"Rin.. bareng gak?? Buruan loh... udah jam segini soalnya.." teriak Arini dari depan pintu
"Bareng.. iya bentar lagi.."balasku lalu mengambil ranselku dan berjalan cepat menyusul Arini yang sudah memanaskan mesin mobilnya.
"Pulang bareng?? Atau dijemput abang??" tanyanya dengan nada menggoda saat kami menyusuri jalanan menuju kantor
"Barenglah.. ngapain juga bareng dia... kerajinan amat.. lagian dia gak tahu kontrakan dimana kan.." jawabku acuh sambil memperhatikan hp
"Ya.. kan mana tahu aja abang lu ngasih tahu kontrakan kita dimana kan.." ucapnya lagi
"Ya.. bisa jadi sih.. tapi gw gak mau mikir yang berat-berat dulu deh..." jawabku sama acuhnya dengan jawaban yang pertama
Tak berapa lama kami tiba di kantor dan langsung menuju departemen masing-masing. Kami berpisah di lift lantai kantorku. Setelah berpisah dengan Arini aku langsung melangkahkan kaki menuju ruangan tercinta tersebut. Begitu memasuki ruangan aku langsung disambut suasana kantor yang sangat berat.
"Ada apa??" tanyaku pada rekanku yang duduk dekat dengan pintu
"Dapet proyek besar.." jawabnya dengan nada suram
"Kok suram gini dapet proyek besar??" tanyaku lagi
"Dibagi per grub Rin..dan proyeknya nyebar di seluruh pulau jawa dan sumatra.." jawabnya lagi semakin lesu yang membuatku semakin tidak mengerti
"Terus?? Liat grubnya dimana??" tanyaku masih penasaran
"Liat di grub Rin.."
"Oke.. thanks yaa.." ucapku dan berjalan menuju mejaku dan membuka grub email di komputer yang tersedia.
"Oh.." seruku saat melihat nama-nama anggota di grub yang menjadi awasanku. Ternyata aku terpilih sebagai pengawas di pembangunan hotel di salah satu bilangan Jakarta Selatan
"Terus kenapa pada lesu semua dah?? Kan wilayah yang jadi target gak terpencil amat.. malah ada beberapa kota besar.." ucapku pada temen di sebelah mejaku
"Ya.. lu perhatiin deh Rin.. temen segrub lu siapa aja.. mungkin lu bakalan tahu penyebab beberapa dari mereka lesu.." jawabnya dengan senyuman penuh arti
"Riko, Fino dan Qori.. ada apa dengan mereka??" tanyaku lagi pada Sani satu dari 5 perempuan ahli K3 di perusahaan ini
"Gak peka amat sih lu neng.. banyak yang berharap bisa sekelompok sama lu tahu gak.." ledek Ani sambil menaruh beberapa berkas di atas mejaku
"Kenapa mereka berharap banget se grub sama gue.. kan cewek yang lain ada.." ucapku sedikit mulai memahami keadaan ini
"Karena cuma lu satu-satunya yang masih single dan available diantara kita berlima. Gue udah punya tunangan, Ani udah punya suami, Rika udah punya pacar, Dina udah punya pacar juga.. ya walaupun LDR sih.. jadi tinggal lu doang yang tersisa yang masih single dan available sekaligus gak peka.." ledek Sani sambil mencolek-colek pipiku gemas
"Ya ampun.. gue bukannya gak peka.. cuman malas aja berhubungan sama lawan jenis dengan status lebih dari teman.. ribet nanti.." jawabku sambil menepis colekan itu.
"Dan sialnya lagi bagi mereka yang gak segrub sama lu, temen grub lu itu termasuk cogan di departemen kita loh.. dan kabarnya ketiga-tiganya naksir sama lu.." timpal Ani yang belum juga kembali ke mejanya
"Lu ngapain masih disini dah.. balik sana ke meja lu.." usirku seraya menunjukkan gestur mengusir dengan tanganku
"Ye.. kan sekali-kali ngegosip di jam kerja gak pa-pa Rin.. kaku amat sih.." ledeknya dan segera kembali ke mejanya.
YOU ARE READING
Arin's Love Story (END)
Teen Fiction'Teman abang? gak salah denger tuh? gue bakalan nikah sama temen abang gue sendiri?' hal itulah yang sering terlintas didalam pikiranku ketika mengetahui perjodohan tak berujung yang selalu dilakukan oleh abang dan ibuku. hingga akhirnya mereka memu...