Hidup selalu menunggu keajaiban, aku berterima kasih sama tuhan, karna sudah mempertemukan aku dengan seseorang yang begitu sangat berarti, tapi aku tidak tahu keindahan ini akan berakhirkah atau selamanya***********
Menetes air mata gue, jika mengingat kisah cinta pertama gue yang penuh duka ini.
Saat itu gue duduk di bangku 3 smk dan bertemu seorang pria yang sangat baik, tapi terkadang egois dan menyebalkan.Ketika jam 12 siang bel pun berbunyi, gue keluar kelas dan menunggu ayu keluar kelas. Karna kelas gue berbeda dengan ayu. Lalu ayu pun keluar kelas dan memanggil gue. dia mengenalkan gue dengan pria itu.
"Yul? sini deh! panggil Ayu."
"Iya yu kenapa?
Lo mau gue kenalin sama teman gue." Wajah ayu tersenyum lebar."Hah! temen lo?
Gak ahh yu!" Bantah gue."Sudah ayo ah!"
Gue jadi deg deg kan gini ya.
Saat itu gue dan Ayu berjalan menghampiri temannya itu. Saat itu gue berdiri sambil bergetar.
Karena, gue baru pertama kali nya kenalan sama cowok."Hay dit? Sory ya lama."
"Oh iya, gak apa apa." Sambil senyum.
"Gue mau kenalin nih sama temen gue," Ayu sambil senyum ke gue.
Gue dan Adit pun berkenalan."Kok mukanya merah gitu sih?
Dia emang gitu, maklum gak pernah ngobrol sama cowok.
Hahaha." Ayu tertawa seakan lucu.Saat itu, gue jadi salah tingkah dan gue pun mengalihkan pembicaraan.
"Ayu? Ayo pulang ahh!"
"Iya ayo!"
"Mau pada gue antar gak?" Adit sambil senyum ke gue.
"Gak usah deh, gue naik angkot aja."
"Ihh, gak apa apa kali yul,
Kan ngirit ongkos kita." Ayu tertawa lepas."Gak ah, lo aja deh yu!"
"LO GITU BANGET SI? KALO LO NOLAK GUE MARAH." Ayu sambil melotot dan nada marah ke gue.
"Ok,ok gue mau." Gue sambil pasang muka ragu ragu.
"Eh, ini demi sahabat gue ya?" Sambil muka malu-malu gue.
"Jangan terpaksa ya? Gue gak mau."
"Yul terpaksa gak?" Ayu sambil nyenggol sikut gue.
"Enggak."
Gue dan ayu akhirnya mau di antar Adit.
"Dit? Gue sampe depan tukang bakso aja ya!"
"Ok."
"Yu? Gue ikut turun ya?
Gak usah!
Terus, gue berdua doang?
Iya lah." Sambil senyum ke gue."Dit? Lo mau kan antar temen gue sampe rumah?"
"Mau lah." Adit sambil mengedipkan mata ke gue.
"Apaan lo?"
"Lo jadi cewe judes banget sih,"
"Bodo." jawab gue ke adit.
"Abisnya lo gak jelas ngedepin mata gitu." Gue sambil manyun
"Heh dit, lo anterin sampe rumah ya! AWAS LOH TEMEN GUE KALO SAMPE DI APA-APAIN." Nada mata Ayu sambil melotot ke Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Detik Terakhir
أدب المراهقينKehilangan orang kita cintai itu, memang menyedihkan bahkan orang itu sangat berarti dalam hidup kita. Jika orang itu pergi bukan untuk memberi luka,tapi karna pergi yang sudah ditakdirkannya ? Apakah aku sanggup hidup tanpa bayang - bayang sosok ya...