Awwalun:")

537 39 22
                                    

"Kalau kau ingin tetap aku yang mengubahmu, maka aku punya satu syarat untukmu"
"Apa?," tanya gadis itu penuh harapan.
"Menikahlah denganku"

AAARRRGGHHHHH UUARRRGHHHHH

"MAMAKKKK ADEK KESURUPAN MAKKKK," cowok dengan kaos belel dan boxer yang talinya panjang sebelah itu meloncat dari kandangnya saking terkejutnya dan berlari menghampiri kamar adeknya yang terletak di sebelah kamarnya.

Hera menoleh ke ambang pintu yang terdobrak dengan keras.

BRAKKK

Tampak sesosok manusia bermuka lusuh dengan tali tampar di tangan kirinya dan tangan kanan yang masih memegang gagang pintu.

Hera langsung berdiri dan menghampiri kakaknya itu

Dengan sorot penuh kemarahan, Hera mencengkeram leher abangnya itu.

"Aduhh dekkk,, sakitt woyy, jangan di cekek ekkke kkkk," erang abangnya itu sambil mencoba melepas tangan adeknya yang mencengkeram lehernya itu.

"BANGGG!! KENAPA DI DUNIA INI, GUE HANYA BISA MENGAMATI ORANG ORANG YANG PADA UWU UWUAN,, KENAPA BANGGGG????," teriak Hera yang emosi melihat film yang tengah menampilkan seorang pria yang mencoba melamar gadisnya itu.

Hera masih mencekik leher abangnya itu.

"ARRRRGGHHHH SAKIT WOIIII, LEPAS DULU TANGANNYA," teriak abangnya sambil mencoba mendorong adik laknatnya itu.

"Udah udah nduk, jangan berantem terus, udah selesai," neneknya datang berusaha melerai mereka berdua yang kini saling menjambak rambut satu sama lain.

Tidak bisa dibayangkan memang, setiap hari mereka selalu saja bertengkar dan membuat kerusuhan di rumah. Neneknya yang mengasuh mereka berdua rasanya ingin cepat- cepat menenggelamkan mereka berdua ke palung Mariana.

🦍💨

Kenalkan, ini Hera, lebih lengkapnya Odelia Hera. Benar, nama yang aneh.

Tapi lebih aneh lagi karena teman-temannya memanggilnya Herman. Padahal dia ini cewek yang tidak feminim.

Saat ini dia tengah bersiap-siap untuk turun dan sarapan agar dia tidak meninggoy saat di kelas nanti.

"ZAO AN EVRIBADIIII," teriak Hera membuat semua orang yang berada di meja makan langsung menutup kuping karena suaranya yang nyaring seperti suara tokek.

"Salah woii,, harusnya zao an evrithingg, gimana sih lu, jangan bego-bego napa?," sahut abangnya yang emosi.

"Serah gue lahh, lu siapa?," Hera menggerutu dengan nada mengejek dan muka yang minta digampar.

(Fyp, zao an ini selamat pagi, maklum Hera lagi seneng banget liat drama cina)

"Kenalinn gue BASKARA, cowok tertampan sejagad bumi, dan paling buaya di antara para kadal," dengan sombong dan angkuh, Baskara mengulurkan tangannya untuk mengajak perkelahian pada Hera.

Tentu saja dengan cekatan Hera menggampar kepala kakaknya hingga tersungkur ke liang lahat, enggak, ke ubin maksutnya.

Dan perkelahian terjadi kembali, padahal hari masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas berat seperti berkelahi contohnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEUSHERA⚜️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang