Keesokan harinya,
Aku yang pagi itu terbangun karena bisingnya suara alarm di atas meja kamarku. Aku pun bersiap untuk memulai aktivitas seperti biasa dari mandi, sarapan lalu berangkat sekolah.
Aku berpamitan dengan papa mama untuk pergi sekolah, aku pergi dari rumah berjalan kaki sambil menunggu angkot, tiba-tiba dia si tetangga baru itu berenti disamping ku sambil mematikan kendaraannya sebentar untuk mengajak berangkat sekolah bersama.
"Hey, lo mau barengan sama gue gak ke sekolah" Ucap Tara
"Nggak usah lah, gue udah biasa pergi sendiri naik angkot. (wahhh sayang sekali kalau ditolak) dalam hati ku berkata.
“Ehhh udah sih ikut aja sini" Ucap tara
"Yaudah kalo maksa ”ucap gue sambil menutup rasa gembiraku
"Ehhh mana ada, udah naik aja kenapa sih mumpung hari ini gue baik hati" Ucap tara sambil
Kemudian dia langsung mengajak ku untuk pergi naik motor dengannya. Sepanjang jalan kami hanya sediaman karena kami bingung akan memulai obrolan apa, selain itu juga kami belum mengenal satu sama lain hanya sekedar mengetahui nama saja.
Karena sepanjang perjalanan kami terus sediaman aku merasa bosan dan merasa jarak sekolahku dan rumahku sangat jauh sekali.
Sesampainya di sekolah, temen sekelas ku melihat kami yang sedang berboncengan menuju parkiran di sekolah. Setelah dari parkiran, kami bergegas ke kelas kami masing-masing.
Setiba aku dikelas, serentak mereka pun menggoda ku.
"Cieee enaklah anin boncengan tadi ya" ucap mereka serentak menggodaku
"Apasih kalian salah liat kali haha" ucap gue.
Anggi yang sangat penasaran langsung menghampiri ku dengan segala kekepoannya lalu berkata:
"Eh anin lu serius ya tadi boncengan sama cowok pas pergi sekolah? Wahhhh"
"ahhhh kepo aja lu nggik nanti gue ceritain deh ya haha (sambil senyum centil). Ucap gue
Lalu bel pun berbunyi, menandakan jam belajar pun dimulai dan masuk mis Erni dia dalah guru yang sangat ditakuti di sekolah kami yang mengajar bahasa inggris.
Selama jam pelajaran Anggi terus memaksa ku untuk cerita yang sejujurnya. Tanpa kami sadari, kami dilihat oleh mis erni. Lalu mis Erni menyuruh kami ke depan kelas untuk mengerjakan tugas di papan tulis.
Padahal yang ribut tadi si anggik kok aku juga sih yang kena (dalam hati ku berkata).
“Anggi, Anin! Maju ke depan sekarang! Dari tadi kalian ngobrol terus! Ucap bu guru
"Hmm..nggak bu engga, aku nggak ngobrol. Anggi aja bu yang ngajakin ngobrol dari tadi" ucap Anin
"Anin! Kamu kok gitu. Nggak bu, aku enggak juga" Orang anin yang ngobrol itu ucap Anggik
"Udah nggak usah saling salah! Cepat kalian ke depan sekarang! Ucap bu guru
Tanpa cela kami pun maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas itu. Untungnya, tugas itu udah kami kerjain dirumah jadi kami langsung saja mengerjakannya dengan percaya diri.
Eh ternyata setelah diperiksa jawaban kami tadi salah. Betapa malunya kami ketika tahu jawaban yang kami kira benar ternyata salah.
Seketika guru itu menasehati kami di depan kelas agar memperhatikan dia saat menjelaskan.
"Anin, Anggi kalian udah ngerasa pintar gitu! Kalian pikir, mereka yang sudah memperhatikan aja belum tentu mengerti apalagi kalian yang tidak memperhatikan malah asik bicara sendiri" ucap bu guru
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of A Fangirl
Fiksi RemajaNama ku Aninda Permata Sari biasa di panggil Anin. Ini adalah awal. Waktu itu dan hari itu awalnya biasa saja sampai dia gundah lalu bersuara dengan tutur biasa saja tapi cukup membuat detak jantung berdetak tak biasa. Klise memang. Tak banyak yang...