"kamar Anggi dimana Bun?" Tanyaku penasaran. Aku sedikit kebingungan, bunda berjalan menggiringku entah kemana. Badanku saat ini lengket, bau, dan kebaya ini sudah membuatku tidak nyaman. Aku ingin segera mandi dan berganti baju.
"Kamarnya Gara ada di atas gi." Jawab bunda sambil menggiringku menuju tangga. Aku langsung menghentikan langkahku saat mendengar ucapan bunda. Bunda Langsung menghentikan langkahnya juga dan melirikku yang tiba-tiba berhenti berjalan.
"Ada apa?" Tanya bunda bingung menatapku
"Eemm.. anu Bun, em Anggi mandi di kamar mandi dapur saja." Ucap Anggi gugup tidak berani menatap mertuanya.
" Kamar kamu ada di sebelah kiri tangga gi." Ucap ayah Bima di belakang mereka. Anggi Langsung menoleh ke sebelah kiri dan langsung menemukan sebuah pintu yang di yakini nya sebagai kamarnya.
" Makasih yah." Ucap Anggi tersenyum manis kepada ayah mertuanya.
"Pakaian kamu juga sudah ada di dalam. Nanti biar bi umi yang bereskan." Ucap ayah Bima. Anggi Langsung pamit kepada kedua mertuanya untuk memasuki kamarnya. Anggi ingin segera mandi dan membersihkan badannya yang sudah lengket dan bau asem.
Dalam hati Anggi sungguh berterima kasih kepada ayah mertuanya yang pengertian. Dia mana Sudi harus berbagi tempat tidur dengan si brengsek itu. Menikah dengannya saja karena terpaksa. Kalau bukan karena ibu Desi yang sudah di anggap Anggi sebagai ibunya sendiri, Anggi mana Sudi untuk menikah dengan si brengsek itu. Lebih baik Anggi membesarkan anaknya sendiri daripada harus berstatus sebagai istri dari si brengsek.
_______________
"Yah, kenapa ayah malah nyuruh Anggi tidur di kamar tamu?" Tanya bunda Indri kepada suaminya. Mereka masih di depan tangga di samping kamar baru Anggi.
"Anggi butuh waktu Bun. Emangnya bunda ga lihat bertapa tidak nyamannya Anggi saat ini." Ucap ayah Bima.
"Tapi yah, Anggi dan Gara kan sudah menikah. Jadi wajar kalau mereka tidur di kamar yang sama." Ucap bunda Indri kepada suaminya dengan heran.
"Mereka memang sudah menikah. Tapi pernikahan mereka itu ga biasa Bun. Mereka butuh beradaptasi satu sama lain. Semuanya butuh proses." Jelas ayah bima dan langsung meninggalkan istrinya yang saat ini masih mematung di tempatnya.
___________________
Setelah mandi dan rapih, Anggi keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Di dapur terlihat ada Bi umi yang baru selesai memasak.
"Bi, sini biar Anggi bantu." Ucap Anggi mengagetkan bi umi yang akan membawa masakannya ke meja makan.
"Eh, non Anggi. Ga usah non. Biar bibi saja. Non duduk aja di meja makan." Ucap Bi umi.
"Ga papa Bi, biar Anggi bantuin. Dan jangan panggil Anggi 'non' Bi, panggil aja Anggi. Ga usah pake non nonan." Ucap Anggi tersenyum manis kepada bi umi.
"Tapi non Anggi kan sekarang sudah jadi istrinya mas Gara."
" Ya mangkanya dari itu. Panggil Anggi aja ga usah pake non!" Perintah Anggi sambil tersenyum lagi.
"Tap_"
"Bi, ini langsung di taro di meja makan kan?" Tanya Anggi memotong ucapan bi umi yang hendak protes.
"I iya neng Anggi." Bi umi Langsung membantu Anggi menata meja makan untuk makan malam.
"Bi. Shanty udah pulang belum?" Tanya Anggi.
"Belum neng. Tadi si bilangnya mau mandi, mungkin lagi di kamar. Ya udah bibi mau panggil yang lain dulu buat makan malam." Pamit bi umi yang langsung meninggalkan Anggi di dapur sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK Rank: #23 15052018 #27 29042018 #30 22042018 #32 20042018 #36 01032018 #46 22022018 Anggi Wulandari bekerja di sebuah butik milik ibu dari sahabatnya. Di perkosa oleh orang yang tidak ia kenal dan menyebabkan dirin...