"Lea.. bagaimana menurutmu?"
Aku bisa merasakan tatapan teman-temanku tertuju padaku. Dan saat itulah aku menyadari bahwa aku baru saja terhanyut dalam imajinasiku. Lagi.
"Ehm.. kau bilang apa tadi?" Tanyaku dengan ragu-ragu, sementara Hanna memutar bola matanya dengan jengkel.
"Seriously Lea, kau ini kenapa sih? Kau terlihat seperti--" mata Hanna membesar ketika melihat sesuatu yang berada tepat dibelakangku.
"Holy shit!" Umpat Jess.
Dan saat itulah aku menyadari, ternyata bukan hanya kami saja yang tercengang. Hampir seluruh murid di kafetaria mulai berhenti dengan segala aktifitas yang mereka lakukan. Semuanya terdiam, sementara tatapan mereka tertuju ke pintu masuk kafetaria.
Ketika aku menengok kebelakang, disanalah mereka--berjalan dengan aura kesempurnaan, seperti biasa. Mataku langsung mendarat ke arah seorang lelaki berambut pirang yang mengenakan kaus biru. Warna biru itu menonjolkan warna matanya yang sebiru langit. Mata yang selalu menghantui imajinasiku selama ini.
Yup, dia adalah Niall Horan. Sejujurnya, aku sudah memendam perasaan suka kepadanya setahun terakhir ini. Jangan tanya padaku kenapa aku tidak mengungkapkan perasaanku. Aku tidak seberani itu, jangankan menyatakan perasaan, memberitahu teman-teman ku saja aku tidak berani. Bukan berarti aku tidak mempercayai teman-temanku, hanya saja, aku berpikir bahwa itu sia-sia. Pertama, dia adalah cowok paling populer di sekolah, dia kaya, pintar, baik, dan berkharisma--dia tidak pantas dengan gadis sepertiku. Terakhir, ini yang paling menyakitkan, Niall sudah memiliki pacar--Stacey Williams.
Akan lebih baik rasanya kalau Stacey bersikap seperti jalang dan menjadi penyebar gossip di sekolah, akan lebih mudah bagiku untuk membencinya. Akan tetapi sebaliknya, Stacey adalah cewek populer, pintar, ramah, dan paling manis yang pernah ada. Itulah alasan kenapa aku tidak pernah mengejar Niall Horan seperti kebanyakan gadis-gadis lainnya. Aku tidak melakukannya karena aku tahu, aku tidak akan pernah sebanding dengan Stacey Williams.
Niall dan Stacey selalu tampak bahagia bersama, dan yah, kupikir itulah yang terbaik. Aku hanya ingin melihat lelaki yang kusukai bahagia, hanya itu.
Gerombolan anak-anak populer segera berjalan menuju meja mereka. Dan seperti biasa, Niall duduk bersama Stacey disampingnya, sementara tangan mereka terjalin satu sama lain. Aku bisa merasakan kecemburuan terbakar dalam diriku. Aku segera mengalihkan perhatianku dari mereka ketika mereka mulai saling menatap dengan tatapan yang entah mengapa terlihat intens. Rasanya aku mau muntah.
"What the fuck are you looking at?" Salah satu dari mereka yaitu seorang lelaki--berdiri dan berseru kepada seisi kafetaria. Kontan, seluruh murid segera mengalihkan perhatiannya dari mereka dan langsung melanjutkan obrolan masing-masing.
"Ya Tuhan, Harry Styles benar-benar cowok yang tak ramah, tapi bagaimana pun dia itu tetap seksi.." Ujar Jess.
"Kalau aku jadi kau, aku tidak akan menggunakan kata tidak ramah untuk mendeskripsikan-nya. Dia itu lebih terbilang liar, aku jadi penasaran bagaimana dia saat di ranjang dengan seorang gadis ya.." Ucap Hanna dengan nada dreamy, sementara kami mulai tertawa terbahak-bahak mendengar perkataannya.
Hanna, Eleanor, dan Jess, adalah sahabat terbaikku. Bisa dibilang kami sudah bersahabat sejak awal kami masuk di Westwood. Kami masuk di kelas dance yang sama, dan sejak saat itulah kami menjadi dekat dan tak terpisahkan. Bisa dibilang kami adalah cewek-cewek yang 'cukup' populer, maksudku tidak sepopuler Stacey dan kawan-kawan. Hanya saja, kami cukup dikenal. Mungkin karena kami sudah memasuki tahun senior di kelas dance, dan sudah menjuarai banyak kompetisi. Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Master [H.S]
FanficKenalkan Lea O'Connor. Dia adalah murid di Westwood High School. Cantik. Pintar. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia memiliki rahasia terbesar yang dijamin dapat menghancurkan reputasinya. Bekerja sebagai pelayan rumah tangga--itulah profesi Lea. T...