Jika ini takdir maka aku ingin takdir kebahagiaan
Jika ini cinta maka aku ingin cinta yang luar biasa
Siapapun dirimu kaulah takdir cinta untukku*******
Sungguh ini nggak adil, kehidupan macam apa ini. Hidupku sekarang tak sebebas dulu. Mengapa alur hidupku berubah drastis. Pertanyaan demi pertanyaan itulah yang terlontar dari mulut gadis berusia 20 tahun tersebut. Rasa kesal dan marah tumpuk menjadi satu, ingin rasanya teriak sekencang-kecangnya sampai dunia berguncang.
Amarah yang sudah mencapai puncak ini ingin meledak rasanya. Perasaannya tak ada yang mengerti. Butir-butir kristal keluar begitu saja tanpa permisi. Pipi mulusnya sudah basah dengan air mata. Ia tumpahkan rasa kekesalannya dengan menangis. Hanya itu yang bisa gadis itu lakukan.
Gadis itu bernama Aqilla Rafania Alfarid, Aqilla yang berarti berakal, pandai dan Rafania yang berarti bahagia sedangkan Alfariel nama keluarganya. Ia merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, dia cantik, manja dan sedikit keras kepala.
Aqilla yang baru pulang sekitar jam 19.40 setelah pulang kuliah ia tak lantas pulang tetapi mengerjakan tugas kuliah sembari hangout bersama kedua sahabatnya.
Sesampainya dirumah kedua orang tuanya sudah menunggu, aqilla sempat heran papanya berkali-kali menelponnya agar ia segera pulang. Tak biasanya orang tuanya seperti ini.
Baru beberapa langkah masuk rumah Aqilla di kagetkan keberadaan orang tuannya yang sudah berada di ruang tamu. Papanya menyuruhnya duduk dan mendengarkan apa yang ingin di katakannya.
Pernyataan yang disampaikan oleh papanya yang tak bisa Aqilla terima. Aqilla pun segera berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua, ia tak mau terus berdebat dengan papanya.
Tok,,tok,,
"Aqilla, sayang buka pintunya nak!"
Aqilla yang sedang menangis di tempat tidur tak menghiraukan suara mamanya yang memanggil namanya. Ia malah memposisiskan tubuhnya tengkurap dan menutup kepalanya dengan bantal. Aqilla tidak mau mendengar apapun, ia hanya ingin sendiri.
.
.
Disis lain pria tampan berkarisma dengan setelan baju formalnya dan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya baru saja keluar dari bandara. Ia baru saja tiba di Jakarta. Pria itu melenggang pergi dengan menarik sebuah koper, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang. Tak lama orang yang dicari pun menghampirinya.
"Selamat malam tuan, maaf saya terlambat!" Katanya dengan membungkuk memberi rasa hormat.
"Tak masalah," jawabnya ramah.
Toni mengambil koper tuannya "mari tuan," pria parubaya sekaligus orang kepercayaannya itu pun mengajak tuannya untuk menuju mobil.
Mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Pria tampan itu hanya diam menikmati pemandangan malam kota Jakarta. Sudah setahun belakangan ini,dia tidak mengunjungi tempat kelahirannya.
Pria itu bernama Farqah Ghifari Wijaya, Farqah yang berarti tampan, Ghifari yang berarti lemah lembut. Ia seorang pengusaha sukses nan tampan tak kala banyak wanita yang tergila-gila padanya. Ia juga cukup di kenal di kalangan dunia bisnis, setelah papanya meninggal ia yang mengambil alih semua perusahaan. Berjalannya waktu usahanya semakin sukses, ia memiliki beberapa cabang perusahaan di Indonesia dan Prancis.
Dalam setahun belakangan ini, ia mengembakan usaha barunya di Paris, hasilnya cukup memuaskan. Karena ada hal lain ia harus meninggalkan kota Paris untuk beberapa waktu yang belum di tentukan. Ia mempercayakan orang kepercayaannya untuk mengurus usahanya itu.
Tak lama pria berdarah Indo-Prancis itu pun sampai di rumahnya, ibunya keturunan Prancis. Setelah menikah ibunya menetap di Indonesia.
Farqah melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Rumah megah yang setahun tak di pijakannya. Ada rasa kangen dan rindu akan rumah ini, tempat dimana ia menghiasi masa kecilnya. Kedua orang tuanya telah tiada, ibunya meninggal ketika Farqah berumur 20 tahun sedangkan ayahnya setahun yang lalu. Rumah yang jadi saksi hidupnya bersama kedua orang tuannya.
@Happy Reading@
Semoga kalian suka😙😙
Rirhie 16
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Romance#Beberapa bab private acak# Bertemu denganmu mungkin takdirku walaupun lewat jalur seseorang. Aku memilihmu bukan karena ketertarikan fisik yang kau miliki. Aku memilihmu karena aku merasa kau pantas untukku dan membahagiakamu adalah tujuanku. -Far...