Dia kembali seperti dulu

2.1K 223 31
                                    

" Val." Vallen menoleh setelah menenggak segelas anggur ditangannya. Tersenyum dingin dengan rambut legamnya yang terlihat acak dan basah oleh keringat yang entah dari mana datangnya.

" Ini." Mira yang menemaninya tampak melilitkan sesuatu dilengan Vallen, sesuatu yang membuat Vallen tersenyum

" Masih menyimpannya, huh." Ujarnya menilang nilang gelang itu

" Selalu, aku berharap dengan ini ( Mira membelai gelang itu ) kau akan kembali seperti Vallen yang dulu dan aku mohon jangan ampuni siapapun yang menyebabkan Erick pergi dariku." Pinta Mira dengan mata berkaca kaca

Vallen menarik Mira kedalam pelukannya.

" Tenang saja Mira. Tenanglah." Ujarnya mengusap punggung mertuanya itu hangat. Mira tersenyum dalam tangisnya merasakan pelukan Vallen.

Kapan... aku bisa memilikimu lagi..
Seperti dulu?
Vallen...

------

" Vallen." Senyum gadis kecil itu menghampiri sosok anak laki laki yang tampak duduk membaca buku disebuah taman. Anak bernama Vallen itu tersenyum menyambutnya

" Aku dengar kau akan pergi." Gadis itu berkaca kaca. Menatapnya sedih dengan tubuh mungil yang kemudian gemetar lalu menangis

" Mira aku pasti akan kembali dan saat aku kembali aku pasti akan mencarimu nanti." Anak itu memegang tangan gadis kecil itu hangat

" Tapi aku tidak mau kamu pergi. Bagaimana jika aku sendirian. Aku takut." Mira benar benar menangis saat itu

Tapi...

Senyuman Vallen yang kemudian memegang pundaknya membuat Mira tenang sejenak

" Apapun yang terjadi, disetiap masalahmu. Aku pasti akan selalu disisimu. Aku berjanji, dan ini... adalah pengikat kita." Ujarnya mengikatkan sesuatu ketangan Mira. Sebuah gelang, gelang yang sama yang ada di lengannya

" Kau berjanji?"

" Aku berjanji." Vallen kemudian memeluk Mira saat itu

-------

Vallen tersenyum menghentikan laju mobilnya kebagasi dinihari itu, ia kemudian melangkah gontai memasuki rumahnya, semuanya terlihat gelap. Tak ada cahaya lampu jelas saja, karna jam dinding menunjukkan angka 3:20 dan pastinya Alice juga tertidur pulas. Tapi... saat dia tiba di kamarnya.

" Klek." Seseorang menyalakan lampu

" Darimana saja kamu kak?" Tanya Alice berdiri dan berkacak pinggang menyambutnya.

Vallen tersenyum mendekatinya. Dan...

" Aku merindukanmu." Bisiknya langsung menyentuh pinggang Alice lalu hendak mencium lehernya. Tapi,

" Kau bau aroma alkohol." Alice mendorong bahunya menjauh. Vallen tersenyum, senyum yang selalu membuat jantung Alice berdetak cepat

" Apa kau tidak mau melayani suamimu yang berbau alkohol ini? Ayolah. Aku tidak tenang sejak mendengar kebenaran tentang Erick, semuanya membuatku stress, dan tentang putri kita. Jadi aku sedikit bersenang senang dengan Alkohol, teman dan.." Vallen mengelus pipi halus Alice pelan, membuat Alice mengerti lalu memeluknya hangat dan mulai menarik tengkuknya untuk mencium bibirnya mesra

" I love you.." Bisiknya kemudian mendorong Vallen ke ranjang.
Alice tersenyum dengan mata berkaca kaca, ia kemudian melepas gaun tidurnya, membuat Vallen tersenyum menyambutnya yang kemudian kembali mencium suaminya itu mesra, meremas rambut legamnya

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang