Embun, Rico dan Dino pulang ke Jakarta hari itu juga. Mereka sampai di Jakarta pukul 10 malam.
Embun, istirahatlah di kamar kamu. Kamu pasti capek kan?
Iya pak.
Embun sebenarnya terkejut mendengar ucapan Rico tadi tapi dia hanya menuruti perintah Rico dan masuk dalam kamar.
Apa aku tetap akan tinggal di kamar ini selamanya? Apa aku hanya akan menjadi ibu bagi anaknya saja? Apa aku tidak akan pernah jadi istri yang sebenarnya?
Ucap Embun dalam hati dengan perasaan sedih dan kecewa.
Tidak apa-apa Embun, kamu tidak boleh sedih dan kecewa. Nanti anak dalam kandungan kamu juga ikut sedih.
Ucap Embun sambil mengelus-elus perutnya yang masih rata. Embun pun menghidupkan lagu klasik di MP3 dari HP nya. Sambil mendengarkan MP3 Embun belajar. Saat pukul 12 malam Embun tertidur dengan pulas.
Pukul 3 malam Rico terbangun dari tidur karena haus. Dia sangat kaget saat melihat Embun sedang memasak di malam hari.
Embun, kamu sedang apa?
Embun hanya diam tidak menjawab pertanyaan Rico. Embun tetap mengiris-iris bawang. Rico penasaran dan mendekat ke arah Embun. Rico menepuk pundak Embun dan berkata...
Embun, kamu masak apa jam 3 malam seperti ini? Apa kamu lapar?
Embun tetap diam tidak menjawab pertanyaan Rico. Tiba-tiba Embun berbalik dan berjalan melewati Rico dengan mata terpejam menuju kulkas.
Embun mengambil sebutir telur dan menggorengnya.Rico sangat kaget, mulutnya ternganga lebar saat melihat Embun yang sedang tidur sambil berjalan. Dan melakukan aktifitas berbahaya bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.
Rico menyadari satu hal bahwa Embun menderita penyakit tidur berjalan. Rico mematikan kompor gas. Rico lalu menggendong tubuh Embun dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
Rico membaringkan Embun di atas ranjangnya secara perlahan-lahan dan memakaikan selimut di tubuh Embun. Rico pun mengunci pintu kamarnya dan mengantongi kunci tersebut di saku celananya.
Pantasan saja malam itu kamu bisa ada di dalam kamar aku. Pantasan saja saat aku bertanya kamu selalu jawab tidak ternyata kamu memang tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Pagi harinya...
Rico bangun lebih dulu dari Embun. Rico membuka pintu kamarnya dengan kunci yang ada di saku celananya. Rico pun keluar menuju dapur dan membersihkan semua kekacauan yang di buat Embun semalam.
15 Menit kemudian Embun bangun tidur.
Ya tuhan, kenapa aku ada di dalam kamar pak Rico lagi? Apa semalam penyakitku kambuh lagi? Apa pak Rico akan marah saat dia tahu aku tidur di atas kasurnya? Apa semalam aku dan pak Rico melakukan hubungan sex lagi?
Aku harap itu tidak terjadi lagi, usia kandunganku baru 2 bulan. Aku tidak boleh melakukan hubungan sex, aku tidak mau terjadi sesuatu sama kehamilanku. Tapi sepertinya tadi malam tidak terjadi apa pun. Sepertinya aku hanya tidur di kamar ini.
Ucap Embun sendiri sambil keluar dari kamar Rico.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Wife (1-45 End)
RomanceSial... Sial... Kenapa tadi malam aku harus mabuk dan making love sama pembantu ku sendiri sih... Ya tuhan... kenapa penyakit tidur berjalanku tadi malam harus kambuh? Kenapa aku harus tidur dan berjalan ke kamarnya pak Rico? Kenapa aku tidak berjal...