Saran Arka

9 1 0
                                    

Sorak sorai memenuhi sekitaran lapangan basket, murid-murid SMA Garuda terlihat memenuhi pinggir lapangan karena tim basket mereka tengah bertanding dengan SMA Merah Putih. Seorang gadis cantik yang berada diantara kerubunan manusia itu berteriak heboh kala Sergio Idolanya berhasil memasukkan bola kedalam ring. Gadis itu bernama Vanya Aurellian Deraldo, siswi kelas X jurusan IPA itu tak berhenti berdecak kagum melihat Sergio.
"OMG!! Kak Sergio ganteng banget Ryn! Apalagi ditambah dengan keringatnya, makin sexy aja ish"Ujar Vanya heboh kearah siswi yang berada disebelahnya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Ryn yang mempunyai nama asli Auryn Angelista itu hanya mendengus kesal.
"Masih gantengan kak Arka kali"
"Ah tetep aja kalau kata gue mah gantengan kak Sergio"Ujar Vanya membuat Ryn kembali mendengus kesal.
Teriakan itu kembali terdengar saat permainan telah usai Dan SMA Garuda sebagai tuan rumah  yang menjadi pemenangnya. Sergio berlari kecil menghampiri seorang perempuan yang berada dipinggir lapangan, perempuan tersebut menyerahkan botol air mineral dan handuk kecil yang dibawanya kearah Sergio.
"Makasih ya Ca"Ujar Sergio seraya mengusap puncak kepala gadis itu. Eca Yang mempunyai mama asli Eca Febrianty itu tersenyum manis kearah Sergio.
Sedangkan perempuan lain yang tengah menatap kearah mereka hanya bisa menitikkan air matanya, perempuan itu adalah Vanya.
"Lo yang sabar ya Van"Ryn menepuk pelan pundak sahabatnya,  dia tahu kalau Vanya bukan sekedar mengangumi,  Ada cinta dihati Vanya untuk Sergio meskipun Sergio tidak mengenal Vanya.
"Gue pulang duluan"Vanya berlari tanpa menunggu jawaban Ryn terlebih dahulu.

Sedari tadi mata Vanya terus mengeluarkan cairan bening yang disebut air mata, dia menangis dalam diam dihalte yang berada tak jauh dari sekolahnya. Sebuah tangan terulur didepan wajahnya seraya menyodorkan sapu tangan kecil berwarna biru laut,  Vanya menerima sapu tangan itu dan mulai menghapus pipinya yang basah.
"Makasih"Ujar Vanya.
"Hmm, Nama gue Arka Geraldi. Nama lo siapa?"Lelaki itu duduk disebelah Vanya, vanya menatap Arka sekilas.
"Nama gue Vanya Aurellian Deraldo"
"Kelas?"
"X IPA 2"
"Oh adik kelas"gumam Arka pelan namun masih dapat didengar Vanya.
"Kalau kakak, kelas berapa?"
"12 IPS 2"jawab Arka.
"Elo kenapa nangis? "Tanya Arka tanpa menoleh kearah Vanya.
"Eh,  nggak papa kok kak"jawab Vanya gelagapan.
"Gue tahu mana yang bohong sama yang enggak"Ujar Arka membuat Vanya menghembuskan nafasnya kesar.
"Misalnya kakak suka sama seseorang, tapi seseorang itu sukanya sama orang lain. Apa yang bakal kakak lakuin? Apa kakak akan menyerah?"Tanya Vanya.
"Gue belum pernah ngalamin hal yang kayak gitu, tapi jika gue disuruh milih. Gue bakal nyerah demi kebahagian seseorang yang gue suka,  jika seseorang itu lebih bahagia sama orang lain, gue bisa apa?"Jawab Arka membuat Vanya terdiam beberapa saat.
"Apa berpindah ke lain hati itu menyenangkan?"Tanya Vanya dengan mata menatap lurus kejalananan.
"Semua gak semudah yang lo kira, kalau gue sih lebih milih menyibukkan diri gue dengan hal yang bermanfaat daripada harus menyakiti hati orang lain cuman buat bikin gue move on. Gue gak mau egois dan mentingin diri gue sendiri"Jawab Arka membuat Vanya lagi-lagi terdiam, ucapan Arka ada benarnya, dia cuman harus menyibukkan dirinya.
"Hmm, makasih sarannya"Ujar Vanya tulus.

---------------------------------------------------------------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eu Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang