"Gue butuh penjelasan dari lo, sebenarnya ada hubungan apa antara Rena dan Bintang? kalau seperti yang gue lihat mereka bukan hanya sekedar om dan keponakan" Rendy menghentikan mobilnya di pinggir jalan.Perjalanan berdua bersama Fika dari Bandung ke Jakarta membuatnya mempunyai banyak waktu luang utuk bertanya hal-hal yang menganggu pikiran nya, tapi sikap Fika yang dia tidak mau menjawab membuat Rendy terpaksa menghentikan mobil untuk mempertegas pertanyaan nya.
"Tadi kan udah aku bilang, Bukan hak aku menjelaskan semua itu ke kamu" Fika tetap kekeh tidak ingin menjelaskan, tentu saja Fika tidak ingin menambah masalah dengan mengatakan kebenaran yang mungkin bisa saja membakar jenggot Rendy.
"Kita tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum kamu menjelaskan ke gue" Rendy menarik rem tangan mobil sebagai tanda dia serius tidak akan jalan sebelum memerima penjelasan.
"Lo suka kan sama Bintang? Gue gak mungkin salah tebak kali ini, itu jelas terlihat di mata lo" Rendy mulai memancing Fika.
Fika menunduk diam, dalam hati dia sangat menyesali keputusannya ikut liburan ini, bukan hanya karena dia harus berakhir di interogasi dengan Rendy namun hatinya pun menjadi ikutan kacau karena kalimat Rendy barusan seperti mencubit nya keras tepat di bilik jatungnya.
"Sulit untuk tidak jatuh cinta dengan nya, dia sangat baik dan selalu ada untuk ku. Tapi aku tidak boleh berharap apa pun"
"Kenapa tidak? Kenapa lo enggak ingin berjuang rebut hatinya Bintang, buat dia dekat dengan lo, dan gue bakal memastikan Rena tetap dalam dekapan ku selamanya" Lanjut Rendy.
"Gak bisa Rendy, kamu atau pun aku gak akan bisa memisahkan mereka" Fika mulai merasa dirinya keceplosan, karena perkataan nya barusan membuat Rendy memicinkan matanya penasaran apa yang di maksud Fika.
"Maksud lo? kenapa gak bisa?" Tanya Rendy mendekatkan wajahnya ke Fika.
Fika kembali menunduk diam masih ragu menjawab pertanyaan Rendy.
"Jawab gue, atau kita akan mematung di sini sampai kiamat" Ancam Rendy.
"Mereka sudah menikah" Fika menarik nafas dalam seolah kalimat ini akan membunuhnya dalam sekejap "Bintang dan Rena adalah suami-istri" lanjutnya dengan tetesan air mata.
***
Buka hanya kehilangan ingatan tapi Rena juga menjadi kehilangan akal dengan perasaan yang dia sendiri tak bisa kendalikan. Mati-matian Rena bermain-main dalam rasa penasaran dan rasa aneh yang menghakimi otak nya membuatnya tidak berani bertemu Bintang.
Entah apa itu, yang tau tolong jelaskan ke Rena, dia yang saat ini berdiri di dekat jendela dari dalam kamarnya memandangi Bintang yang baru saja memarkir mobilnya. Dia yang sangat ingin dan selalu ingin memandangi wajah teduh itu namun tak berani menatap nya dari dekat. Dia yang selalu ingin tau tentang si pemilik mata indah indah itu tapi tak tau alasan kenapa dia ingin tau. Dan dia yang entah mengapa merasa rindu ingin melihat senyum manis itu namun berlari bersembunyi saat tau yang di tunggu nya telah datang.
"Oma, Rena mana?" Tanya Bintang saat baru memasuki pintu rumah dan melihat oma Ratna sedang duduk santai di sofa ruang tamu sambil melihat tab yang berisi laporan perusahaan.
Oma melihat sekeliling nya mencari jawaban dari pertanyaan Bintang " Tadi Rena duduk di sini bareng oma, dia kemana? kok menghilang tiba-tiba gitu?" Oma Ratna bertanya bingung, dia tidak menyadari Rena yang langsung berlari masuk ke dalam kamar begitu mendengar suara mobil Bintang datang.
"Ya udah oma, mungkin dia dikamar, Bintang cari dia dulu" seandai nya oma Ratna memerhatikan ekpresi Bintang dia pasti akan menjadi lebih bingung kenapa anak itu terlihat sangat bersemangat untuk mememui Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
JELAGA HATI (REVISI)
RomansaRena itu troublemaker banget, belum lagi kebiasaan nya yang suka dugem, mabuk-mabukan, temperament dan terlibat dalam masalah. Pokok nya dia adalah paket complete pemberontakan anak remaja. Wajar jika oma nya memaksa dia menikah untuk bisa memperba...