ku hanya bisa berkata maaf :'(
setengah tahun lamanya fanfic ini terlantar, maaf keun saya !
mungkin ceritanya akan gaje karna udah lama gak nulis lanjutannya, dan mungkin sudah terlalu lama mendem di laptop filenya dan inspirasi yang tak kunjung datang. Serta bahan bacaan yang tidak mendukung gaya bahasa ku dalam pembuatan cerita ini (bacanya prosa sih :v) but soon it will be end. doakan saja yah wkwkwkkw
btw, selamat tahun baru 2018!
***
FLASHBACK ON
AUTHOR POV
"Kinal.. papa dan mama akan bercerai. Kamu boleh pilih tinggal dengan siapa.."
Seorang anak usia 14 tahun di tempatkan dalam kondisi yang tidak dibayangkannya. Ketika semua yang dibanggakannya, harus ilang seketika.
"maksudnya?" tanya nya memperjelas. Kedua orang dewasa didepannya menghela nafas.
"secepatnya kami akan berpisah. Kau bisa pilih dengan siapa akan tinggal." Kata seorang pria paruh baya dengan wajah dingin. Itu ayahnya.
"kenapa?" tanyanya memperjelas lagi.
"Tidak ada alasan untuk itu. Kami telah memutuskannya, kinal.." jawab seorang wanita dengan geraian rambut hitam dan make up yang tebal. Itu ibunya.
"haruskah?"
Kali ini mereka diam tidak menjawab. Hanya menatap sosok gadis itu dengan dingin. Perasaan itu hilang menguap, terbang menjadi debu. Semua kasih sayang telah dipersalahkan dan menjadi korban dari permasalahan. Dan seorang gadis di depan mereka, hanya butuh kejelasan.
"baiklah, aku mengerti. Aku akan tinggal sendiri." Begitulah jawabnya sambal menunduk.
"kau yakin? Setiap bulan kami akan mengirim kebutuhan mu. Kami masih orangtua mu, kamu dapat menghubungi kami kapan saja."
"ya.."
"mama sayang Kinal.." katanya sambil mengecup dahi gadis itu.
"papa juga." kata pria itu sambil mengusap rambut gadis itu.
Gadis itu tersenyum. Miris.
***
Gadis itu berjalan di lorong rumah sakit. Sepi. Suara langkahnya terdengar dengan jelas . sampailah ia pada sebuah pintu kamar. Tangan nya yang menggenggam buket bunga, di eratkannya kembali. Ragu untuk memasuki ruangan yang berada tepat di depannya. Ia hanya menatapnya lekat. Apakah niat baiknya ini bersambut baik, apa malah sebaliknya. Hanya saja ia tak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama sepertinya. Ia lalu mengetuk pintu perlahan. Tidak ada jawaban. Ia lagi mengetuk pintu dan membukanya.
"permisi, ..." gadis itu membuka pintu perlahan dan menemukan sesosok gadis yang lebih muda darinya. Mungkin umurnya sekitar 10 tahun. Sedang berbaring menatap jendela. Tidak menoleh dan hanya diam.
"maaf menggangu.. aku hanya ingin memberi ini.." ia meletakan bunga di samping tempat tidurnya. Lalu kembali menatap gadis di depannya.
"aku Kinal. Kamu?"
Tidak ada jawaban. Gadis itu hanya diam memandang jendela dan tidak menoleh.
"aku kesini ingin meminta maaf.." ia menatap gadis itu iba.
"aku minta maaf karna tindakan kakak ku kepada mu. Aku sungguh minta maaf!" katanya sambil menunduk dalam. Lama tidak ada jawaban. Ia hanya menunduk dan tanpa berani melihat mata gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS FILOSOFI
Подростковая литератураsaya newbie dalam semua hal. Dari menulis serta menyukai JKT48. Mohon maaf bila banyak kesalahan dan dosa dalam penulisan saya ehehehe XD. JIKA MANUSIA BISA JENUH, BAGAIMANA DENGAN MEREKA PAHLAWAN? SEBUAH CERITA KLASIK TENTANG PERTEMUAN DUA GADIS DE...