Bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu yang paling indah.
Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan.
Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan.
Pagi berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi.
Pagi berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi, malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.
~Adira Raveena Taleetha~