Sebelas

297 44 1
                                    

Ternyata dugaan Wonwoo benar, gak cuma sampai situ aja Eunwoo di "manfaatin" sama Daniel, terlihat sekarang Eunwoo yang sedang memegang kepalanya keras karna ngerjain tugas itung itungan yang memang bikin kepala pening, tapi Wonwoo akui memang kalokalo di bidang ini dia kalah sama Eunwoo, makanya sekarang Eunwoo diseret kerumahnya buat bantuin dia juga.

"Kenapa jadi lo juga yang ngerjain tugas dia?"

Wonwoo memang kesel liatnya, tapi dia pasang muka sedatar mungkin, gimana gak kesel ini niatnya Wonwoo minta bantuan Eunwoo tapi sekarang malah Eunwoo yang sibuk sendiri ngerjain tugas orang lain.

"Sebentar bang, sama ini tugasnya cuma beda NIM"

"Ya tetep aja lo ngerjain 2 kali jadinya"

Eunwoo cuma diam dan lanjut ngerjain tugas yang diketahui harusnya Daniel ada disini juga untuk ngerjain tugas dia sendiri.

"Eunwoo"

Eunwoo mendongak menatap Wonwoo, karna udah terbiasa dipanggil Nunu kalo sama Wonwoo, pas dipanggil pake Eunwoo lagi rasanya lain, dan benar aja sekarang Wonwoo natap dia seakan dia pengen makan idup idup Eunwoo.

"Kamu suka sama Daniel?"

Eunwoo melebarkan matanya kaget karna pertanyaan Wonwoo yang tiba tiba, lalu dia memutuskan kontak mata sama Wonwoo karna gak suka diliatin kayak gitu sama Wonwoo, serem kalo kata Eunwoo mah.

"Enggak kok"

Bohong. itu yang terlintas dipikiran Wonwoo sekarang, melihat sekarang ekspresi Eunwoo yang berubah dan pipi nya yang mulai merah, bahkan sekarang Eunwoo menghindari matanya dan kembali nunduk pura pura sibuk dengan tugasnya.

"Jangan buta Eunwoo"

Eunwoo mengernyitkan dahinya, maksudnya apa? ini lama lama Eunwoo kayak peramal aja suka nebak nebak perkataan Wonwoo yang kadang bagaikan kuis menurut Eunwoo karna Wonwoo gak pernah tuntas kalau mengatakan sesuatu dan bikin Eunwoo harus mikir sendiri maksud dia tuh apa. Malah sekarang Wonwoo memilih buat merebahkan di sofa dan mulai memejamkan matanya.

"Cepet selesain, abis itu bantuin gue, gue mau tidur dulu"

Eunwoo cuma menatap cowok itu heran, dan mengendikkan bahunya seakan gak peduli, lebih baik dia segera menyelesaikan tugas nya Daniel sekarang deh.

***

Eunwoo menghentakan kakinya menuju kelas pagi itu, sengaja dia datang pagi supaya bisa ngomong 4 mata sama Wonwoo. Kemarin Eunwoo abis kena omel Jieqeong, gara gara belakangan ini sering mengerjakan pekerjaan Daniel yang sama sekali bukan tugasnya, lagian juga kenapa sih? Eunwoo cuma bermaksud membantu, dan Eunwoo juga gak pernah bisa nolak permintaan Daniel, gimana mau nolak kalo Daniel minta tolongnya aja pake senyum senyum mematikan dia?

"Bang Wonwoo!"

Wonwoo yang tadinya lagi sibuk dengan novelnya mendongak mendengar Eunwoo, langsung aja Eunwoo duduk di sebelahnya dan Wonwoo hanya mengernyitkan dahinya heran.

"Abang ngomong apa aja sih ke Jie"

Wonwoo cuma menghela nafas dan mengembalikan fokusnya ke novel yang sedari tadi dia baca tanpa ada niatan menjawab pertanyaan Eunwoo.

"Bang Wonwoo jawab" Eunwoo menggoyangkan tubuh Wonwoo dan membuat cowok itu jengah sendiri

"Diem bisa gak?"

"Makanya jawab"

"Gak ngomong apa apa"

"Bohong! buktinya Jie tau aku bantuin Kak Daniel, terus dia marah marah gak jelas gitu ngatain aku bego segala"

"Emang bener kan?"

"Bang Wonwoo!"

Udah lah ya Eunwoo gampang banget naik pitam kalo berhadapan sama Wonwoo, ditambah orang dihadapannya ini malah tetep pasang muka datar dan gak natap Eunwoo sama sekali pas ngomong.

"Aku gak suka Bang Wonwoo ikut campur urusanku"

Tidak ada jawaban dari Wonwoo, tapi Eunwoo seakan gak nyerah buat keluarin unek uneknya.

"Aku bukan anak kecil bang, apa apa yang aku lakuin di aduin, aku gak suka, jangan ikut campur urusan aku lagi bang, ngerti?"

"Hm"

"Bang Wonwoo liat aku!"

Sedari tadi Eunwoo nyoba buat gak naikin nada bicaranya, tapi sepertinya gagal, bahkan sekarang Wonwoo terlihat menutup bukunya dengan hentakan yang sedikit keras, dan menatap Eunwoo dalam, kali ini Eunwoo ingin mengutuk dirinya sendiri karna bisa se deg deg an ini pas di tatap Wonwoo.

"Apa? coba ulangi"

Eunwoo terdiam, selain nada bicara Wonwoo yang terdengar berat dan datar, tatapan Wonwoo bener bener mengintimidasi, bibir Eunwoo seakan kelu, hah dia jadi nyesal nyuruh Wonwoo buat natap dia, bahkan sekarang Wonwoo ngeliatin Eunwoo serius sambil menopang dagunya.

"Y-ya intinya jangan ikut campur urusanku lagi!"

Eunwoo menelan ludah nya gugup, dia juga gak ngerti kenapa bisa se deg deg an ini hanya karna di tatap begitu sama Wonwoo, bukannya sudah sering Eunwoo melihat tatapan itu? tapi entah kenapa saat ini tatapan itu arti nya...lain.

"Gak bisa kalo soal Daniel"

"Kenapa?!"

"Aku gak suka kamu di kendaliin orang lain"

Eunwoo terdiam lagi, dia masih natap mata Wonwoo yang juga tertuju kepadanya.

"Aku cuma ngebantuin dia bang"

"Lo di jadiin babu"

Eunwoo menghela nafas pendek dan natap Wonwoo malas, udah terbiasa kok Eunwoo sama mulut pedasnya Wonwoo, udah kebal juga denger bahasa Wonwoo yang berubah ubah, kadang pake lo-gue, kadang pake aku-kamu.

"Abang gak ngerti apa apa"

"Iya gue ngerti lo suka sama dia"

Eunwoo sedikit kaget, kenapa sih dari kemarin Wonwoo selalu bilang Eunwoo suka sama Daniel, emang sikap Eunwoo kentara banget apa?

"Tapi gue gak suka perasaan lo itu bikin lo buta mau aja disuruh suruh sama dia"

"Aku gak se bego itu ya bang, dan aku gak pernah bilang kalo aku suka sama Kak Daniel"

"Di mata gue lo sebego itu Eunwoo, dan lo gak bisa bohong di depan gue"

Eunwoo menghela nafas kasar dan natap Wonwoo kesel, sedangkan Wonwoo masih aja pasang wajah datar dan natap dirinya.

"Terserah abang aja deh, aku gak peduli, pokoknya aku gak mau abang ikut campur urusanku lagi"

Wonwoo tertawa kecil mendengarnya, dan itu membuat Eunwoo mengernyitkan dahinya heran.

"Sifatmu terlalu bahaya Eunwoo"

Eunwoo tetap diam, mencoba mencerna perkataan Wonwoo barusan, tapi hasilnya nihil, dia tidak mengerti sama sekali.

"Bener kata Jie, kamu kalo udah deket sama seseorang bakal sepercaya itu ya?"

Eunwoo masih diam, bukan karna apa, dia malas kalo berdebat soal sifat dan kepribadian dia sendiri.

"Eunwoo.. gak semua orang di dunia itu baik, dan gak semua orang juga bisa kamu percayai, termasuk aku, aku gak suka cara Daniel perlakuin kamu kayak gitu, okey memang di mata kamu Daniel baik, tapi enggak di mataku, dan aku gak mau liat kamu nangis nantinya"

Melihat Eunwoo yang hanya diam, Wonwoo akhirnya tersenyum dan mengulurkan tangannya mengacak rambut perempuan itu.

"Cepet dewasa ya, biar gak bikin orang lain khawatir"

Eunwoo yang menerima perlakuan spontan dari Wonwoo itu pun sedikit terkejut, dan menatap heran punggung Wonwoo yang mulai hilang, yaa Wonwoo pergi begitu saja setelah membuat jantung Eunwoo tidak sehat.

***

Random banget gak sih?
Ah biarlah, aku hanya ingin menulis dudududdu~~~

***











Innocent | Eunwoo-Wonwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang