Bella POV
karna momen kemarin mata gue gak bisa diajak kompromi buat terpejam. Alhasil pukul 4 pagi buta gue baru bisa tidur, Itupun sama sekali jauh dari kata nyenyak.
Tak henti-hentinya gue menyumpah serapah tiap hal yg terlintas mengalir begitu saja di ingatan otak, gue kira kejadian itu hanyalah mimpi. tapi sekeras apapun gue menyangkal, itu tetaplah fakta.
Om om mesum sialan, keknya beberapa bulan kedepan gue ga bisa idup dg tenang. gue sumpahin jodohnya seret!
yakali, ngajarin gue hal-hal berunsur ena-ena cem gituan, ku masih suci wahai babang tamvan siyalan, jangan dinodai karena gak bakal bisa ilang kalo pake rinso doang.
Bukan guenya yg mau sok polos, tapi semenjak kejadian masa lalu gue jadi males berurusan sama hal hal yg berbau seperti itu. jadi bisa dibilang gue ini setengah polos setengah batik, paham nggak? ehe.
Puas ingatan sialan itu mengalir, gue melihat jam diatas nakas masih pukul 6 pagi, gue cuman tidur syantik dua jam doang tadi malem. dan ini hari sabtu, gue gak mungkin kekampus karena sabtu termasuk hari libur.
Mau kemana kita hari ini?
Tanyakan pada Dora.
Tanyakan pada Dora.
Gak bisa tolol, dora udah tamat.
Angel? pasti sibuk sama ngurusin rapat dan acara. Marvin? Kalo sepagi ini dia masih langganan hibernasi, bodo amat gue samperin aja biar tidur indahnya jadi mimpi buruk. Emang dasar marqonah, salah satu contoh imam keluarga yg gak patut ditiru ckck.
gue mau mandi dulu aja biar pikiran gue bersih dan ga tercemar hasutan om-om axel siyalan itu.
Setelah selesai melakukan seluruh ritual pagi seperti biasanya, gue beranjak menuruni tangga untuk melakukan beberapa misi.
Misi pertama: mbangunin cucunguk-cecunguk pemalas yg masih terlelap dalam mimpi-mimpi mereka di pagi hari.
Gue mengetuk pintu kamar calvin.
"Calvin.." tidak ada sahutan
Gue membuka pintu yg tidak terkunci dan masuk dg perlahan. Yeah, sudah gue dugong kalo calvin ini masih hibernasi. Gue ngeliat beberapa pakaian yg agak berserakan dibeberapa sudut ruangan, benar-benar tipikal cowok kebanyakan.
"Vin, bangun gih. Udah pagi"
Masih tidak ada tanggapan.
"Calvinnn.. ayo bangun dong." sambil gue colek pipi calvin yg meski terukir cap bantal, tetep keliatan manis, bodoh kali kau bel, malah salfok gue.
"Hmm.." calvin menjawab dg setengah sadar dan berusaha mengerjapkan matanya
"Calvin bangun dong udah pagi, Gue mau bikin sarapan buat kalian. klo udah mandi, lo turun ya"
"Oke gue akan turutin, tapi ada syaratnya"
"Ribet lo ya, cepet paan?" Feeling gue gak enak.
"Bangunin gue dong hehe"
pinta calvin sambil cengengesan dan menjulurkan kedua tangannya hingga terangkat
"Yaelah ogah, dasar anak manja"
"Gue ga bakal mau bangun kalo gitu."
"Aish nyebelin!" Gue merasa kesal dg bocah berkedok tubuh orang dewasa macam calvin
"Biarin."
Gue menyerah pada bocah nakal ini dan terpaksa menuruti kemauannya. Gue pun menggapai tangan calvin dan menariknya agar tubuh calvin ikut terbangun.
namun belum sempat gue selesai melakukannya, tiba-tiba calvin menarik gue hingga terjatuh diatas tubuhnya dan kini posisi kita berpelukan diatas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh Tiga Pria Bersaudara
Storie d'amorePernah kebayang gak jadi pengasuh para pria tampan? oh yeah, rejeki gak boleh ditolak lah ya. Bukan sebagai pengasuh para bayi ataupun balita lagi tapi sudah naik kasta menjadi seorang pengasuh 3 pria bersaudara. Drama seorang bella yg dilatarbelaka...
