21. A LITTLE THING CALLED LOVE

1.9K 182 29
                                    

Nari baru saja selesai mencuci pakaian, sekarang gadis itu sedang mengeringkan pakaian dengan cara menjemur nya. Sambil menjemur pakaian, gadis itu berusaha untuk tetap belajar, ia meletakkan sebuah buku biologi diatas kursi yang tinggi yang sengaja ia letakkan disamping tubuhnya.

Nari tetap melakukan pekerjaannya sambil bibirnya komat-kamit membaca sekaligus menghafal hal-hal mengenai hereditas yang sedang ia baca. Gadis itu benar-benar berusaha keras dalam belajar agar bisa masuk universitas terbaik dengan nilai yang baik pula.

Selain itu, Nari memang sedang membidik bea siswa yang ditawarkan oleh banyak instansi maupun lembaga atau bahkan dari negara. Nari benar-benar ingin sukses dan segera bertemu dengan Nara setelah menjadi sosok yang pantas.

Gadis itu tersenyum sejenak kala membayangkan bagaimana nanti ekspresi Nara ketika melihatnya, apa ia akan menangis, tertawa, terharu, atau bahkan terkejut? Ya, Nari benar-benar menantikan momen-momen itu,

"Hmm... sebentar lagi aku akan mencari mu, setidaknya aku tahu nama orang tua angkatmu, itu akan memudahkan ku untuk menemuimu, Nara-ya" gumamnya pelan sambil menatap keranjangnya yang sudah kosong, tak ada pakaian lagi yang tersisa.

Setelah itu, Nari pun beranjak pergi untuk meletakkan keranjangnya ditempat yang seharusnya, lalu Nari berencana untuk kembali melanjutkan belajarnya di kamar, sambil menunggu para member pulang tentunya.









--




Jihoon sedang memainkan ponsel menager Hyung sekarang, walaupun sedang bermain game di ponsel, ia tetap saja merasa tidak nyaman. Kenapa? Karena itu bukan ponselnya, manager Hyung benar-benar keterlaluan karena telah melarang Jihoon bermain-main dengan ponselnya sendiri.

Karena tak tahan dengan aturan itu akhirnya Jihoon pun mengamuk, ia menghampiri manager Hyung sambil mengerucutkan bibirnya,

"Hyung, apa ini tidak keterlaluan? Kau memisahkan ku dengan pacarku!"

Pernyataan Jihoon barusan langsung mengundang perhatian semua staff yang ada di ruangan tersebut, sedangkan itu, manager Hyung mulai panik dan memelototi Jihoon,

"Yak! Jaga ucapanmu, Jihoon-ah"

"Mana pacarku?!" Jihoon tak peduli dengan peringatan barusan. Ia malah menengadahkan tangan nya,

"Mana?!"

"Ck" manager Hyung berdecak sebal sambil memberikan ponsel Jihoon, "itu!" Ujarnya diiringi dengan suara O yang terdengar samar dari tiap-tiap mulut para staff yang mulai mengerti kesalahpahaman ini.

Jihoon nyengir, "thank.you." ujarnya sambil menekankan tiap-tiap suku kata dari ucapan tersebut.

Setelah mendapatkan ponselnya Jihoon pun langsung mencari game favorit nya, namun gerakan jari-jari nya terhenti ketika bayangan Nari tiba-tiba muncul di kepalanya. Lantas Jihoon pun kembali berjalan kearah manager Hyung dan berkata,

"Aku mau ke toilet sebentar"

"Perlu ditemani?" Tawar sang manager seperti apa yang seharusnya.

"Tidak," Jihoon menolak, "lagi pula toiletnya dekat, fans juga tidak akan bisa kemari karena penjagaannya ketat" jelas Jihoon yang dibalas anggukan oleh manager Hyung.

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang