Prolog

43 3 0
                                    

"Sudah berapa sayatan?"
Luna tersenyum, "dua untuk hari ini".

Chandra menautkan kedua alisnya. Tidak, ia tak bisa jika selamanya seperti ini, Luna harus berubah. Tapi dia harus bagaimana?

Luna yang memperhatikan Chandra sedari tadi mulai angkat bicara. "Ada apa?"

Chandra tak tahan lagi. Ia segera merogoh saku celananya dan menemukan benda-benda kesayangannya.

Rokok dan korek api.

Segera saja ia menyumpalkan gulungan nikotin itu kedalam mulutnya dan membakar ujungnya dengan korek api.

"Jangan dekat-dekat, aku nggak suka asap rokok, kamu tahu itu" Luna bergeser ke kanan agar jauh dari Chandra dan 'candu'-nya.

Chandra yang melihat tingkah Luna menggelengkan kepala seraya tersenyum miring.

"Lo itu egois ya"

Luna diam. Apa maksudnya? Dia hanya mengatakan apa yang ada di dalam kepala dan hatinya. Ia benci rokok. Titik.

"Maksudnya?"

Chandra tetap tersenyum, kini matanya berhadapan dengan mata Luna. Luna yang menyadari itu langsung berpaling. Melihat jalanan ibu kota yang macet dari atas gedung.

"Iya, lo itu egois, lo nggak suka 'candu' gue, tapi lo seenak jidat nyayat lengan lo lagi" dan entah sejak kapan, Chandra berada sedekat ini. Disamping Luna. Hanya berjarak satu kepalan tangan.

Detak jantung Luna mulai tak karuan. Bisa-bisa ia gagal jantung disini, di tempat ini, di samping Chandra.

"Tapi 'candu' ku nggak pernah bikin kamu risih kan, buktinya, kamu oke-oke aja kalau aku lagi ritual" Luna tak terima jika harus di bilang egois.

Chandra saja, tak pernah mengeluh jika ia menyayat pergelangan tangannya. Karena dulu, Chandra pernah mengatakan "suka-suka lo deh, yang penting lo bahagia, gue bahagia, urus hidup masing-masing karena kita sebenarnya sama, beda 'pelampiasan' doang".

Lalu maksudnya apa ia mengeluh seperti ini sekarang?

"Lun, lo nggak suka kan kalau gue ngerokok?"

Luna diam. "Iyalah, aku nggak suka asap rokok, kenapa?" Jarang-jarang Chandra menanyakan pendapat Luna. Pendapat orang lain saja ia tak pernah peduli.

"Gimana kalau kita buat perjanjian?"
"Maksudnya?"

"Iya, gue berhenti ngerokok, dan sebagai balasannya, lo berhenti nyayat lengan lo, badan lo, karena gue juga nggak suka Lun, gue nggak suka lo kayak gitu"

***
Sekian dulu ya, semoga suka :) maaf kalau ada kata" yang kurang berkesan atau kurang ngena atau mungkin terlalu alay(?)
Terima kasih sudah membaca ❤
-ntis.

CRAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang