30. Tanpa Kabar

79 3 0
                                    

'Selamat Malam'
Selamat Membaca

Angel menghela nafasnya lalu menelengkupkan kepalanya pada tumpukan buku designnya. Seharusnya hari liburan seperti ini menyenangkan untuk dirinya. Banyak waktu luang yang bisa dia gunakan untuk bersenang senang dengan orang - orang terdekatnya. Merefresh kan pikirannya setelah beberapa bulan berkutat dengan teori dan perhitungan yang menguras habis pikirannya.

Sekarang merupakan hari keempat liburan UAS semester 1. Tapi tidak ada yang berubah apalagi dengan pikirannya, seharusnya dia bisa bersantai tanpa beban dipikirannya. Tapi bukannya beban dalam otaknya meringan ini malah terus bertambah. Dan sialnya beban ini dikarenakan hilangnya Candra setelah kejadian menerima telephone dari Vani. Sampai saat ini Candra belum menghampirinya atau sekedar menghubunginya.

Tante Elisa bilang kepadanya kalau Candra sering sekali pergi pagi dan pulang malam. Candra terlihat sibuk akhir akhir ini. Dan ternyata Candra memang sedang sibuk mengurus Ibunya Vani karena akan melakukan operasi kembali. Candra dan Vani bergantian menjaga Sarah, Ibunya Vani. Untuk itu Candra sibuk. Begitu Tante Elisa menjelaskan padanya.

Sesibuk itukah, sampai untuk menghubungi dirinya saja tidak bisa. Hanya satu pesan saja, tidak bisakah Candra melakukan itu. Terlalu lebay memang. Tapi bukan itu, dia hanya takut Candra kembali terikat dengan Vani. Dia takut, rasa yang sudah padam untuk Vani kembali menyembur panas seiring seringnya mereka bersama. Lalu bagaimana dengan hatinya nanti. Apa dia akan kehilangan cintanya untuk yang kedua kali, berakhir dengan hanya dia yang mencintai dan dia yang merasakan sakitnya sendiri. Kenapa selalu semenyedihkan ini cerita cintanya.

Angel mengangkat kepalanya lalu mengacak rambutnya prustasi. Dia lalu mengambil handpone yang berada tepat didepannya. Angel mendial nomer Candra, yang dia dapatkan malah operator panggilan yang menyatakan bahwa nomer Candra tidak aktif.

"Ketemu, lo gue bunuh sampe mati Cand!" Geram Angel kesal, lalu membanting hanpone yang digenggamnya pada kasur miliknya. Dia masih cukup waras untuk membanting benda kesayanganya ke lantai.

Angel lalu beranjak dari kamarnya, menghampiri Astrid yang sedang asik menonton Upin & Ipin. Dia berniat akan mengajak Astrid jalan - jalan. Untung saja mobilnya sudah bisa digunakan. Jika belum, maka liburan sekarang merupakan liburan terburuk bagi dirinya.

Ahh, jika saja kartu ATM Candra masih dipegang olehnya, tentu dia bisa bersenang senang hari ini bersama Astrid. Dia jadi menyesal telah mengembalikan kartu ATM milik Candra saat mengantarkan Nolan pulang kerumahnya.

"Kalo gue bukan anak didik, pasti udah gue kantongin itu ATM. Gue kuras abis isinya, terus gue patahin luarnya, Sekalian ama orang yang punyanya! .. Jadi nyesel gue gak ikutan bela diri." ocehnya masih dalam mode kesal terhadap Candra.

Jangan ditiru ya sikap Angel yang gila.😂

_StarCan_

Candra terus saja mengetuk ngetukan kakinya ke lantai rumah sakit. Dia berada diruang tunggu sekarang, menunggu hasil operasi dari Ibu Vani. Seharusnya operasi diadakan seminggu yang lalu, tapi karena kondisi Sarah terus menurun maka operasi dibatalkan. Untungnya dua hari kemarin kondisi Sarah sudah stabil dan dokter memutuskan untuk melakukan operasi hari ini.

"Udah ngehubungin Angel?" Tanya Vani pelan dengan memegang pundak Candra.

Candra mendongkakkan kepalanya menatap tepat pada mata Vani yang sembab karena menangis.

Candra menggeleng pelan "Gue gak tau handpone gue dimana!"

"Berapa jam lagi kira kira operasinya selesai?" Lanjut Candra bertanya saat Vani duduk disampingnya dan menyandarkan kepala pada bahu dirinya.

EXPLOIT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang