Besse Sulfiana Fitri
Malam ini...
Di bawah kedipan bintang kejora
Merindumu yang jauh di mata
Terpisahkan oleh selat
Kasih, dimana engkau berkelana
Menyiksaku dalam nasib yang kelam
Mencari sandaran
Di manakah dikau yang kudamba?
Dimana hatimu telah berlabuh?Pagi ini...
Hujan mengguyur membasahi bumi
Aku menanti sebuah jawaban cinta
Namun tiada terbalas
Andai kau tahu, betapa nelangsanya hatiku
Menunggu dan menunggumu sampai lemah nadikuSiang ini...
Kukirimkan lantunan lagu kasih untukmu
Tapi telingamu tuli tak mendengar
Kutunjukkan drama romans padamu
Tapi matamu buta tak melihat
Hatimu kosong tak berbalas
Kau acuh, selalu begituDi senja ini...
Rasanya tak lagi sanggup kutepis
Gejolak rasa yang kusimpan rapat-rapat
Menumpuk, menghapus rasa percaya diriku
Mengapa kau rajut harapan
Menggugah gairah nafsuku
Kasih...
Kau memang rupawan tapi tak serupawan kepastiamu
Pergilah saja, jika ingin menanam sengsaraMalam kembali menyapa...
Silau rembulan nan layu
Ku masih terbayang pesonamu
Oh engkau yang kudewakan
Mungkinkah kekecewaan kelak menertawakanku
Tanpa tau betapa tersayatnya keping hatikuKasih...
Percintaan ini menghukumkuWajo, 2017
*telah direvisi oleh penulis
Aku melihat wajah Ridwan tersedu-sedu. Dan setelah itu kedua bola mataku tertutup. Selanjutnya aku tidak lagi mengingat apa-apa. Yang kutahu, mungkin saat itu tubuhku kini menjadi jasad yang semakin ditangisi dan disesali oleh Badrul dan Ridwan. Aku memilih meninggalkan dunia. Karena aku lebih menyayangi Allah. Ketika aku sudah berada dalam pangkuan Allah, tidak akan ada lagi yang akan menggangguku. Rasanya lelahku kini berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paras Pembawa Celaka
RomancePuisi yang berjudul "Percintaan Ini Menghukumku" ini merupakan salah satu karangan sastra yang pernah menjadi kandidat dalam pergelaran Lomba Cipta Puisi yang diadakan oleh Tim Oase Pustaka. Sebelum tercanangkan dengan judul yang sekarang, judul pui...