Flashback
" Aunty ... " Teriakan Hanna sama sekali tak ada yang menyahutinya. Anak gadis cantik itu memasuki kamar Krystal dengan wajah sebal. Setelah Krystal menjemputnya pulang sekolah , bibinya itu sama sekali tak menampilkan batang hidungnya membuatnya kesal.
Pemilik wajah cantik dan manis itu duduk diatas ranjangnya sambil berfikir, kemanakah wanita itu? Apakah ia pergi untuk berkencan lagi?
" Aunty " Ia turun dari ranjang dan membuka pintu kamar mandi, kosong. Sama sekali tak ada tanda-tanda kehidupan. Lalu matanya menatap layar ponsel yang berkedip. Mungkin saja wanita itu tak pergi jauh, tapi tumben sekali ia meninggalkan ponselnya.
Dilihatnya tertera nama Ayahnya disana, ia membuka pesannya. Ya, diakui olehnya kalau Krystal sama sekali tak pernah menutup-nutupi rahasia padanya. Hanna itu bisa diandalkan, gadis cantik itu mampu menutup rahasia bibinya yang cantik itu. Dengan cepat ia membuka ponsel tersebut dan melihat isi pesannya.
>> Apa Hanna sudah tidur? Tolong ingatkan dia untuk makan malam lebih dahulu .
Hanna tersenyum, walaupun ayahnya menyebalkan ia punya cara sendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya. Ia membawa ponsel tersebut keluar dari kamar, tentunya dengan sedikit mengendap-endap. Ia berlari kecil menuju kamarnya.
Kamarnya tidak terlalu besar, tapi semuanya berwarna dasar pink. Ya, Hanna menyukai warna pink seperti Ibunya. Ia duduk dipinggir ranjang, matanya menatap layar ponsel Krystal. Hari sudah semakin gelap, ia berdiri dan menutup gorden kamarnya yang masih terbuka. Ia berbalik dan menimang-nimang sesuatu, matanya berputar memikirkan apa yang harus dilakukan olehnya.
Lalu tiba-tiba saja ia berlari kedekat pintu. Ada sebuah meja besar dan cukup tinggi untuk menaruh tasnya. Hanna membuka tempat pensilnya, hatinya bergetar kala dirinya begitu berambisi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia membuka tempat yang paling bawah. Ada sebuah notes kecil, disanalah ia menyimpannya. Menyimpan nomer ponsel Ibu Gurunya.
Ia mengepalkan tangannya diudara , semoga saja rencananya berhasil. Ia menekan nomer tersebut sambil duduk dibawah karpet berbulu bergambar Hello Kitty. Setelahnya ia menempelkan ponsel tersebut ditelinganya, kalau Minho tahu pasti Hanna akan dibilang anak yang tidak sopan karena menelfon orang malam-malam. Saat panggilan tersebut mulai tersambung sebuah senyum misterius hadir dibibirnya.
" Hallo, Ibu Guru Sulli . Ini Hanna Choi " Sapanya dengan ramah dan lemah lembut, terdengar sahutan kecil disebrang sana dengan nada yang sedikit khawatir. Hanna memang menelfon dari nomer Krystal, mungkin saja karena Sulli tak tahu
" Aku baik-baik saja, bisakah Ibu Guru kesini, ada beberapa hal yang tidak aku mengerti. Ini tentang pembagian dan perkalian " Katanya lagi sambil terkikik pelan. Sedikit lama wanita itu tampak menimang-nimang, saat sahutan disebrang sana mengatakan Ya. Hanna berjingkrang kegirangan, tentunya tanpa sepengetahuan wanita yang ada disebrangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident✔
FanfictionChoi Minho, memulai kehidupan barunya dengan malaikat kecilnya setelah perceraiannya dengan istrinya. Lantas akankah Minho luluh dengan bujukan anaknya untuk menikah lagi dengan wanita pilihannya? (SOME PART IN PRIVATE) Poster By ByunHyunji @ Poster...