prolog

1.4K 86 1
                                    

I know it makes no sense but what else can I do? How can I move on when I'm still in love with you?

The Script – The Man Who Can't Be Moved

•••

     Semerbak aroma kopi menyeruak indra penciuman kala dirinya membuka pintu Cafe yang berderit pelan bersamaan dengan suara lonceng. Seperti hari-hari biasanya, Cafe ini sepi pengunjung karena letaknya sedikit jauh dari pusat keramaian kota.

     Kaki jenjang milik cowok bertopi hitam berlalu menuju tempat duduk yang berada di sisi kanan, tepatnya yang berhadapan langsung dengan jendela.

     Seorang barista datang membawa nampan yang berisi secangkir cafe latte dan menaruhnya di meja persegi yang bergaya minimalis.

     "Selamat menikmati, Mas Adnan."

     Cowok itu mengangguk dengan wajah datar. Barista perempuan tadi menyungging senyuman manis ke arahnya sebelum berlalu pergi. Adnan memang sering datang kemari, tak heran barista tadi mengenali dirinya.

     Adnan menyesap kopi miliknya dengan tangan menyentuh setiap sisi cangkir. Mata hitam pekatnya terpejam membayangkan seorang gadis tengah menyesap kopi dengan senyuman yang terukir manis, seolah gadis itu sedang berada disini bersamanya. Pemandangan yang selalu Adnan sukai dan kini Adnan merindukannya.

     Bayang-bayang seorang gadis berambut coklat menatapnya hangat muncul di benak Adnan. Membuat Adnan semakin tidak ingin membuka kedua matanya.

     Suara gemercik air hujan membuatnya spontan membuka mata. Mata elang miliknya menerawang keluar jendela. Gemercik air hujan mengiringi setiap keheningan yang di ciptakan olehnya.

     Adnan menghirup napasnya dalam-dalam, rasa sesak menghimpit dadanya. Rahangnya mengeras. Dengan segera ia menghabiskan kopi yang tersisa.

     Cowok dengan kaus putih polosnya yang terbalut jaket hitam beranjak, kaki jenjangnya melangkah keluar, menembus bulir hujan yang kini menyentuh jaket hitamnya.

     Seakan tak peduli, ia terus berjalan ke depan, tak terarah. Bahkan ia pun tidak tahu kemana arah tujuannya. Seperti hidupnya, tidak ada tujuan. Tidak setelah kepergiannya.

•••

Selamat membaca cerita keduaku yang berjudul unsteady.

Diatas sedikit gambaran tentang Adnan, yang akan menjadi tokoh utama di cerita ini. Tentang masalalunya yang belum dilupakan, juga tentang gadis berambut coklat yang belum berhasil ia lupakan.

Cerita ini tidak menceritakan kisah Adnan dimasalalu melainkan menceritakan kisah Adnan dimasa depan. Cerita bagaimana Adnan bisa melupakan gadis dimasalalunya dan terjebak di dalam hati seseorang yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

Lot of love,
Adel

UnsteadyWhere stories live. Discover now