Happy Reading & Enjoy All
Baik Tatiana maupun Marcell sama-sama menegaskan dalam hati bahwa mereka tidak seharusnya percaya Bobby Aruan. Mereka akan menolak penawaran Bobby Aruan yang terdengar sangat menjanjikan itu.
Jika memang seperti itu, seharusnya mereka langsung menolak penawaran itu dengan tegas. Alih-alih mencoba menolaknya, Marcell justru mengatakan akan memikirkannya dan keesokan harinya langsung menyetujui penawaran itu. Begitupun dengan Tatiana.
Keinginan mereka untuk bertemu begitu kuat mengalahkan ketakutan untuk ditipu lagi.
***
Tatiana berkaca sekali lagi sebelum keluar dari mobilnya. Entah kenapa dia gugup padahal ini bukan pertemuan pertama mereka. Tatiana kembali melemparkan tatapannya ke kafe yang tidak terlalu ramai di seberang jalan itu.Kali ini Papanya tidak bohong. Pria itu benar-benar melakukan seperti yang dia ucapkan. Tatiana kembali menghembuskan nafasnya pelan sebelum membuka pintu kafe.
"Oh, Marcell? lo cowok yang nolong gue, kan?" Ujar Tatiana pura-pura kaget dengan pertemuan yang sudah terencana ini. Tatiana sengaja tidak buru-buru membuka identitasnya.
Marcell yang sebelumnya terlihat menatap keluar melalui jendela besar di sampingnya beralih menatap ke sumber suara.
Perempuan itu...
Marcell terkejut, tapi tanpa sadar seulas senyum terbit di sudut bibirnya. Tapi senyum itu tidak lama karena Marcell langsung mengubah ekspresinya menjadi biasa saja.
"Oh lo perempuan mabuk yang gue tolong tapi nggak tahu terima kasih itu ya?" Cibir Marcell yang membuat Tatiana merengut.
"Gue akan duduk di sini sebentar, boleh, kan?" Tanpa menunggu jawaban Marcell, Tatiana langsung duduk. Marcell ingin mencegah, takut-takut si sulung yang begitu dia nantikan datang dan melihatnya bersama perempuan lain. Tapi entah kenapa dia tak bisa menolak perempuan di depannya ini.
"Gue benar-benar nggak nyangka bakal ketemu lo lagi, apalagi di sini, dan..." Tatiana mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang ratusan. "Gue ganti duit lo yang kemaren itu."
Marcell menatap uang di depannya dengan tak minat. "Siapa nama lo? Tana... Tana siapa? Gue lupa."
Tatiana memutar matanya lalu dengan memasang ekspresi sebal. "Tatiana Adeline."
"Nah itu... Tatiana, gue nggak masalah mau lo ganti duit gue atau enggak, tapi masalahnya adalah lo pergi begitu aja, menyelinap saat gue lagi ngurusin tamu gila gue di pagi hari tanpa terima kasih."
"Lo bener-bener pendendam yaa... hanya karena gue nggak bilang thanks dan lo nginget gue sampe segitunya."
Marcell memajukan tubuhnya, lalu berkata, "Apa gue salah menuntut ucapan itu setelah apa yang gue lakuin? Seumur-umur gue nggak pernah bawa perempuan mabuk ke apartemen. Bahkan gue ngurusin waktu lo muntah. Setelah pengorbanan gue, apa gue nggak pantes nuntut thanks dari lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing You | #1 Twins Series
RomanceTidak semua orang yang hidup bergelimangan harta akan hidup bahagia. Itulah yang diyakini oleh Tatiana Adeline Aruan. Bukan tanpa sebab, tapi perempuan itu mengalaminya sendiri. Dia punya ayah yang kaya tapi dia tak pernah mendapatkan kasih sayangny...