku yang terluka.

“Kejar mereka! Beri pelajaran!” teriak Sehun pada anak buahnya. Segerombolan pasukan itu pergi mengejar empat orang itu, lalu Chanyeol oppa, Baekhyun,  Minhyun dan Sehun berjalan kearahku.

“Hyung pacarmu terluka.” Ujar Minhyun.

“Apa kau bisa berjalan?” tanya Chanyeol oppa, oppa aku tidak bisa berjalan bisa gendong aku? Aku sangat ingin berkata begitu namun aku telandalam-dalam keinginan itu, setelah melihat mata yang hanya melirik padaku.

“Tentu saja, ini hanya luka kecil.” Kataku sok hebatsambil memaksakan diri untuk berdiri. Dan sialnya luka ini lebih sakit dari yang ku kira, apa kakiku patah? Tidak mungkin! Aku terjatuh lagi.

“Naik saja ke punggungku, biar aku antar pulang.” Ujar Chanyeol oppa.
Aku seperti menang lotto Sembilan kali berturut-turut mendengar tawarannya, “Tidak apa-apa?” tanyaku memastikan, padahal aku sangat ingin berada dalam punggung lebarnya itu.

“Tidak masalah kan?” Chanyeol oppa melirik kearah Sehun.

“Gendong saja! Lalu apa masalahku?! Aku juga tak ingin menggendong babi bakar seberat dia.” Dia sudah pikun atau apa? Tadi saja meneriaki aku pacarnya tapi sekarang mengataiku babi bakar. Aku yakin otaknya itu sudah tidak waras.

“Cih, tadi saja berteriak ‘Kenapa mengejar pacarkuhah?’ dasar.” Timpalku sambil menirukan suaranya.

“Jangan menjawabku!” teriaknya, baiklah terserag kau saja setan pirang! Yang terpenting sekarang adalah aku akan di gendong Chanyeol oppa, wah!
Akhirnya keberuntungan menghampiriku juga.
Aku naik kepunggungnya, memang tidak atletis atau apa tapi saat aku menyentuhnya terasa sangat kuat mengingat postur tubuhnya yang lebih tinggi dari
dari Minhyun dan setan pirang itu. Rambutnya
sangat wangi, aku bisa membayangkan bagaimana baunya rambut Sehun sekarang dilihat saja sudah menggambarkan baunya.

My Cool PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang