Keesokan harinya, Orgo, Kirfa, Zizar dan Vedna kembali berkumpul membahas soal misi tambahan yang baru saja mereka dapatkan tadi malam. Vedna masih memegang batu yang di temukannya, membuat Kirfa menjadi iri dan kesal melihatnya. Namun tak satupun yang membicarakan hal tersebut pada Vedna karena mereka tau itu akan menjadi hal yang sia-sia, mengingat Vedna adalah seorang Nevra yang keras kepala, kekanak-kanakan dan Always do something with his pace.
“Jadi, kalian diapakan oleh ketua saat kami pergi duluan?” tanya Orgo untuk menghentikan keheningan. Vedna dan kirfa serentak terdiam karena kembali mengingat tentang Kelas Neraka yang mereka jalani semalam itu. Lalu Kirfa pun mulai menjawab pertanyaan dari Orgo.
“Kami dipaksa untuk menikmati siksaan dari ketua Bilfran.” Jawab kirfa dengan wajah bagai baru saja melihat sesuatu yang sangat mengerikan karena mengingat kejadian semalam. “Ketua benar-benar tidak pilih kasih, dia benar-benar membentak kami tanpa rasa ampun sedikit pun, dia juga memaksa kami untuk menghabiskan para monster yang berada disana. Ketua sungguh sangat menakutkan, aku tidak ingin kembali ke kelas itu lagi.” Lanjut Kirfa dengan nada yang sedikit takut.
Melihat reaksi kawannya, Orgo dan Zizar juga menjadi sedikit kepikiran dan mulai terbayang dengan kemurkaan Ketua Bilfran. Vedna yang masih terdiam sambil memegang batu permatanya itu, semakin mengundang kecurigaan.
“Vedna, bagaimana denganmu? Apa kamu juga mengalami hal yang sama dengan Kirfa?” Tanya Orgo lagi. Vedna tersentak, menoleh ke atas, melihat Orgo.
“Tidak ada yang menarik...” Jawab Vedna tak bersemangat.
“Dia memindahkan semua monster entah kemana!” Sahut Kirfa mengagetkan seisi cafe. Vedna bangkit tak menghiraukan pandangan di sekitarnya. Kirfa, Orgo dan Zizar hanya menatapnya heran tanpa berkomentar apapun, kemudian Zizar akhirnya tergerak untuk bangkit dan menyusul Vedna.
Zizar memperhatikan Vedna yang terdiam, tak seperti biasanya. Sesekali saat melewati tempat yang agak sepi, ia mengeluarkan batu Rune yang di temukannya. Cahaya berwarna toska menyilaukan setiap mata yang melihatnya.
“Bagaimana batu ini memberiku kekuatan baru yang lebih besar?” Tanya Vedna. Zizar tersenyum sembari menepuk pundak partnernya itu.
“Hei, apa kau memikirkan hal itu?” Zizar balik bertanya. Vedna mengangguk.
“Aku pernah menonton sebuah film, seseorang yang mendapatkan kekuatan super dari sebuah benda, kemudian ia juga mati karena benda yang telah memberinya kekuatan itu! Menurutmu apa aku juga akan menjadi seperti itu?” Zizar tak mampu menahan tawanya, terutama saat melihat ekspresi serius Vedna.
“Dan juga... sebenarnya darimana kita mendapatkan kekuatan ini dan sejak kapan kita mendapatkan kekuatan ini?” Gumam Vedna masih dengan wajah yang serius.Tiba-tiba terdengar suara gaduh tak jauh dari tempat mereka berada. Vedna dan Zizar tentu langsung berlari mencari sumber keributan. Terlihat sebuah monster bertentakel tengah berada di dalam kolam renang umum. Zizar langsung menoleh ke arah Vedna yang tengah tersenyum di sampingnya.
“Kau pasti mengetahui sesuatu kan?” Tanya Zizar.
“LIHAT!!” Pekik Vedna tiba-tiba. Ia dan Zizar sontak menoleh. Terlihat sosok melayang tengah turun menghampiri mereka.
“WOW! Bagaimana kau melakukannya?” Tanya Vedna tiba-tiba girang.
“Cepat bereskan ulah mu ini, sebelum Ketua melihatnya!” Perintah Kirfa saat kakinya menyentuh permukaan tanah. “Aku tidak ingin masuk ke ruangan itu lagi!” Kata Kirfa bergidik ngeri mengingat kejadian yang di alaminya tadi malam. Vedna tersenyum licik dan segera mengambil ancang-ancang untuk menyerang monster bertentakel di hadapannya itu.
“Tunggu!” Kata Zizar sambil memegang bahu Vedna. “Jangan pernah berpikir untuk menteleportnya lagi!” Peringat Zizar. Vedna menghela nafas.
“Baiklah!” Jawab Vedna sembari berlari dan melompat mendekat dengan sebuah pisau di salah satu tangannya yang selalu ia bawa ke mana-mana. Kirfa yang awalnya hanya menonton akhirnya ikut bergerak karena takut akan menghabiskan waktu yang lama dan Ketua Bilfran akan mengetahui kecerobohan yang mereka buat.
Kali ini Kirfa dan Vedna saling bahu-membahu mengalahkan monster tak jelas bertentakel itu. Hal yang sangat langka menurut Zizar, melihat mereka menjadi akur tanpa pengaruh Nevnya. Kirfa masil melayang-layang di udara mengambil posisi untuk membunuh makhluk itu, namun Vedna bersikeras ingin melawannya dengan hanya sedikit menggunakan Nevnya, karena ia ingin lebih fokus untuk melatih kekuatan barunya. Kirfa kesal dengan tingkah Vedna dan memilih untuk segera bertindak. Ia mengayunkan tangan dan seketika makhluk besar itu naik ke udara kemudian jatuh dengan keras saat Kirfa menurunkan tangannya. Air kolam bercipratan ke mana-mana, termasuk ke arah Zizar. Badan Zizar jadi basah kuyup.
Setelah beberapa lama, akhirnya Kirfa dan Vedna berhasil memusnahkan monster aneh bertentakel itu. Mereka menemui Zizar yang masih tak bergeming dari posisinya dengan tubuh yang basah kuyup.
Nyahahaha >_< Bagaimana menurut kaliann?? Kirfa sekarang bisa terbang lhooo, sama Vedna juga ingin fokus ke kekuatan barunya untuk menteleport.. Tunggu kelanjutannya lagi yaaa 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevereverland
FantasySebuah cerita tentang orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan spesial yang berasal dari tempat bernama Nevereverland, orang-orang itu disebut dengan Nev Holder. Menceritakan sebuah grup berisikan para Nev Holder yang memiliki tugas untuk membela...