[ONE]

12 3 1
                                    

Enjoy ya guysHappy reading!

©©©

"Daddy tidak mau tahu! Kau harus tetap ikut bersama kami ke Korea, Flo."

"Oh ayolah, Dad. Memangnya mengapa aku tidak disini saja? Lebih baik Dad dan Mom saja yang tinggal disana. Aku bisa menjaga diriku disini." gadis keturunan Korea-Amerika bernama Flo itu menolaknya dengan mentah-mentah.

"Apa katamu barusan?! Kau tidak tahu betapa kerasnya dunia ini, Flo. Daddy hanya ingin menjagamu dari orang yang berniat jahat kepadamu sebaik mungkin." ujar Sean- Daddy Flo

"Apa yang Daddy mu katakan itu benar sayang. Kami sungguh menyayangimu. Maka dari itu, ikutlah bersama kami. Kau tidak ingin melihat Mommy mu ini bersedih, bukan?" timpal Fransissca-Mommy nya.

Sial, kalau sudah begini apa boleh buat. Batin Flossie.

Flo mendengus pelan. "Baiklah, tapi bagaimana dengan sekolahku, Dad?"

"Jangan khawatir, Daddy sudah mengurus semuanya. Pergilah ke kamar, kemasi barang-barangmu kita berangkat 3 jam kedepan."Flo hanya menanggukan kepalanya lantas beranjak menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

Suatu alasan lain yang membuat gadis itu bersikeras tidak ingin pergi dari negara ini.

Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali.

©©©

Tubuhnya lelah setelah berpuluhan jam berada didalam perjalanan. Ia segera ingin berendam lalu tidur.

Flo begitu terkejut ketika sampai dirumah baru. Apa Daddy sedang bergurau membeli rumah seperti ini? Dan terlihat beberapa penjaga berdiri disekitar rumah ini; depan gerbang pintu utama, depan pintu masuk dan entah dimana lagi yang aku yakini masih banyak.

Tak perlu ia deskripsikan lagi bagaimana begitu mewahnya rumah itu.

"Dad." panggil Flo pelan setelah kami memasuki rumah.

"Ya? Ada apa,sayang?" Sean melirik sekilas.

"Tidakkah kau pikir ini memhamburkan uang, Dad? Kita sudah punya mansion mewah di LA, lalu apa disini juga harus? Lagipula kita hanya tinggal bertiga.tanyanya dengan berani.

"Menghamburkan uang katamu? Kita akan menetap disini jadi bagaimana mungkin kau bisa bilang begitu."

"Setidaknya kita bisa tinggal ditempat yang minimalis dan sederhana. Rumah ini akan terlalu besar untuk kita huni bertiga dan juga selalu ada penjaga, bodyguard dan semacamnya." Flo masih tidak mau kalah dari Sean.

"Lihatlah, Fransissca. Sifatmu itu menurun pada puteri bungsu kita." sementara yang disindir hanya terkekeh pelan.

"Dengarkan baik-baik, Flo. Daddy hanya ingin membuatmu nyaman dan merasa terlindungi. Dan untuk yang satu itu, kita tidak akan tinggal bertiga saja tapi berlima." 

"Berlima..? Jangan bilang.. bahwa kedua anak kembar itu akan tinggal bersama kita, Dad?" 

Sean hanya tersenyum sebagai jawaban. "Oh, Tuhan! Tidak! Cekalah aku! Satu sisi aku merasa beryukur karena bisa satu atap kembali bersama dengan kakaknya tapi disisi lain aku merasa sial satu atap dengan adiknya." Flo berteriak sendiri. "Dad, hanya bawa kakaknyasaja ya tidak perlu dengan adiknya. Mereka kan tidak harus selalu satu paket." rayu gadis itu dengan sedikit melakukan gerakan imut.

"Flo, bagaimana kau bisa sekejam itu pada kakakmu sendiri?" tanya Fransissca.

"Ayolah, Mom! Kau tahu bagaimana kelakuan anakmu yang satu itu. Aku merasa tidak tenang berada didekatnya. Err." Flo bergidik ngeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU'RE MY UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang