Prolog

18 3 0
                                    

Naik kelas. Teman baru. Sudah pasti deg-degan. Orang baru. Suasana baru. Semua serba baru. Baju baru..

*^*

Putih abu-abu

"Nama aku Selvi." Rambutnya panjang dan agak kemerah-merahan. Lumayan tebal juga. Wajahnya sawo matang, matanya besar. Tapi manis. Ketika tersenyum, jujur, dia seperti psikopat. Hiyy, menyeramkan.   

"Rishy." Kalo yang ini rambutnya sangat lebat dan hitam. Tatapan matanya terlihat ketus dan jutek sekali. Dia bahkan tidak tersenyum. Wajahnya seperti nenek - nenek, kulitnya langsat. Meskipun terlihat seperti nenek yang suka minta - minta di pinggir jalan, dia cantik kok. Jenis nenek yang suka perawatan.

"Yulka, panggil Kaka aja," Ucapku, mereka berdua malah menyernyit. Emang ada yang salah gitu? Itu 'kan emang nama kecil aku.

"Lha, kakak? Emang kamu umurnya di atas kita gitu?" Seperti yang sudah kuduga. Rishy jutek.

"Itu nama kecil aku." Balasku. Rishy masih dengan kernyitannya.

"Aku panggil kamu gendut aja, lebih cocok."

Aku langsung menggeleng. "Jangan diperjelas. Mending Kaka aja."

"Terserahlah," Rishy melengos. Dia berkacak pinggang. "--yang penting kamu bahagia."

Hahaha..

Itu yang daritadi ketawa itu Selvi. Dia ketawa, kayak yang ngejek tahu, gak. Ketawanya panjang, tapi kayak yang gak mau. Aneh.

***

Namanya Rishy, terus Yulka--yang minta dipanggil kakak. Pertama kenalan sama yang aneh. Aku yakin.

Rishy itu yang kurus. Dari pipi sampai ke kaki.

Yulka itu yang badannya lumayan gemuk sama pendek. Hidungnya pesek--eh! Mancung kok. Tapi ke dalem. Mukanya lucu, sih. Pipinya tembab, jadi pengen cubit. Terus alisnya kayak ulet bulu, hitem sama tebel.

Kita baru kenalan, tapi dari tadi aku udah ketawa mulu. Rishy sama Yulka berantem. Yulka suruh aku sama Rishy manggil dia kakak karena itu nama panggilannya. Tapi Rishy nolak.

Aduh, kayaknya aku bakal betah sama mereka. Mereka lucu.

***

Baru perkenalannya aja udah berantem, apalagi nanti.

Itu yang gemuk mau dipanggil kakak. Enak aja. Mukanya gak cocok sama sekali dipanggil kakak. Aku yang cocok. Aku juga lebih dewasa. Yang gemuk itu kelihatan banget kekanak - kanakannya. Mukanya yang bulet sebenernya lucu. Tapi daritadi ngeyel pengen dipanggil kakak.

Yang satu lagi Selvi. Yang ini mukanya adem anyem. Tapi hobi ketawa. Dari tadi ketawa, emang ada yang lucu?!

Malesin sebenernya. Tapi gak apalah. Mereka kayaknya friendly. Ya, meski buat Selvi aku gak yakin. Matanya nyeremin.

***

Ini cerita kita. Dan semua momen - momen yang selalu pengen kita ingat.

***

ayulka
rizkiahalimatu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RollingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang