8

445 30 0
                                    

Pertarungan tim pun dimulai. Kedua tim membuat kesepakatan untuk mengambil alih proyek promise yang sudah sering di tolak, oleh karena itu timjangnim kang dan kim bertaruh untuk membuat promise memakai konsep dari setiap tim. Perjanjiannya adalah siapa yang berhasil membuat promise setuju dia yang menang. Alhasil pertarungan yang cukup sengit terjadi antara tim A dan tim B.

Kedua tim berpapasan saat menuju ke ruang rapat masing-masing. Mereka berhenti sejenak untuk menatap lawannya dan memasang wajah serius lalu ke ruang rapat masing-masing.

“untuk proyek promise, kami memutuskan untuk membagai jadi dua kelompok untuk presentasi yaitu tim A dan tim B, tim A dan Tim B sementara tidak boleh berkomunikasi satu sama lain. Hanya akan ada 1 tim yang terpilih, jadi kita harus berusaha untuk memenangkan proyek ini” ujar jong kook dan tae ho dengan waktu bersamaan di ruangan masing-masing
“terutama kau” lanjut jong kook menepuk bahu ji woon
“’terutama ji hyo-ssi” lanjut tae ho juga
“dan juga kita tidak boleh menyerah sama sekali, kita harus memenangkan proyek ini” lanjut keduanya lagi

----

“aku lelah sekali, kenapa kita harus seperti ini” sms ji hyo pada rae yun. Ji hyo sedang berjalan dari studio menuju kantor.
“nado, bagaimana kalau kita saling memberitahu apa yang tim bicarakan?” tawar rae yun
Ji hyo langsung memberitahu rae yun tentang konsep yang dibicarakannya tadi bersama tim. Namun saat sampai di kantor ji hyo melihat rae yun memberitahu hal tersebut pada  2 teman setimnya. Ji hyo melihat itu langsung membentuk tinju dari luar ruangan.  Rae yun melihatnya hanya tersenyum membuat tanda hati dengan jarinya.

Ji hyo  dan tae ho sedang berbicara berdua mengenai konsep yang akan mereka pilih dengan duduk berhadapan di meja tae ho, jong kook yang melintas menatap mereka secara terus menerus sampai membuat keduanya mentap juga pada jong kook.
Ji hyo yang awalnya santai saja, saat melihat kedepannya ia langsung memundurkan kursinya menjauhi tae ho. Tae ho bingung awalnya namun ia mengerti.
Ji hyo merasa sangat-sangat lelah saat ini, ia menaiki tangga menuju rumah kontakannya di lantai 2.
“oh, apa ini” ji hyo langsung berjongkok melihat dus di depan pintu.
“walau kamu sibuk, kamu harus makan dengan baik, kamu sudah tidak muda lagi” begitulah tulisan yang ada di atas kardus tersebut. Ternyata itu dari eomma.
Ji hyo mengangkat dus itu kedalam rumah
“oh, cam, berat sekali” ujar ji hyo kesal karena berat
“apa ini, masih sempat membuat makanan banyak seperti ini? memangnya siapa yang mau makan? Apa eomma sengaja memberiku banyak makanan ini agar aku tidak pulang ke rumah?” ji hyo membuka dus yang penuh dengan makanan.
Saat ingin memasukannya ke kulkas, ternyata kulkasnya sudah terisi penuh, hanya beberapa barang saja yang muat masuk kedalamnya.
“ah, agh” dengan kesal dia menutup pintu kulkas, lalu meletakan dusnya di sampingnya.
“kenapa kulkasku penuh dengan makanan? Kenapa makanan ini tidak habis-habis? Ishhh padahal kulkas ini kulkas 2 pintu tapi kenapa masih belum cukup? Eomma kenapa kamu selalu mengirimkan makanan-makanan ini” gerutu ji hyo

---

Ji hyo berdiri di lobi promise menunggu seseorang, lebih tepatnya menunggu timjangnimnya tae ho sekaligus mantan pacar yang sudah membuatnya sangat-sangat sakit hati.
“kenapa dia selalu membuatku menunggu” ujar ji hyo terus mengecek jam yang terpasang di tangannya

Tae ho mendekati ji hyo dari belakang, tepat saat ji hyo berbalik ia langsung menatap tae ho yang berjalan cepat ke arahnya.
“kamu menunggu lama?” tanya tae ho setelah sampai di samping ji hyo
“kajja” ji hyo lalu berjalan duluan tanpa menjawab pertanyaan tae ho
“ah” ji hyo tersandung sesuatu hampir membuatnya jatuh namun di tahan oleh tae ho, membuat suasana diantara keduanya jadi semakin canggung. Ji hyo langsung melepaskan tangan tae ho yang memeganginya lalu melanjutkan jalan.

“menurutku, aku paling nyaman dengan kalian berdua, ji hyo-ssi pasti sudah tahu alasannya, kim jong kook agak lebih sulit diberitahu, apa kalian tak merasa begitu?” tanya tuan seo yang merupakan perwakilan dari promise yang mengurusi bidang periklanan.
“ahaha” ji hyo mencoba tertawa
“aku benar-benar tidak nyaman dengannya, aku tak bisa cocok bicara dengannya, aku mau itu, dia mau itu, benar-benar tidak bisa nyambung” ucap tuan seo lanjut
“ne” potong ji hyo
“kamu mengatakan iklan itu adalah filosofi yang sama” ucap tae ho
“benar, kamu benar, kim jong kook tidak akan mengerti tentang itu, dia hanya lakukan yang dia mau lakukan, aku merasa sangat nyaman dengan kalian, nyaman sekali”
Ji hyo sudah mulai kesal ntah kenapa ia tidak suka jika timjangnimnya yang dulu di jelek-jelekan seperti ini tapi tak ada daya untuk membantah ataupun membela jong kook disini.

THE STARRY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang