"Don't speak. I know just what you'll saying. So please stop explaining. Don't tell me 'cause it hurts."-No Doubt
---
Karena rencana Jess untuk makan siang di restoran Jepang bersama mamanya gagal, maka Ia mengajak pacarnya untuk makan siang di restoran tersebut. Sebenarnya bukan Jess yang mengajak duluan, kebetulan Gilang memang sudah menawarkannya untuk makan siang di luar sebelum mengantarnya ke rumah, dan Ia meminta untuk makan siang di restoran Jepang tersebut.
Seperti yang Jess duga, makanan yang disajikan di restoran Jepang tersebut memang enak semua. Tempatnya pun bagus dan nyaman. Tapi ada satu hal yang membuat suasana makan menjadi tidak menyenangkan baginya. Bukan salah restoran ini, tapi Gilang.
Jess merasa diacuhkan. Gilang ada di hadapannya saat ini, tapi Gilang sibuk sendiri dengan ponselnya. Jess yang merasa kesal melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap sebal ke arah Gilang.
Gilang yang merasa diperhatikan oleh Jess langsung meluruskan pandangannya. Ia mendapati Jess sedang menatapnya marah. "Kamu kenapa?"
Kali ini tidak seperti biasanya, Jess tidak memalingkan wajahnya saat Gilang membalas tatapannya. Justru Jess semakin memperlihatkan wajah kesalnya disertai bibir yang mengerucut. "Sushi aku udah abis."
"Terus?"
"Ck," Jess mendecak sebal. "Kalo kamu terus fokus sama hp, kapan kamu bakalan nyentuh makanan kamu?"
Gilang meringis malu. "Iya, hehe."
"Kamu gak ngumpetin rahasia dari aku kan?" Tanya Jess.
"Enggak lah." Jawab Gilang sembari meletakkan ponselnya di atas meja dan mengambil sumpit. "Kenapa emang?"
"Kamu makan aja dulu," ujar Jess lalu menengadahkan telapak tangannya di hadapan Gilang. "Siniin hp kamu."
"Nih," Gilang memberikan ponselnya pada Jess. "Periksa aja, aku gak nyembunyiin apapun dari kamu."
Jess tidak menjawab. Sementara Gilang mulai memakan sushinya, Ia pun mulai melihat isi ponsel Gilang. Mulai dari sosial media, Ia membuka aplikasi whatsapp. Dan seperti yang Ia duga, nama Kaleyna ada di barisan teratas daftar chat. Itu artinya, Kaleyna adalah alasan Gilang mengacuhkannya tadi.
Setelah selesai mengecek sosial media, Jess beralih pada galeri. Siapa tahu, Ia akan menemukan lagi hal yang ada hubungannya dengan Kaleyna. Dan benar saja, ada banyak sekali foto dan video yang Gilang ambil bersama Kaleyna.
Meski foto dan video tersebut diambil dulu, tetap saja Jess cemburu. Apalagi, baru-baru ini Ia sering menyaksikan Gilang dan Kaleyna bersama. Dan yang tidak biasa adalah perlakuan Gilang pada Kaleyna.
Sebagai perempuan, Jess merasa tidak mungkin jika Kaleyna tidak terbawa perasaan terhadap perlakuan Gilang. Dan Jess merasa, mereka seperti sebuah pasangan saat bersama. Seperti...
Cinta lama yang bersemi kembali?
Tahu lebih dalam tentang Gilang dan Kaleyna hanya membuatnya sakit hati. Jadi sebelum Ia benar-benar menangis di hadapan Gilang, Ia memilih untuk menaruh kembali ponsel Gilang di atas meja.
"Udah?" Tanya Gilang.
Jess hanya mengangguk pelan.
Kebetulan makanan Gilang sudah habis. Ia mengambil botol air mineral di hadapannya, membuka tutupnya, lalu meminumnya. Setelah selesai minum, Ia langsung mengambil ponselnya dan menyalakannya. Matanya mendapati sebuah video yang baru diputar separuh. Jarinya bergerak menekan tombol 'play' dan menonton video tersebut. Sebuah video di time lapse di mana dirinya dan Kaleyna sedang berada di jok paling belakang sebuah mobil. "Ya ampun, udah lama banget ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Novela Juvenil❲ ✓ ❳ Cinta itu palsu. Ekspektasi akan selalu ada, tapi realitanya tidaklah sama. Karena akhir cerita yang bahagia tidak terjadi di dunia kita. Jess kira, Ben adalah manusia terjahat yang pernah Ia temui. Namun siapa sangka, ternyata seseorang yang...