SAMOYED WITH FOX | NIELHWANG

《°Fourth ¡¡°》

GS!

Akhirnya Ong Jinyoung akan pulang hari ini. Daniel terlihat sangat bahagia ketika ia sadar bahwa hari ini Nuna dan kakak iparnya akan pulang dan menjemput Jinyoung.

Akhirnya Minhyun akan memperhatikannya.

Akhirnya Minhyun akan memanjakannya.

Akhirnya ia mendapat jatah setelah dua hari berpuasa.

Akhirnya Daniel akan berduaan saja dengan Minhyunnya.

Jam di dinding masih menunjukkan pukul 11 itu berarti 3 jam menuju kebebasan Daniel untuk menguasai Minhyun.

Daniel sedang membayangkan apa yang akan dia dan Minhyun lakukan nanti setelah Jinyoung pulang sampai sebuah suara mengganggu khayalannya.

"Paman, temani aku bermain lego" Jinyoung menghampiri Daniel dengan tangan yang menenteng sebuah ember yang berisikan potongan lego warna-warni.

"Jinyoungie mau membuat apa hm?" Daniel membawa Jinyoung ke gendongannya lalu berjalan ke ruang tengah.

"Jinyoung ingin membuat istana, istana yang besar"

Melihat keponakannya yang begitu bersemangat membuat Daniel gemas dan mulai menciumi pipi putih Jinyoung.

Sebenarnya Daniel sangat senang bermain dengan Jinyoung, memanjakannya, menggendongnya. Keponakannya sungguh menggemaskan dan juga tampan. Tapi Jinyoung datang di waktu yang tidak tepat. Dua hari yang lalu Daniel sengaja mengambil jatah liburnya untuk bermanjaan dengan tunangan manisnya, makanya ia sangat sebal saat tau Nunanya yang cerewet itu menitipkan Jinyoung padanya yang otomatis akan mengganggu waktunya bersama Minhyun. Minhyun pasti lebih memilih menemani Jinyoung daripada Daniel, apalagi Jinyoung adalah fans nomor satu Minhyun. Mereka berdua tidak akan bisa dipisahkan jika sudah bersama, Daniel seperti tidak dianggap ada selama dua hari ini oleh Minhyun.

"Kajja! Ayo buat istana untuk Minhyun Nuna"

Minhyun yang berada di dapur menoleh ke ruang tengah ketika namanya disebut. Melihat Daniel yang tengah menemani Jinyoung bermain dengan legonya. Senyumnya mengembang melihat pemandangan di depannya, betapa menggemaskannya pasangan paman dan keponakan itu. Setelah puas menikmati, Minhyun melanjutkan kegiatan memasaknya.
.
.
.
"Sayang ajak Jinyoung ke ruang makan, ayo makan siang dulu baru lanjutkan bermainnya"
Minhyun berseru memerintah Daniel.

Hening

Tidak ada suara apapun

Minhyun melepas apron yang sedari tadi melekat di tubuhnya lalu berjalan ke ruang tengah untuk melihat Daniel dan Jinyoung.

Senyum mengembang di wajah cantiknya saat melihat pemandangan di depannya, sudah tidak terhitung berapa banyak senyum Minhyun ketika melihat interaksi Daniel dan Jinyoung yang membuatnya gemas sekaligus bahagia.

Daniel dan Jinyoung tertidur pulas dengan potongan-potongan lego yang berserakan di sekitar mereka. Dan jangan lupa cara tidur keduanya yang terlihat mirip, bibir terbuka, kaki dan tangan yang terlentang dengan lengan Daniel yang menjadi bantal alas kepala Jinyoung untuk tidur. Bagaimana Minhyun tidak gemas melihat pemandangan seperti ini selama dua hari terakhir. Dengan kecepatan super Minhyun mengambil ponselnya yang berada di kamar dan kembali ke ruang tengah untuk mengabadikan momen paman dan keponakan itu.

"Hihi mereka lucu sekali sih, aku jadi ingin cepat cepat memiliki anak"

eh

Ok abaikan perkataan Minhyun

Setelah puas memotret keduanya, Minhyun mencoba membangunkan Daniel. Mereka harus makan siang, ini sudah jam setengah satu lebih Jinyoung tidak boleh telat makan.