Rasa benci

2.1K 212 24
                                    

" Plash." Satu tamparan mampu membuat Vallen mengerjabkan mata menatap Alice yang saat ini berdiri di depannya sambil menangis dengan maskara yang sudah berantakan.

Tamparan?
Ini pertama kali Alice menamparnya, dan di depan Aby?
Ada apa dengan Alice?

" Alice aku minta maaf." Ujar Vallen berusaha lembut. Tapi Alice menepis tangannya. Dia masih saja marah setelah dijelaskan panjang lebar

" Menjauh dariku! Dia anakku! Aku yang hamil! Aku yang melahirkan! Kenapa kau tega sekali hah? Tega teganya menyembunyikan fakta kalau Alfa masih hidup? Apa maumu? Pria memang semaunya saja! Seenaknya saja, hanya menghamili dan bertindak semaunya. Kamu keterlaluan kak Vallen." Teriaknya memerah

" Ibu..." Alfapun berusaha menenangkan. Tapi...

" Diam kamu anak durhaka!" Tunjuk Alice kearah Alfa yang menatapnya sedih.

" Alice kau berlebihan, daddy sudah menjelaskan semuanya dan kau masih mendramatisir, ingatan Alfa tidak sempurna. Coba lihat, sikapnya yang semanis ini. Apakah itu tidak aneh menurutmu? Ingat sifat Alfa sebelumnya, apa dia pernah semanis ini?" Aby berusaha melerai

" Apa maksudmu? Maksudmu anakku bersikap nakal dan urakan selama ini begitu?" Tekan Alice memerah

" Salah lagi salah lagi." Aby mengusap rambutnya jengah

" Alice... ayolah, maafkan aku." Ujar Vallen memegang bahunya

" Bodo amat!" Alice menghempas tangan Vallen lalu beranjak pergi kearah mobil dan menyeret lengan Alfa mengikutinya

" Ada apa dengannya?" Tanya Vallen masih memegang pipinya yang perih

" Mungkin dia sudah bosan denganmu dad, keningmu mulai berkerut hari ini hahaha." Tawa Aby yang disambut dengan pukulan dipunggungnya oleh Vallen.

Sementara Alice...

" Kau baik baik saja?" Tanya Alfa melihat Alice memegang kepalanya dan bersender ke mobil. Lagi lagi rasa pusing berlebihan itu kembali

" Jangan menyentuhku! Anak bandel, kau pikir siapa yang aku pikirkan sampai aku begini!!!!" Teriak Alice kesal

Alfa memegang tangan Alice lalu menatapnya teduh, meneteskan air matanya penuh sesal

" Maafkan aku ibu. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih tapi aku belum siap bertemu denganmu." Ujarnya kemudian mengecup tangan itu dengan air mata menetes

Alice justru mengernyit

" Alfaaaaa!!!" Ingatannya kembali kemasa lalu. Masa dimana putranya berlari dari kamarnya menuju motor gedenya sambil bersiul dan memutar mutar kunci motornya santai

Dia sama sekali tak mendengarkan Alice

" Hei!!" Teriak Alice menarik aerphonenya lepas.

" What's up mom?" Tanyanya

" Apa yang terjadi? Kenapa saldo ATMmu kosong. Bukankah 3 hari yang lalu daddymu mentrasfer uang sebanyak 30 juta untuk sebulan? Kau kemanakan uang itu?" Alice benar benar marah saat itu. Dan Alfa hanya tersenyum memalingkan wajahnya

" Jawab aku!" Tekan Alice

" Itu uang gw dan mau gw apakan itu urusan gw ok."

" Bagaimana kalau daddymu tau?" Alice merasa sesak hatinya
Alfa tersenyum melangkah mendekatinya

" Mau tau jawabanku?" Ujarnya kemudian memasang kembali aerphone di telinganya dan tersenyum nakal sambil berujar :

" Whatever!!" Pemuda itupun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Alice yang lagi lagi harus memikirkan satu alasan untuknya nanti pada Vallen.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang