Kau Tau Aku Bersyukur Hari Ini Pernah Ada

88 19 5
                                    



"Kau tau Aku selalu bersyukur bahwa dulu, pernah datang suatu hari dimana pertama kali aku bisa melihat mu."

Rapat Osis dengan agenda Rencana Kegiatan Penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar. Zeal terpilih sebagai Ketua Panitia dan Luki menjadi wakilnya dalam kegiatan ini. Untuk urusan-urusan kegiatan Osis, Zeal memang lebih sering terpilih menjadi ketua kegiatan dibandingkan Tama sendiri selaku ketua Osis. Ia tidak pernah keberatan akan keberatan jika harus sering-sering menjadi ketua kegiatan apapun. Tapi kali ini, mendapati keputusan bahwa Revia yang akan jadi sekertarisnya membuat semangat Zeal menjadi sedikit berkurang.

Segera setelah rapat selesai Zeal merapikan barang-barangnya yang masih terletak diatas meja didepannya.

"Ze ini catatan hasil rapatnya" Revia memeberikan beberapa lembar kertas ke Zeal

"Makasih" Jawab Zeal singkat tanpa melihat kearah Revia.

"Tem Gue pulang duluan" Tem adalah panggilan Zeal dan Luki untuk Tama.

"Buru-buru banget ? Luki mana?" Tanya Tama

"Biasa mau cari buku. Luki juga udah duluan tadi katanya ada urusan" Jawab Zeal

Ia melangkah keluar tanpa mengubris Revia yang masih berada disampingnya sedikitpun

***

Hari pertama kegiatan Penerimaan Siswa baru di Sekolah Zeal dimulai. Ia berjalan menyusuri satu persatu kelas memastikan semua kegiatan berjalan sesuai jadwal. Ketika berjalan keluar dari satu kelas tanpa disengaja Zeal menabrak bahu seorang murid perempuan yang hendak masuk ke kelas, hingga membuatnya terjatuh.

"Kamu gapapa?" tanya Zeal sambil menundukan badannya.

Siswi itu menggelengkan kepalanya kemudian mencoba berdiri. Zeal membantunya. Tapi belum sempurna ia berdiri tiba-tiba ia langsung terjatuh karena ada masalah dengan kakinya.

"Kita ke UKS aja. Saya bantu" ajak Zeal.

Zeal mengalungkan tangan siswi tadi ke lehernya, meskipun begitu siswi itu masih saja kesusahan untuk berjalan karena ternyata kakinya terkilir cukup parah. Zeal mengambil posisi berjongkok di depan siswi baru itu.

"Ayo Naik" ucap Zeal

"Ga usah kak. Saya masih bisa jalan kok" tentu saja siswi baru itu merasa enggan jika harus digendong oleh Zeal yang baru pertama kali dilihatnya.

"Ya udah coba jalan"

Baru selangkah siswi itu berjalan ia sudah hampir jatuh lagi, untung saja Zeal berhasil menarik lengannya..

"Ini yang kamu bilang bisa jalan sendiri? Udah buruan naik. Saya akan tetap menghukum siswa baru, sekalipun kakinya terkilir jika tidak mengikuti perintah" Zeal kembali berjongkok didepan siswi itu.

Akhirnya dengan terpaksa, mau tidak mau siswi itu harus naik keatas punggu Zeal. Sepanjang perjalanan ke UKS yang berada di lantai satu. Tidak ada satupun mata yang melewatkan pemandangan Zeal menggendong siswi tersebut. Langsung saja semua pertanyaan berkecamuk dipikiran teman-teman sekolah Zeal yang lain.

Dibantu oleh beberapa anggota PMR sekolah Zeal membalut kaki siswi baru itu.

"Bagaimana ?" tanya Zeal

"Udah agak mendingan kak"

"Maaf, tadi saya buru-buru dan ngga ngelihat lo"Kata Zeal

"Iya kak gapapa, Saya juga salah langsung masuk gitu aja" Balas Siswi itu

Renjana JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang