What???

13.7K 711 48
                                    

Saat ini aku dan kak Adit tengah dalam mobil menuju rumah sakit.

"Hmmm... Kak kok ngambil operasi gadis yang kemarin?" tanyaku.

"Ohh... Itu, kakak cuma nggak mau di remehin oleh bocah kayak dia emang dia pikir jadi seorang dokter itu gampang apa!!!" kata kak Adit.

"Kan gak gitu juga kali kak, gimana klo operasinya tidak berhasil?" tanyaku lagi.

"Jangan berpikir yang buruk Han" kata kak Adit.

"Tapi kan kak..." kataku lalu terpotong dengan kak Adit.

"Kamu bisa diam dulu kakak lagi nyetir" kata kak Adit tanpa menoleh kepadanya dan fokus dengan jalanan.

"Maafin Jihan kak" kataku tercekat menahan tangis ku.

Kak Adit hanya diam dan tak butuh lama kami sudah sampai di parkiran rumah sakit.

Aku keluar lalu menutup pintu mobil kencang dan berlalu masuk meninggalkan kak Adit yang tengah menatapku dengan tatapan meminta penjelasan.

"Kak Irene" teriakku sambil melambaikan tangan.

Kak irene yang melihatku lalu membalas lambaianku dan berjalan menghampiri ku.

"Owww... Kau terlihat kacau" kata dr. Irene.

"Aku baik-baik saja kak" kataku sambil mengusap air mataku dan berusaha untuk memperlihat kan senyumku.

"Kau tak pandai berbohong Han" kata dr. Irene sambil terkekeh.

"Aku...aku..." kataku tapi tak kuteruskan lagi karena aku menangis lagi.

"Dasar gadis kecil di pagi hari sudah menangis" kini kata dr. Baek yang entah sejak kapan berdiri di tengah kami.

"Huaaa.... Kak Irene" kataku pada kak Irene.

"Diam kau Baek" kata dr. Irene tajam dan membuat dr. Baek diam seketika.

"Ayo kita masuk jangan hiraukan mahkluk yang satu ini" kata dr. Irene menunjuk dr. Baek

Aku hanya mengangguk mengikuti dr. Irene

"Kau apakan istrimu masih pagi sudah menangis?" kata dr. Baek yang kini menghampiri dr. Adit yang tengah membereskan doccument di dashboard mobilnya itu.

"Ha!!! Istriku menangis?" kata dr. Adit

"Bodoh ... Jelas tadi istri mu menangis" kat dr. Baek

"Kok bisa nangis yah" kata dr. Adit

"Dasar suami BODOH, mana ku tau permasalahan nya lagian kau ini kan suaminya kenapa istrimu menangis kau tak mengetahuinya" kata dr. Baek

"Tadi di mobil dia baik-baik saja Baek" kata dr. Adit mengingat sekeping demi kejadian di mobil tadi.

"Dasar suami tak peka" kini kata dr. Hifsya

"Ck.. Apalagi ini!!!"kata dr. Adit

"Pikirin aja sendiri kak" kata dr. Hifsa

"gunain otak encer kamu" kata dr. Baek lalu meninggalkan bersama Dr. Hifsya

Ada apa ini?? Mereka seperti sudah megenalku lama dengan tingkah mereka dan Jihan kenapa? Batinku...!!!

Aku berjalan menyusul mereka dan sesampai di ruangan aku melihat Jihan menangis sesegukan di pelukan dr. Irene dan mereka semua menatapku tajam.

"Ada apa ini?" tanya dengan kerut di keningku.

"Harusnya kami yang bertanya" kata dr. Kim

"Bener, kau apakan Jihan sehingga dia menangis seperti ini" kini kata dr. Park

"Aku tak tahu tadi di mobil semuanya baik-baik saja" kata kak Adit.

"Benarkah???" tanya dr. Hifsya

"Sungguh" kata kak Adit.

Aku semakin menangis mendengar perkataan kak Adit entah kenapa hari ini aku sangat cengeng. Batinku..!!!

"Lalu kenapa Jihan mengatakan kau memarahinya" kata dr. Irene

"Ha!! Aku tak memarahinya pagi tadi seingatku " kata kak Adit.

"Tapi kata Jihan kau memarahi nya karena bertanya tentang operasi itu dan karena kau sedang menyetir" kata dr. Irene lagi.

"Ohhh itu aku tak memarahinya sama sekali aku hanya menyuruhnya diam karena aku sedang menyetir" kata kak Adit.

"Kau Jahat kak,  hiks...hiks" kata Jihan.

"Pagi tadi aku tak bermaksud seperti itu Han" kata kak Adit

"Tapi Kau... Huaaa kak Adit jahat" kataku.

Semua orang di ruangan itu sekarang menatap Jihan dengan penuh tanya di kepala mereka masing-masing bisa di lihat dari ekspresi wajah mereka.

"Maafkan aku dek" kata kak Adit lalu membawaku dalam dekapannya.

Aku diam di pelukannya tapi tetap menangis sesegukan seperti anak kecil yang kehilangan permennya.

Aku mengantuk dalam pelukan kak Adit dan tak lama kemudian akupun tertidur dalam pelukan nya.

Saat mereka semua menyadari Jihan sedang tertidur langsung saja mereka berbisik satu sama lain supaya tak membangunkan tidur Jihan.

"Ada yang salah dengannya" kata dr. Irene

"Aku juga berpikiran begitu" kata Dr. Hifsya

"Tak seperti Jihan yang kemarin yang sangat pemalu" kini kata dr. Kim

"Apa jangan-jangan dia berkepribadian ganda" kata dr. Baek

"sepertinya begitu deh" kata dr. Kim

"Jaga omongan kalian dia tak berkepribadian ganda" kata dr. Adit

"Terus??" kata dr. Baek

"Kita lihat saja reaksi dia saat bangun nanti" kata dr. Adit

Dan Adit pun mengangkat tubuh Jihan dan di baringkan di sofa ruangan tersebut.

"Semoga saja tak buruk" kata dr. Irene

"Semoga saja" kata dr. Adit

Lalu mereka semua bergegas memerikasa Pasien mereka masing-masing meninggalkan Jihan dengan muka damainya.

👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯

Aku terbangun sekitar pukul 11.00 dan ku edarkan pandangan ku dan kejadian tadi lansung terputar ulang di kepalaku.

Ada apa denganku.. Batinku...!!!

Aku berjalan lalu duduk dengan segelas air di tanganku tanpa membutuhkan waktu yang lama air tersebut ludes dengan sekali tegukan.

Saat ingin berdiri rasanya kepalaku seperti sudah terbentur oleh benda yang amat keras.

Aku berusaha berjalan ke arah sofa yang ku tempati tadi dengan amat susah dan akhirnya sampai juga.

Haloha readers 🙋🙋🙋

Maapin author 😭
Baru up

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang