"Keras kepala."
Suzy mengerucutkan bibirnya saat Sehun mengeringkan rambutnya dengan handuk yang sengaja ia pinjam dari staff cafe dimana mereka berada saat ini. Hujan deras tengah mengguyur Seoul saat ini. Beberapa saat yang lalu, Sehun juga Suzy berencana untuk menghabiskan hari libur bersama, namun naas keduanya terjebak hujan.
Awalnya mereka telah memutuskan untuk berteduh di salah satu halte bus untuk sekiranya 30 menit yang lalu, namun Suzy bersikukuh untuk berteduh pada cafe yang letaknya satu blok dari halte. Padahal Sehun sudah bersusah payah melarangnya, namun Suzy tetap memaksa. Jadilah mereka kini basah kuyup.
Suzy mengetatkan handuk yang Sehun selimutkan padanya sembari memandang laki-laki yang kini berdiri memandang arah luar lewat bingkai jendela. Nyatanya laki-laki itu yang lebih basah kuyup darinya. Bagaimana tidak, Sehun tetap berusaha melindungi Suzy dari hujan dengan jaket yang ia kenakan, sehingga Suzy setidaknya sedikit terlindungi. Namun seperti biasa laki-laki iti seakan tidak peduli dengan keadaannya sendiri.
"Permisi nona, cokelat panasnya."
Suzy memandang seorang waiter dengan mata berbinar saat ia meletakkan satu mug berisikan cokelat panas yang telah dihiasi beberapa marshmallow yang telah meleleh ke atas meja. Favorit Suzy.
Suzy yang hendak meraih mug tersebut lantas mengurungkan niatnya saat Sehun lebih cepat meraihnya.
"Sehun!"
Sehun memandangnya dengan wajah datar sebelum meletakkan mug tersebut cukup jauh dari jangkauan Suzy. Sekali lagi gadis itu mengerang kesal.
"Bisakah kau tidak menggodaku sekali saja?" protes Suzy tidak terima. Sehun yang masih mengenakan bajunya yang kini sedikit mulai mengering hanya menatapnya datar.
"Menggoda? Kau yang menggodaku," ujar Sehun sembari menyentil dahi Suzy cukup keras. Cukup membuat Suzy mengerang kesakitan saat ini.
"Kau tahu tubuhmu sangat lemah dan tadi kau baru saja menerjang hujan. Dan sekarang, kau tahu kau alergi terhadap cokelat, tapi kau malah memesan cokelat panas."
"A-aku baru saja kehujanan dan aku kedinginan," ujar Suzy beralasan sembari memandang Sehun dengan pandangan memelas miliknya. Bukan tanpa sengaja, ia memang kini tengah kedinginan dan mungkin dengan cokelat panas, ia akan merasa lebih baik.
Sehun yang awalnya kesal lantas menghembuskan napasnya pasrah dan meletakkan mug berisikan cokelat panas yang tadi ia rebut kembali pada pemiliknya. Suzy yang merasa kegirangan lantas menarik mug tersebut dan meniup-niup cokelat panasnya dengan begitu semangat. Sehun di tempatnya hanya tersenyum sebelum ia kini terlihat hanya menggelengkan kepalanya menyerah.
"Aku hanya tidak ingin kejadian itu terulang kembali."
Suzy yang hendak menyesap cokelat miliknya lantas mematung, bahkan kini gadis iti meletakkan mug miliknya begitu saja dan memilih untuk terdiam. Membuat Sehun menghembuskan napasnya menyesal.
Sudah satu setengah tahun sejak kejadian itu terjadi. Saat itu Suzy meminta Sehun untuk mengantarnya menonton sebuah film pada salah satu bioskop. Padahal saat itu Sehun sudah mengatakan bahwa langit kala itu terlalu gelap dan kemungkinan untuk turun hujan sangat besar. Namun seperti biasa, Suzy sama sekali bukan tipe gadis penurut. Jadilah gadis itu tak mendengarkannya.
Dan benar saja, hujan turun deras seharian. Mereka harus merelakan acara mereka hancur total karenanya. Namun bukan hanya itu.
Suzy begitu ingat saat itu adalah tepat satu hari sebelum keberangkatan mereka untuk acara camping yang dirayakan Sekolah Menengah Atas mereka. Semua baik-baik saja awalnya, hingga saat kejadian itu terjadi. Suzy tidak sadarkan diri karena demam tinggi di tengah malam kala itu—yang lantas membuat semua orang khawatir karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Close To Be Enough
FanfictionEnjoy the fanfiction with Sehun and Suzy as the cast! "Mungkin benar sudah waktunya mereka menutup halaman mereka yang dahulu dan memulai halaman yang baru-"