Setuju??

269 29 0
                                    

Author POV

Keenan dan Veranda sekarang sudah berada diatas atap kantor Henry. Keenan sengaja membawa Veranda kesini agar dapat menenangkan hati kekasihnya tersebut. Tangan Keenan masih menggenggam erat tanag Veranda.

"Nan, aku gk bisa terima perjodohan ini. Aku gk habis pikir dengan rencana orang tua kita ini. Kita itu masih muda Nan. Kamu tau kan Nan, aku masih mau ngelanjutin pendidikan aku setelah lulus SMA, aku masih mau ngejar cita-cita aku jadi desainer..." ujar Ve mengungkapkan isi hatinya.

"Aku ngerti Ve. Tapi, kamu tau kan gimana orang tua kita. Mereka pasti akan ngelakuin apa aja demi keinginan mereka. " ucap Keena putus asa.

" Tapi, kita juga harus usaha Nan" ujar Ve pada Keenan. "Nan" merupakan panggilan Ve pada kekasihnya itu.

"Sayang, gimana kalau kita turuti keinginan orang tua kita kali ini." ujar Keenan menatap Veranda serius.

"Kamu apa-apaan sih Nan!! Kamu jangan gila lah. Usia kita tu masih muda, kita masih labil. Kamu pikir nikah itu gampang. Aku udah lihat banyak orang yang berusia jauh diatas kita aja masih bisa gagal menjalani pernikahan, padahal pernikahan meraka itu mera sendiri yang menginginkan. Contohnya tante aku." ujar Veranda yang tidak habis pikir dengan apa yg dikatakan Keenan.

"Tapi Ve, gk semuanya berakhir seperti itu. Aku yakin orang tua kita gk mungkin menjerumuskan anak2nya. Mereka pasti udah mikirin ini baik2."

"Sayang,  aku mohon kamu mau nerima keputusan aku tentang hal ini ya. Aku cinta sama kamu Ve dan kamu tau giman cinta aku sama kamu. Dan aku harap kamu mau nerima rencana pernikahan ini ya.. " lanjut Keenan meyakinkan kekasihnya tersebut.

"Nan ak.."

Tring~~

Dering telpon Keenan menghentikan Veranda yang ingin membantah Keenan.

" Halo pa.. " ujar Keenan,  yg ternyata papanya lah yg menelponnya.

"....."

"Iya, ini Keenan sama Ve udah selesai kok pa"

"..... "

" Iya, kami kesana sekarang" balas Keenan dan langsung menutup telponnya.

"Aku mohon sayang, kamu mau nerima keputusan aku ya" ucap Keenan dan langsung membawa Veranda kembali keruangan papanya.

******

"Jadi,  apa keputusan kalian? " tanya Henry saat Keenan dan Veranda masuk kedalam ruangannya.

"Aku sama Ve.." ucap Keena sedikit ragu dan dia menguatkan genggaman tangannya pada Ve.

"Aku sama Ve.. eee.. ee.. kita nerima rencana papa sama om." ucap Keenan yang membuat Henry dan Jose tersenyum lega.

"Bagus Kee. Yaudah kalau gitu kamu dan Ve bisa pergi jalan-jalan, jangan lupa kalian cari cincin untuk pernikahan kalian. Papa mau ngasih tau mama kamu dulu ya.. " ujar Henry dan langsung berdiri untuk menelpon sang istri.

" Papi juga mau kamsi tau mami" ujar Jose.

Keenan dan Ve menghela nafas dengan berat, lalu mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut.

TBC

Maaf kalau updatenya lamaaaaaaa... Soalnya, aku nulis kalau lagi mood aja. Apalagi sekarang lagi ujian semester. Sekali lagi maaf ya...

Tak Bisa Dengan Yang Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang