Jealous

11.3K 689 33
                                    

Baekhyun masuk kedalam kamar Chanyeol tanpa mengetuk pintunya. Ia menatap lelaki yang tengah duduk di meja belajarnya dan membaca buku. Chanyeol membetulkan letak kacamata bacanya saat melihat Baekhyun kemudian kembali membaca bukunya yang sempat terganggu karena kedatangan Baekhyun.

"Chanyeol! Kenapa kau pulang duluan?!"

Tidak ada jawaban dari Chanyeol. Baekhyun menjalan mendekat kearah Chanyeol lalu memutar bangku Chanyeol agar menghadap kepadanya.

"Jawab aku."

"Aku ingin pulang sendiri."

Baekhyun mengerutkan keningnya, menyatukan kedua alisnya dan menatap Chanyeol dengan marah. Nafasnya memburu karena dua hal. Kesal dengan lelaki di depannya dan juga karena lelah telah berlari dari rumahnya ke rumah Chanyeol yang berjarak dua rumah.

"Alasan macam apa itu."

Baekhyun dan Chanyeol. Keduanya teman sedari kecil. Bertemu pada taman kanak-kanak, mereka dekat karena Baekhyun yang pertama kali menegur Chanyeol yang selalu malu dan takut ketika sendirian. Bahkan Baekhyun pernah melawan kakak kelas yang membully Chanyeol karena mengejek bentuk badannya. Chanyeol saat ini memang bertubuh kekar dan tinggi, namun dirinya pernah merasakan menjadi anak yang gendut. Bahkan dulu tinggi badan Baekhyun tigga centimeter lebih tinggi darinya.

"Pulanglah. Aku mau istirahat."

"Tidak tidak tidak!" Baekhyun melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil menggeleng kuat. "Aku ingin disini. Kau tidak tau aku berjuang setengah mati berlari kerumahmu?"

"Itu hanya berjarak dua rumah."

"Tetap saja itu melelahkan~"

Baekhyun berjalan ke bagian belakang Chanyeol. Ia memegang pundak Chanyeol dengan pelan lalu memeluknya dari belakang. Dagunya ia letakkan pada pundak Chanyeol. Ia menghirup aroma yang menguar pada leher Chanyeol lalu tersenyum kecil.

"Kau harum."

Tak disangka oleh Baekhyun, Chanyeol melepaskan pelukkannya dan berdiri. Melangkah ke balkon kamarnya. Baekhyun tidak dapat menyembunyikan kekecewaan di wajahnya.

Baekhyun tidak mengerti, apa yang terjadi pada Chanyeol. Saat setelah jam makan siang di sekolah tadi, Chanyeol berubah menjadi dingin kepadanya. Walaupun lelaki itu tidak terlalu banyak omong, namun Chanyeol tidak pernah seperti ini. Bahkan dia menolak pelukkannya. Setau Baekhyun, Chanyeol sangat senang jika dirinya memeluknya.

Memang pertemanan mereka menjadi tidak biasa semenjak keduanya masuk sekolah atas. Entah berawal darimana, pertemanan mereka yang hanya sebatas pertemanan pada umumnya menjadi lebih menantang dengan saling memuaskan satu sama lain. Baekhyun tidak masalah. Dirinya dapat melihat sisi lain dari Park Chanyeol ketika mereka melakukan hubungan sex. Dan yang terpenting, ukuran Chanyeol memuaskan dirinya.

Baekhyun mengikuti Chanyeol kearah balkon. Ia berdiri dengan marah di samping lelaki yang lebih tinggi darinya.

"Katakan. Kenapa kau seperti ini?"

Baekhyun tidak suka. Sangat tidak suka ketika dirinya di tolak oleh orang lain. Apalagi Chanyeol menolaknya. Itu sangat sangat sangat menyakitkan untuknya. Bahkan lebih sangat menyakitkan dibandingkan ketika lubangnya dimasuki untuk yang pertama kali.

Chanyeol menatap Baekhyun dengan datar. Ia menghela nafas pelan kemudian kembali membuang tatapannya. Menatap halaman belakang rumahnya.

"Apa maksudmu berciuman dengan Jongin tadi siang?"

Mata sipit Baekhyun mengedip cepat setelah mendengar ucapan Chanyeol. Ia tersenyum miring lalu menatap Chanyeol menuntut.

"Kenapa? Apa itu masalah untukmu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang