Saat aku mendekat, kamu menjauh
Saat aku menjauh,kamu pun mulai mendekat.
Aku bingung, andai aku masih memikiki rasa yang dulu pernah ada, mungkin saat ini rasa itu akan bersemi kembali. Tapi sayang, semuanya telah punah. Aku tak bisa menyampaikan rasa dalam keraguan. Mungkin niat ku yang kurang baik ataukah memang ini sudah di jalan takdirkan oleh Allah :)3 bulan berlalu, Aisyah telah kembali ke Bandung, setelah sekian lama berada dipondok pesantren yang berada di Semarang.
"Assalamualaikum," ucap Aisyah saat akan memasuki rumah kediamannya dan orang tuanya
"Waalaikumsallam warahmatullahiwabarakatuh," jawab bi Inah saat itu yang sedang menyiram tanaman di taman
"Eh non, kok naik taxi? Kenapa gak minta jemput sopir aja?," Tanya bi Ina sambil mengambil alih tas baju Aisyah
"Gak apa-apa bi, kasian mang Iman pasti lagi jam istirahat buat makan siang. Oh ya bi, papa sama mama ada kan?," Tanya Aisyah kemudian sambil menjawab pertanyaan ART nya
"Ih si non mah kebiasaan atuh, oh iya bapak pergi non bareng den Alwi bibi teh gak tau kemana, kalo ibu ada di dalam palingan lagi di taman belakang," jawab bi Inah sambil mensejajarkan jalannya dengan Aisyah
Saat memasuki rumah Aisyah langsung melihat mamanya yang sedang menggunting bunga mawar yang baru saja dipetik dan akan ditaruh ke dalam vas bunga yang berisi air
"Assalamualaikum mama," seru Aisyah sambil memeluk dan mencium kedua pipi mamanya
"Waalaikumsalam warahmatullahiwarakatuh," jawab mamanya sedikit kaget karena gerakan tiba-tiba dari Aisyah
"Ya ampun, anak bandel. Baru pulang? Kamu ini, udah makan belum?," Tanya mama Aisyah
"Tadi makan nasi campur di stasiun ma," jawab Aisyah singkat dan duduk di sofabed sebelah mamanya
"Oh ya ma, mas Alwi kok masih disini? Katanya mau balik ke sulawesi kan kasian mbak Lisa sama Habibi disana beduaan aja," tanya Aisyah yang mulai mengganti channel TV dan sesekali melirik ke arah mama nya
"Lagi ada urusan disini, mungkin lusa balik soalnya kamu udah balik kesini juga kan," jawab mamanya
"Loh kok cuma gara-gara Ais, mas Alwi jadi nunda balik ke sulawesi?," Tanya Aisyah kembali
"Demi masa depan kamu juga ini," ucap mamanya sambil menepuk kepala Aisyah pelan
"Udah gih sana,ganti bajunya apa enggak sekalian mandi. Masa anak perempuan bau keringet ntar suaminya gak betah deket-deket," ucap lagi mama Aisyah sambil meledek
"Ih mama apaan sih,suami? Dari semua cucu oma cuma Ais yang belum bersuami," jawab Aisyah sedikit judes
"Bentar lagi juga punya," jawab mamanya usil
"Ih tau ah ma!," ucap Aisyah kemudian berlalu pergi ke kamarnya
Sementara Alwi dan papanya sedang berada di rumah Alif yang masih direnovasi di daerah kota dibandung yang perjalananya jika ditempuh dari rumah mereka sekitar 30menit barulah sampai.
"Kamu, saya terima sebagai calon adik ipar, kenapa saya harus ngetes kamu? Karena bagi saya pria itu gak harus mapan di pekerjaannya saja, tapi agamanya juga harus oke, karena jadi imam itu gak cuma modal materi saja, agama buat ngebimbing makmumnya juga paling penting," ucap Alwi setelah selesai mengetes Alif
Sengaja tes ini di adakan saat ini, karena bertepatan dengan kepulangan Aisyah dari Semarang
"Terimakasih mas,inshaallah saya akan amanah dengan nasihat yang sudah diberi oleh mas Alwi," jawab Alif tersenyum ramah

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Spiritual(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...