13 - Miss Each Other

14K 1.4K 289
                                    

Flashback

Seorang pria paruh baya berjalan ke suatu tempat dengan tergesa−gesa. Ia baru saja mendapat telefon dari kantor polisi yang telah menemukan sesuatu hal penting.

Mungkin saja, petunjuk keberadaan Taeyong.

Memikirkannya saja, membuat ayah Taeyong, Tuan Lee amat sangat senang. Ia sungguh tidak sabar untuk mendengarkan informasi yang akan diberikan polisi nanti. Ia hanya harus menemui mereka di sungai Han. Entah apa yang mereka temukan di sana.

Tak lama kemudian, ia bisa melihat banyaknya polisi di bantaran sungai. Tengah berbicara satu sama lain. Langkahnya memelan saat merasakan aura yang aneh di sekitarnya.

Mereka tampak serius dan sesekali menghubungi seseorang. Tepat saat ia akan bertanya pada salah satu petugas, sebuah mobil ambulance datang. Ia menyerngit bingung.

"Maaf, saya Lee Youngsoo. Anda tadi bilang anda menemukan petunjuk keberadaan anak saya?" ucapnya saat berhadapan dengan kepala polisi yang dimintainya untuk mencari anaknya. Polisi yang berumur sama dengannya itu menatapnya iba. Membuat jantung Tuan Lee berdebar tak karuan.

"Maafkan kami Tuan Lee. Kami tadi menemukan sesuatu di sini.." Kepala polisi itu memanggil anak buahnya yang membawa beberapa kantung plastik hitam, tempat yang biasanya digunakan untuk menyimpan barang bukti.

"Kami menemukan ini... bukankah ini blazer sekolah anak anda?" Kepala polisi itu mengeluarkan sebuah blazer dari dalam kantung tersebut dan berhasil membuat Tuan Lee tercengang. Ada plat nama anaknya di sana.

"Kami juga menemukan sepasang sepatu yang telah basah. Dan lagi... di sana..." Polisi itu menunjuk pinggir sungai Han. "Ada bekas telapak kaki..." Polisi itu menghela nafas membuat Tuan Lee makin berkeringat dingin.

"Sepertinya anak anda telah melakukan bunuh diri di sungai ini. Diperkuat dengan adanya jejak kaki dan seragam−seragam ini. Anda sendiri yang bilang kalau anak anda pergi menggunakan seragam sekolah kan? Maaf Tuan, sepertinya anak anda nekat menerjunkan dirinya ke dalam sungai dan maaf karena kami belum bisa menemukan jasadnya. Kami masih berusaha mencarinya. Anda harus tabah."

Deg.

Bagai di hujam ratusan tombak, Tuan Lee luruh di tanah. Pria paruh baya itu mulai menitikkan airmata.

Penyesalan dalam hatinya menguap dan menguar hingga memenuhi saraf−sarafnya.

Ingatan masa lalu bersama Taeyong langsung berputar seperti film. Tangan pria itu meremas jasnya dengan sangat keras. Nafasnya tiba−tiba terasa sesak dan putus.

Matanya melotot saat merasakan jantungnya seolah dihujam batu−batuan yang sangat berat.

Ia sudah tak dapat mendengar kekhawatiran dan teriakan kepala polisi yang bersamanya tadi.

Ia hanya melihat bayangan Taeyong yang rapuh dan menangis sebelum akhirnya Tuan Lee menutup matanya perlahan, kehilangan kesadaran.

Flashback End









Sudah beberapa jam keluarga Jung menunggu dalam kekhawatiran. Ibu Jaehyun dan Yoora belum juga berhenti menangis. Sedangkan Yuta tampak mengusap−usap pundak Winwin, memberi ketenangan.

Walau pun pemuda kecil itu tidak menangis, namun kesedihan sangat terlihat jelas di raut wajah manisnya. Membuat Yuta tak bisa untuk mengabaikannya.

Kris tampak terus memeluk ibunya. Dia juga tak sanggup jika kehilangan Jaehyun. Lebih tepatnya ia belum siap. Apalagi ia masih memiliki banyak rahasia yang belum dikatakannya pada Jaehyun.

Confession (JAEYONG)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang