Seven

66 4 2
                                    

Sekarang semua Idol sekolah sedang mencari sosok Park Soora dan Jaebum.
Mereka ke arah atap,

'mengapa Soora bisa bersama Jaebum? Bukankah mereka berdua sangat musuh?' Batin Taehyung.

"Taehyung hyung,  kenapa melamun eoh?" Pertanyaan Jungkook membuat Taehyung kaget

"Ah aniya.. Kajja kita ikuti mereka."

'Aneh sekali' batin Jungkook

Sampai diatap semua orang mencari keberadaan Soora.

Semua berpencar ke sudut ruangan yang ada di atap.

NIHIL

"Sooraaa...!!! kau dimana eoh?!"
Yugyeom berteriak memanggil nama sahabatnya itu.
Tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Soora.

"Yeol kau yakin? tadi Soora ada disini?" Seungcheol bertanya pada Chanyeol

"Iya Cheol.. aku yakin tadi mereka ada disini.. bersama Jaebum." Chanyeol sudah merasa khawatir pada Soora dan sahabatnya.

"Won.. Bagaimana ini? Soora tidak ada.. bagaimana kalau Jaebum membawa Soora ke tempat yang asing? Soora itu anak yang polos.. aku takut terjadi apa-apa dengan Soora.."
Jun terlihat khawatir dan cemas pada gadis incarannya itu.

"Bersabarlah Jun.. kita jangan berfikir yang negativ dulu kepada orang lain.. apalagi itu pada Jaebum.. Kita positiv thinking saja.."

'Ya Tuhan kemana Soora dan Jaebum.. Rasanya aku ingin sekali meninju wajah Jaebum itu.! Kemana dia membawa Soora!?' Mingyu bermonolog pada hatinya sendiri.

"Mingyu!" Minghao memanggil Mingyu.

"Bagaimana ini? Jaebum membawa Soora kemana?"

"Aishhh!! Kalau aku tahu tidak mungkin aku ikut mencari Soora disini.. Hh~" Mingyu membuang nafasnya kasar.. pertanyaan yang bodoh bagi Mingyu.

"Gyu.. Kenapa kau terlihat sangat khawatir? Apa~~~ Kau........~"

"Mingyu!! Minghao!! Kenapa masih disitu?! Ayo kita cari di tempat lain..!"
Wonwoo memanggil nama kedua temannya itu yang masih setia berdiri di depan pintu gudang.

"Hh~~ Sudahlah lupakan" Minghao mendahului Mingyu.
.
.
.
.

Ditaman
Aku dan Jaebum sekarang ada di taman yang berada ditengah kota Seoul. Entah kenapa Jaebum membawaku kesini, aku yakin ini jauh dari rumahku. Dan jauh dari orang-orang yang aku kenal.

Hari memang sudah mulai petang, tapi aku masih setia duduk dibangku taman bersama orang yang aku benci. Aku memang sering sekali adu mulut dengannya tapi disisi lain.. dia juga sebenarnya baik.. tapi sifat angkuhnya itu yang membuatnya sombong! Aku tidak suka itu!

Tapi jika sedang seperti ini, dia berubah menjadi sosok yang baik, hangat, perhatian, dan.........

Ah! Sudahlah.. Aku tidak ingin memikirkannya.

"Yak... Kenapa malah melamun eoh? Apa kau ingat sesuatu?"
Jaebum membuyarkan lamunanku

"Em... t-tidak.."

"Hmm,, bagaimana pikiranmu? Apa sudah mulai berkurang? Aku harap sih.. jangan berkurang sedikitpun. Karna aku masih ingin seperti ini."

Plakk!

"Yak! Appo! Kenapa kau malah memukulku? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"
Jaebum mengusap kepalanya yang sakit mungkin.

"Ucapanmu membuatku merinding IM.!!"

"Yak.. jangan menyebut marga ku!"

"Apa peduliku?!"
Aku duduk membelakangi Jaebum yang masih menggerutu tak jelas.

IMPOSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang