1

302 20 0
                                    

Author pov

Irene membetulkan letak kacamatanya saat kakak lelaki nya Chanyeol masuk kedalam kamarnya dengan wajah yang sudah lebam dan biru

"irene kau bisa bantu aku membersihkan luka ini? " tanya chanyeol sambil melenguh kesakitan

"ka...kau kenapa?kau tawuran?! A..atau kau berkelahi dengan temanmu"Irene kelihatan terkejut saat melihat kakak kesayangannya itu terluka jadi dia langsung membantu chanyeol berjalan ke tempat tidurnya .
Dia mengambil kotak p3k yang sudah tersedia didalam kamarnya dan langsung membersihkan wajah kakak nya yang berdarah sedikit diujung bibirnya
"ya....! Pelan sedikit,sakit!"teriak chanyeol hingga membuat Irene ketakutan

"ya... Irene-ssi, aku ini oppa mu kan. Kita tinggal serumah sudah 10 tahun ,apa kau masih menganggap ku orang lain?! Kenapa kau begitu takut kepadaku, apa karna kau adik tiriku? Terkadang aku iri dengan teman-temanku yang memiliki adik yang ceplas ceplos kepada kakak nya, lahh kita masak gayak gini doang " cerocos Chanyeol panjang lebar sambil manyun-manyun nggak jelas yang berhasil membuat irene tertawa kecil.

Dan iya sebenarnya irene adik tiri chanyeol. Ibu chanyeol sudah pergi dari rumah sejak chanyeol berusia 3 tahun jadi ayah nya merasa kalau seorang anak pasti membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari seorang ibu jadi ayah nya menikahi ibu Irene , walaupun begitu ibu irene tidak pernah membedakan kasih sayang untuk mereka berdua. Dan dulu sewaktu chanyeol baru mengetahui kalau ibu irene bukanlah ibu kandung nya diabtidak merasa keberatan san sedih tapi senang karna ayah nya memilihkan ibu yang baik untuknya.

"jadi aku harus bagaimana? Kau merasa tidak dekat dengan ku? Baiklah aku akan mencubitmu"Irene mencubit perut chanyeol dan tertawa lepas

"kau sangat cantik kalau seperti ini ehh tapi jangan geer dulu itu hanya bayaran karna kau membersihkan lukaku, baiklah aku pergi dulu. Saranghae irene nya oppa "kata chanyeol menggoda dan langsung pergi meninggal kan kamar irene

"na duu saranghae oppa "jawab irene sepelan-pelan nya bahkan semutpun takbisa mendengarnya.

****

Irene pov

"irene, ini sudah hampir jam 3,nanti kau terlambat les "teriak ibu dari luar kamar.

"apa ini? Kau tak pernah bisa berubah"batinku sambil memandangiku dari cermin

"ya...jangan memandangi kaca itu bisa-bisa kacanya retak nanti "sentak aku kaget saat melihat oppa susah berada didepan pintu sambil melihatiku dengan tatapan iba

"apa? Apa yang kau lihat?! Ha? "aku menutupi dadaku dengan menyilangkan tangan

"babo... Kau rata lagian aku punya pacar yang jauh lebih seksi darimu "oppa menggelengkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan kamarku

"dia gila? Hah iya dia sudah gila "batinku sambil mengikutinya dari belakang

"langsung pulang ya kalok udah pulang,chanyeol jangan lama-lama nongkrongnya sekalian anterin irene nanti jeput dia kalok udah pulang,ingat ya chanyeol jangan lama-lama nongkrongnya " begitulah ibu memperlakukan kami setiap hari, ibu super hati-hati lebih baik jadi ibu detol aja :v

"iya...ma chanyeol bentar aja kok cuma mau ketemu sama tiffany " kata oppa sambil memasang tali sepatunya

"hmm pergi dulu bu"
yahhh memang aku sama oppa memiliki panggilan yang berbeda kepada ibu, aku sempat bertanya tapi dia cuma bilang sudah terbiasa dari situ aku mengerti maksudnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Easy (Suho Irene) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang