***Tyas's POV
Hari ini adalah hari senin. Biasa lah setiap hari senin pasti tidak lupa dengan hal yang bersangkutan dengan sekolah, pastinya upacara.
Hari ini, kelas gue dapet giliran jadi petugas upacara. Biasa lah, setiap kelas sejak kelas 10 harus sudah dilatih supaya ntar kalo udah kelas 11 dan 12 ngga malu maluin.
Kali ini gue yang jadi dirigen. Sudah terkumpul para anak anak yang mengikuti paduan suara yang terdiri dari kelas 10, 11, dan 12.
Tidak lama upacara pun dimulai. Sekarang giliranku memimpin lagu indonesia raya karena untuk mengiringi petugas bendera yang akan mengibarkan benderanya di tiang sekolah kita.
"Pada sang merah putih, Hormat Grakk!", ucap pemimpin upacara.
Setelah selesai, pemimpin menegakkan para peserta upacara dan gue balik ke barisan tempat asal gue saat jadi petugas.
Saat gue sedang mendengarkan amanat dari guru yang mendapat giliran untuk maju memberikan pesan, gue tidak sengaja melihat ke arah barisan kelas Kak Ersa. Dan entah kenapa Kak Ersa dari tadi nglihatin gue terus. Saat gue nyadar kalau gue lagi dilihatin sama Kak Ersa pun spontan gue langsung nunduk karena gue malu(bisa di bilang salting kali yee).
Tidak lama upacara pun selesai, gue mau balik ke kelas. Tiba tiba saat berjalan menyusuri karidor, ada yang pegang bahu gue dari belakang. Gue pun pegang tangan itu dan membantingnya. Tetapai, ternyata gue sadar kalau itu adalah Kak Ersa.
"Tyas stop! Ini gue"
"Lah, kak Ersa? Maafin kak, gue ngga tau kalo itu lo. Tyas bantuin berdiri ya?", gue pun mengulurkan tangan untuk membantu Kak Ersa berdiri.
"Sakit ya kak? Mau gue anter ke uks?" timpal gue.
"Ngga usah. Lagian gue juga ngapapa kok. Gue cuma shock aja tadi tiba tiba lo banting gue"
"Ya habisnya lo ngagetin karna cuma pegang bahu gue aja, kenapa ga panggil nama gue aja? Kalo lo tadi panggil kan lo ga akan gue banting kaya gini. Tapi ada apa kok tumbenan nyamperin abis upacara?"
"Ya ngga papa tadi gue lihat lo jalan sendirian. Gue temenin ya? Kan kelas kita searah".
Gue mengangguk kecil mengiyakan permintaan Kak Ersa tersebut.
Setelah sampai di kelas, gue langsung nyamperin Fatma yang udah senyum senyum sendiri sambil megang hpnya.
"Lo ngapain sih? Kaya orang gila tau nggak?"
"Gue? Gue ngapapa kok. Eh btw kemarin lo kok bisa jalan berdua sama si Ersa itu sih?"
"Iya, kemarin dia nyamperin gue ke rumah. Eh kemarin si Tama ke rumah, katanya lo yang kasi tahu alamat rumah gue ya?"
"Hehe, iya. Abisnya waktu itu gue masi sama Farry makanya gue langsung kasi alamat rumah lo".
Bel tanda masuk berbunyi, pelajaran dimulai.
###
Setelah pelajaran Bu Reni selesai, para murid terasa lega karena usai melewati guru biologi yang juga killer.
Fatma mengajak Tyas untuk pergi ke kantin.
"Kantin yuk Yas."
"Nggak lah. Gue bawa bekal dari rumah."
"Oh ya udah"
"Eh ma. Lo mau ke kantin kan? Gue titip minuman dingin dong sama lo. Gua lupa gak bawa minum."
"Okee", jawabnya singkat.
Tak lama, ada seseorang yang mencari Gue. Ia adalah Ersa. Ersa mendatangi bangku tempat Gue duduk dan mengulurkan tanggannya yang sudah memegang minuman dingin yang dititipkan oleh Fatma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love [Completed]
Fiksi RemajaStoriette by @adhinlamika [Jangan Jadi Pembaca Gelap] ••• Pengen tau? Langsung baca aja ya? Maafin kalo banyak typo bertebaran, karena manusia tak luput dari kesalahan:v