"Kau yakin tahu kemana ayahmu pergi?" tanya Daesung sambil mengemudi.
Taehyung mendengung dan mulai risau sambil menatap keluar jendela. Sebenarnya dia juga tidak yakin jika ayahnya benar-benar kembali ke tempat dimana dirinya disekap waktu itu. Taehyung sendiri tidak mengingat dibawa kemana ketika diculik karena saat itu matanya ditutup dengan kain. Saat ayahnya datang menyelamatkan pun dia sudah nyaris tak sadarkan diri. Jadi Taehyung hanya mengandalkan ingatannya dengan berhitung kembali menyesuaikan tempat sekitar dengan suara yang pernah dia dengar.
"Paman, bisakah kau menambah kecepatan mobil menjadi 40 kilometer per jam?"
"Untuk apa, Taehyung?"
"Sudah ikuti saja kataku." Taehyung menatap lagi keluar jendela. Karena saat itu dia diculik di sekitaran kampusnya, jadi Taehyung belum mulai menghitung. Masih menerka-nerka jalan yang dia ingat. Sementara itu dia meminta Daesung agar mengambil jalan menuju kampusnya. Sambil mematai kondisi jalanan, Taehyung tak berhenti berhitung.
"Seratus dua, belok kiri."
Daesung membanting stir ke arah kiri seperti yang Taehyung minta. Selang waktu berikutnya Taehyung melihat ada pekerjaan kontruksi di dekat jalan raya.
"Seratus tiga puluh enam, yap tidak salah lagi memang ini jalannya!"
"Jadi kau sudah mengetahuinya?"
"Benar Paman! Selama aku dibawa aku sempat berhitung dan mengandalkan pendengaranku. Selanjutnya kita akan menuju ke sebuah pelabuhan," ucap Taehyung yang terlihat yakin sekali.
"Pelabuhan katamu?"
"Iya Paman, sudah Paman menyetir saja jangan ajak aku bicara nanti aku jadi lupa nih sampai hitungan ke berapa tadi."
"Memang ada pelabuhan di dekat sini."
"Oh ya? Apa masih jauh?"
"Lumayan." Daesung meraih persneling dan menariknya ke belakang. Kecepatan mobil sengaja ditambah. "Baiklah, kalau begitu serahkan sisanya pada Paman.
.
.
.
Daesung menatap lagi bangunan yang ditunjuk Taehyung dengan cemas. Menurutnya, mereka harus jalan kaki untuk menempuh ke perbukitan. Sejujurnya dia takut karena belum pernah menghadapi mafia sebelumnya. Tetapi dia pernah berkelahi dengan preman-preman untuk menyelamatkan seorang nenek tua. Pria itu juga dibekali pengetahuan menggunakan senjata. Namun sekarang yang terpenting baginya ialah Daesung harus meningkatkan percaya diri dan mencari strategi yang sesuai untuk menghadapi mereka.
Mereka memasuki pagar bangunan yang dibiarkan terbuka itu. Daesung sudah bersiaga dengan senjatanya. Menyisir setiap area luar yang ternyata kosong. Di sampingnya Taehyung mengambil batu yang cukup besar dan melemparnya ke arah jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Men
FanfictionSemuanya berawal dari Taehyung yang menjadi saksi pembunuhan. • spy!au • KookV • GD-TOP • Seunghyun centric ⚠️WARNING⚠️ Mention of violence, drugs, smoking and sexual light content (eq. kissing), death chara (maybe). © de uthie Start: November 21th...