Prolog

138 22 4
                                    

Gadis berambut panjang hitam kelam sedang menikmati apa yang ia lakukan pada saat jam istirahat ini. Sambil mendengarkan musik dengan menggunakan earphone yang di tempelkan di telinganya dan duduk bersender didekat kaca. Ya, membaca buku. Gadis bermata hitam itu membaca buku dengan tenang, musik yang bersenandung ditelinganya, suasana perpustakaan yang tidak berisik.

Sampai ada sesuatu yang  mengalihkan perhatiannya. Laki laki bertubuh tegap, bahu yang lebar dan berambut hitam sedang mengambil buku di rak buku yang tersusun rapi. Gadis yang sering dipanggil Alinka itu langsung menutup buku yang sedang dibacanya, mencopot earphone yang dipakainya dan segera berlari menuju laki laki itu.

"Ehm" Alinka berdeham agar laki laki itu menyadari keberadaannya.

Laki-laki yang sedang mendengar suara dehaman itu menengok kesamping kirinya dan menaikan sebelah alisnya karena tidak ada siapapun disamping kirinya.

"Dorrrrr!" Alinka dari sebelah kanan menepuk bahu laki-laki itu sambil tertawa melihat ekspresinya.

Laki-laki itu cukup terkejut dan wajahnya kembali datar. "Ck, gue kirain siapa."

"Hahahahaha kaget kan lo," tawa Alinka.

Laki-laki itu hanya diam, datar, dan memperhatikan Alinka yang sedang tertawa dan tanpa disadari laki-laki itu tersenyum tipis.

"Tumben lo ke perpus, ngapain lo kesini? Mau liat gue ya?" ledek Alinka sambil mencubit-cubit tangan laki-laki itu.

"Pede banget lo, gue kesini mau baca buku lah, udah kelas 3 gue mau serius." ucap laki-laki itu serius tapi tetap memasang muka yang datar.

Alinka hanya terkekeh melihat ucapan laki-laki itu. Alinka pun berjalan melewati laki-laki itu menuju rak buku yang di samping laki-laki itu, dia mengambil buku yang paling atas sambil melompat-lompat karena ia tidak sampai dan tubuhnya tidak terlalu tinggi.

"Duh, tinggi banget si, gue gak bisa ngambilnya nih," Alinka berucap sambil melirik laki-laki itu. Laki-laki itu hanya diam, tenang, bersender di rak buku, sambil membaca buku yang tadi ia ambil. 

Alinka berdecak sebal karena laki-laki itu tidak peka terhadap apa yang ia ucapkan. Alinka berjalan menuju laki-laki tersebut dan mengambil dengan cepat buku yang ia baca.

"El! Kok lo gak peka banget si, gue kan gak nyampe buat ngambil buku yang disitu, kok lo gak mau ngambilin si." sewot Alinka sambil menunjuk buku di rak sebelah.

"Lo gak bilang kalo minta diambilin." Laki-laki itu berjalan menuju rak buku tersebut dan mengambilkannya untuk Alinka. "Nih bukunya, cerewet." ucap laki-laki itu sambil mencubit pipi Alinka gemas.

Alinka mengambil bukunya. Dan mengembalikan buku laki-laki itu. "Makasih El."

"Hm," Laki-laki yang bernama lengkap Elvan Geraldi itu hanya bergumam dan pergi meninggalkan perpustakaan.

Alinka yang memegang bukunya pun tersenyum sambil menggigit bibirnya agar tidak histeris karena ulah cowok itu.

🌸🌸🌸

Dapatkah Alinka mendapatkan hati Elvan yang cuek, tidak peka, dan tidak perduli, tetapi kadang bisa bersifat manis?

A/N :
MY FIRST STORY❤

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang