"Cey, ini studio gak mau kamu bersihin?"
Chanyeol menatap kamu sekilas sebelum menggeleng dan kembali memasang earphone. Dia memang selalu membiarkan barangnya berserakan, agar mudah dicari katanya.
"Seenggaknya kamu beresin kertas-kertas yang ada di meja tuh, biar rapi."
Chanyeol hanya mengangguk tanpa mengindahkan ucapanmu. Karena kesal, kamu memutuskan untuk keluar dari studio yang berada di samping kamar Chanyeol itu. Kamu lapar dan sekarang hampir malam.
"Aku laper, mau beli makan. Kamu mau disini aja atau ikut?" tanyamu sembari mengambil tas selempang kecilmu.
"Aku nitip aja ya? Tanggung lagunya sebentar lagi rampung," jawab Chanyeol tanpa menoleh.
Kamu mengangguk singkat sebelum melangkah keluar studio.
-Chanyeol-
Akhir-akhir ini Chanyeol begitu sibuk dengan lagu-lagunya. Biasanya setiap akhir pekan, Chanyeol akan mengajakmu pergi ke suatu tempat untuk menghabiskan waktu berdua sebelum kembali sibuk dengan aktifitasnya sebagai seorang musisi yang merangkap produser.
Kamu sebenarnya tidak ingin menjadi egois karena menginginkan waktu Chanyeol hanya untukmu, tapi tidak bisa dipungkiri jika kamu merindukannya untuk menghabiskan waktu bersama.
"Lucu, aku cemburu sama lagu," kamu bermonolog ria sembari menendang kerikil kecil yang menghalangi jalanmu.
Kamu memilih restoran cepat saji secara acak. Malas memilih dan kamu juga sudah lapar. Setelah membeli makanan cepat saji, kamu segera kembali menuju apartemen Chanyeol untuk menyantap makananmu.
Tapi di tengah jalan, sialnya, kamu bertemu seseorang dari masa lalumu.
Dia berhenti melangkah saat netranya mengenali wajahmu, "eh, hai (Y/n)."
Kamu ikut berhenti melangkah dan tersenyum kikuk, "hai, Yo."
Dyo tersenyum, "darimana? Kamu sendirian?"
"Iya. Habis beli makanan, kamu mau kemana?"
"Mau pulang, tapi ketemu kamu disini. Keberatan gak kalo ngobrol sebentar?" tanya Dyo penuh harap.
"Eh?"
Kamu membola. Dyo, yang notabene nya adalah mantan terin—oke bukan, mantan tidak ada yang indah. Well, dia mengajakmu berbincang.
"Sibuk ya? Buru-buru?" tanya Dyo lagi.
Kamu mengerjap dan menggeleng cepat, "enggak sih, yaudah kita cari tempat yang enak buat ngobrol. Yuk."
Dyo tersenyum dan mengangguk. Kamu sempat mengirim pesan ke Chanyeol yang berisi kamu akan kembali ke apartemennya sedikit terlambat.
Kamu mengiyakan ajakan Dyo semata-mata karena kamu sedang ingin berjalan-jalan dan Chanyeol terlalu sibuk untuk hal itu.
Kalian berdua memutuskan untuk berjalan kaki menikmati sejuknya udara malam. Kalian juga berbincang tentang banyak hal, mulai dari masa lalu sampai kegiatan yang kalian lakukan sekarang.
Kamu memutuskan untuk mengajak Dyo ke salah satu kafe langgananmu.
"Jadi, sekarang kamu mahasiswi jurusan kedokteran?" tanya Dyo.
Kamu mengangguk, "yap, sebentar lagi koas."
"Kalo udah jadi Dokter, jangan galak sama pasienmu nanti."
Kamu terbahak mendengar penuturan Dyo.
Kamu dulu termasuk anak yang nakal. Sering bolos jam pelajaran, jarang mengerjakan tugas, dan lagi selalu terlambat saat datang ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanficWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.