Pemuda SMA dan Rok

250 21 35
                                    

Sekali lagi saya ingatkan bahwa cerita ini disadur dari anime
Danshi Koukouse no Nichijou karya Yasunobu Yamauchi
yang saya rubah sedikit agar pas dengan castnya.

Btw ini juga repost dari akun ffnku. Di sana sepertinya fanfic ini ga ada yang baca. *sedih

.
.
.

Pada suatu siang di akhir bulan Juni, ketika matahari bahkan belum mencapai titik tertingginya, tiga orang pemuda berseragam SMA sudah terlihat bermalas-malasan di sebuah kamar berukura meter dengan beberapa manhwa , snack dan kaleng cola berserakan di sekitarnya.

"Chan," Di sela kesibukan masing-masing, salah satu dari mereka menyeru. Memanggil salah satu sahabatnya yang tengah serius menyetel senar gitar di atas kursi meja belajar. "waktu ujian sejarah, nomor 4 apa jawabanmu?". Lanjut pemuda berkulit paling gelap diantara ketiganya itu saat ia yakin si pemilik nama kini tengah memperhatikan dirinya—yang masih saja fokus pada manhwa bertitel EXO: The Lost Planet di tangannya.

"Memangnya menyamakan jawaban sekarang.. bisa merubah nilaimu, Jong?". Pemuda bernama lengkap Park Chanyeol itu malah balik bertanya lalu kembali memfoukuskan perhatiannya pada si Matilda kesayangan, yang suaranya masih saja terdengar sumbang.

"Tidak sih. Aku hanya ingin memastikan saja, apa Tao memberikan contekan yang benar atau tidak padaku. Si Kungfu Panda itu kan suka sekali mengerjai orang". Timbal Jongin dengan alis yang berkerut, entah karena jalan cerita manhwa yang ia baca atau teringat pada kesialannya yang beberapa kali jadi korban keisengan Huang Zitao.

"Lalu kepana kau percaya?". Tanya Chanyeol acuh tak acuh.

"Ya mau bagaimana lagi, aku benar-benar tidak tahu jawabannya. Lagi pula untuk apa mengingat siapa nama jendral yang memimpin invasi pertama Jepang ke Korea? Itu kan sudah lama sekali dan bukankah hidup itu harus bergerak maju ke depan?".

"Ahh.. kau benar Jong," Pada akhirnya Chanyeol menyerah, meletakkan Matildanya di atas meja. "sebagai generasi muda calon penerus bangsa, harusnya kita dididik untuk berpikir maju. Bukannya terus mengingat masa lalu. Kasihan sekali Jinki-seonsaengnim , tidak bisa move on sama sekali". Lanjut Chanyeol seraya memutar kursinya, hingga kini ia berhadapan langsung dengan Jongin yang duduk selonjoran di atas karpet.

"Itulah yang disebut pelajaran sejarah, babo . Bukanya tidak bisa move on !". Dari atas ranjang, pemuda albino yang sejak tadi diam dan berusaha masuk ke alam mimpi ikut bersua. Merasa gemas pada pembicaraan kedua sahabatnya yang.. serius, mereka ini sudah SMA kan? Tapi kenapa ucapan yang keluar dari mulut mereka tak jauh beda kualitasnya dengan anak sekolah dasar?

Namun bagai pribahasa: anjing menggonggong, kafilah berlalu. Chanyeol dan Kai sama sekali tak menghiraukan ucapan si albino pemilik kamar. Keduanya malah kembali melanjutkan pembicaraan yang tadi sempat tersela.

"Lalu apa jawaban yang Tao berikan? Oda Nobunaga? Toyotomi Hideyoshi? Atau Tokugawa Ieyasu?". Tanya Chanyeol kemudian, yang sepertinya memiliki level pengetahuan setingkat lebih tinggi daripada Jongin.

"Ternyata kau lebih bodoh dariku, Chan. Mereka kan karakter game Sengoku Basara. Ini sejarah, Chan, sejarah Korea. Memalukan sekali jika kau tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang fiksi!". Timbal Jongin sengit tanpa diduga.

"Benarkah?". Dan Chanyeol pun membulatkan matanya. "Jongdae sialan, harusnya aku tak percaya pada dinosaurus itu. Dia kan sebelas dua belas dengan si Kungfu Panda". Sesal pemuda yang hanya tahu game Pokemon Go itu kemudian.

Ya tuhan, apa dosaku sampai-sampai harus bertemu dan bersahabat dengan kedua orang absurt seperti mereka? Gumam si albino miris di dalam hati.

"Tapi ngomong-ngomong jawaban dari Tao apa?". Chanyeol kembali mengulang pertanyaan, yang sejak tadi belum sempat dijawab Jongin.
"Sebuah nama yang bagus, langit biru". Kai menjawab diakhiri senyuman.

[S] Daily Lives of High School BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang