Scene 4

11.7K 117 7
                                    

ini merupakan saat Milea dengan Dilan dalam angkot

Scene 4

Bubar dari sekolah Milea pulang bersama kawan-kawannya saat cuaca sedang mendung. Saat Milea berjalan ia mendengar suara motor yang ia kenal. Dan suara motor tersebut mulai menghampiri. Milea mulai meyakini bahwa itu adalah Dilan dan ia pasti akan mengajak ia pulang bersama motornya. Milea pun menyiapkan berbagai alasan untuk menolaknya, karena Milea mengetahui bahwa Dilan anak geng Motor dan namanya sering terpampang di tembok2 dengan pilox. Oleh karena itu Milea menghindari berteman dengan anak nakal.

"Kamu pulang naik angkot?" tanya Dilan. Milea hanya mengangguk dengan sedikit judes. Menandakan ia tidak sedang ingin digangu.

"aku ikut" kata Dilan. "Ikut apa" tanya Milea. "Naik angkot" jawab Dilan. "Boleh ikut denganmu" tanya Dilan lagi. "Gak usah", kata Milea sambil memandangnya sebentar. " Kan, angkot buat siapa aja." Kata Dilan. Milea diam, tak tahu harus bersikap apa. Dilan pun menanyakannya kembali "Boleh ikut denganmu" (dengan tampang Mupeng). Milea diam.

" Kamu kan naik motor" kata Milea dengan nada sedikit ketus. "please Milea aku mau naik angkot. Bensin motor ku abis. Ban motor ku kempes. Oli ku bocor." Kata Dilan. Tak lama motor itu pun berbunyi tidak jelas dan mengeluarkan asap. Ban depannya copot dengan sendiriya dan nge gelinding. Dilan pun mengejar ban tersebut.

Oh pantas ia mau naik angkot pikir Milea. Dilan pun menitipkan motornya ke warung terdekat yang terdapat teman-temannya yang sedang menongkrong.

"tiin..tin..tin.tiiin..." bunyi klaskon angkot yang menarik pelanggan. "ayo... ayo... dua lagi jalan... dua lagi jalan". Kata si Mamang Fico menarik penumpang.

Dilan dan Milea pun menaiki angkot tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilan dan Milea pun menaiki angkot tersebut. "Kayak CJR" kata si Mamang Fico. Isi angkot sudah pas 4 6 (istilah angkot). Dan 2 orang turun lagi dari angkot. "yeee turun lagi" kata penumpang. Angkot pun ngetem lagi "si Anyiing" penumpang kesel. Usut punya usut itu adalah temananya si Mamang Fico yang lagi narik penumpang. Ya itu ialah strategi untuk menarik penumpang. Angkotpun belum jalan karena nunggu penumpang lagi.

Di angkot,Dilan duduk di samping Milea yang membuat ia benar2 kuuukuuuruyuuuk.... (eh salah emang ayam berkokok maksudnya Kikuk) dan mati gaya. Milea mengambil buku dan membacanya, agar menghilangkan pikirannya terhadap lelaki di sampingnya. Wait... disampingnya Milea kan cewek. Eh cewek separuh2 sih. Dulunya cowok namanya Jono (dengerin lagu kopral jono-thepanasdalam). Maksudnya bukan samping yang itu (si Jono), samping nya satu lagi... si Dilan maksudnyaaa.....

Milea membaca buku agar Dilan tidak mengganggunya, namun Dilan berbisik, suaranya terdengar pelan sekali menyebut namanya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Milea membaca buku agar Dilan tidak mengganggunya, namun Dilan berbisik, suaranya terdengar pelan sekali menyebut namanya:

"Milea".

Milea diam dan tidak menanggapi.

"Milea, Kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu, Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja." (Dilan 1990).

"Enggak tahu kalau sore. Bisa jadi sore aku mual, bisa jadi aku mutah-muntah, bisa jadi aku Mutaber..." saut Mamang Fico si supir angkot dengan menirukan gaya bicara perempuan, namun lebih terdengar seperti perempuan jadi-jadian alias bencong.

" iiih... si mamang nih yaa aku teh lagi godain cewek.... ganggu wae...." ujar Dilan . "ah ente godain nya teh berbisik donk,ah kamu mah nteu baca novelnya yaa. Kan di situ ditulis dilan suaranya pelan bagai berbisik. Klo itu mah kya ngomong biasa kang, paling kata yang akhir doank yang lembut yg tunggu aja. latian lagi ya kang Dilan". kata si mamang angkot

DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang